Mengenal Badai Vorteks, Penyebab Hujan Ekstrem di Wilayah Jawa

ADVERTISEMENT

Mengenal Badai Vorteks, Penyebab Hujan Ekstrem di Wilayah Jawa

Kristina - detikEdu
Senin, 24 Okt 2022 07:00 WIB
Hujan deras membuat Jalan Cinere Raya, Depok, tergenang. Kendaraan pun berhati-hati agar tidak mogok.
Ilustrasi hujan ekstrem di wilayah Jawa akibat badai vorteks. Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta -

Peneliti Klimatologi Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin, menyebut hujan ekstrem di sejumlah wilayah Jawa belakangan ini disebabkan oleh badai vorteks. Badai tersebut membentuk klaster hujan dan terjadi acak di berbagai wilayah.

"Pusaran badai vorteks itu kemudian bergerak dari barat ke timur di atas sepanjang laut selatan Jawa," kata Erma dalam keterangannya, dilansir detikInet, Minggu (23/10/2022).

Proses Terbentuknya Badai Vorteks

Erma menjelaskan, badai vorteks ditandai dengan pusaran angin dengan radius kurang dari 50 km. Badai ini awalnya terbentuk di barat daya Jawa bagian barat dekat Ujung Kulon pada Jumat (21/10/2022) dini hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terbentuknya badai tersebut, kata Erma, tidak hanya menimbulkan angin kencang yang bertahan lama dengan kecepatan konstan, tetapi juga disertai pembentukan hujan ekstrem dalam pola memanjang dan meluas di sepanjang pergerakan di atas lautan. Fenomena ini kemudian menimbulkan badai ekstrem disertai gelombang tinggi.

Menjelang siang, badai di laut memodifikasi atmosfer di atas pesisir selatan yang secara cepat berinteraksi dengan topografi pegunungan di selatan Jawa Barat. Hal ini menyebabkan hujan yang meluas di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, vorteks di laut berjalan ke arah timur menuju wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal ini mengakibatkan hujan ekstrem meluas di sejumlah wilayah membentuk klaster hujan dan terjadi secara acak di berbagai wilayah.

"Meskipun acak, wilayah terdampak yang paling sering diguyur hujan deras setiap hari adalah wilayah di selatan Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta wilayah yang berada di dekat pegunungan," jelas Erma.

Menurut pemaparan Erma, klaster hujan di Jawa Tengah terpusat di area sekitar Gunung Merapi dan Gunung Dieng. Sementara itu, untuk klaster Jawa Timur berada di area sekitar Gunung Kelud, Gunung Lawu, Gunung Bima, dan Gunung Bromo.

Dampak Badai Vorteks

Klaster hujan ekstrem yang terjadi di wilayah pegunungan menjadi salah satu penyebab banjir parah di sepanjang selatan Jawa Timur yang dekat dengan area pegunungan, seperti Trenggalek, Blitar, dan Malang.

Hujan akan semakin ekstrem ketika terjadi interaksi antar klaster dengan hujan pesisir selatan karena efek badai di lautan. Hal ini mengakibatkan penggabungan klaster hujan di Jawa Timur dan Jawa Tengah.




(kri/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads