Aktivitas keseharian kita seperti mengetik di handphone, membuka tutup botol atau minum adalah bagian dari kerja sistem saraf. Dalam sebuah sel saraf ini, terdapat badan sel, dendrit, dan akson yang memiliki fungsi-fungsi tertentu.
Sistem saraf tersusun dari banyak neuron. Neuron berfungsi sebagai pengirim pesan (implus) yang berupa rangsangan atau tanggapan. Dikutip dalam buku IPA Terpadu Jilid 3A oleh Mikrajuddi, dkk, setiap neuron terdiri dari satu badan sel, dendrit dan akson.
Sebelum membahas tentang akson, siswa perlu mengetahui terlebih dulu apa itu badan sel, dan dendrit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Sumber Belajar Kemendikbud, dendrit merupakan penjuluran ke arah luar badan sel yang berperan sebagai penerima sinyal atau implus. Sedangkan untuk badan sel yaitu bagian utama neuron yang memiliki inti sel.
Lalu seperti apa fungsi akson atau neurit?
Akson adalah penjuluran panjang yang keluar dari badan sel. Fungsinya untuk menghantarkan rangsangan dari badan sel ke neuron yang lain. Akson memiliki selubung sebagai pembungkus.
Selubung akson terdiri dari sel Schwann. Selubung bagian dalam sel Schwann yang langsung melapisi akson disebut selubung mielin. Selubung ini merupakan lapisan lemak. Sedangkan selubung akson bagian luar sel Schwaan disebut neurolema.
Masih dari sumber yang sama, selubung mielin berfungsi sebagai pelindung dan juga memberi nutrisi pada akson. Sel Schwann membantu regenerasi akson yang rusak. Selubung mielin tidak membungkus akson secara keseluruhan. Bagian atau titik pada akson yang tidak membungkus akson secara keseluruhan. Bagian atau titik pada akson yang tidak terbungkus selubung mielin disebut nodus Ranvier. Nodus ini berfungsi mempercepat penyampaian rangsangan neuron.
Neuron yang satu dengan neuron yang lain saling berhubungan membentuk serabut saraf. Hubungan antara ujung akson dari sebuah neuron dengan ujung dari neuron lain disebut sinapsis.
Itulah penjelasan mengenai sistem saraf dan juga fungsi akson (neurit). Semoga dapat menambah wawasan detikers ya.
(lus/lus)