Kisah Masa Kecil Nabi Muhammad: Kala Hatinya Dibersihkan Malaikat

ADVERTISEMENT

Kisah Masa Kecil Nabi Muhammad: Kala Hatinya Dibersihkan Malaikat

Rahma Harbani - detikEdu
Jumat, 14 Okt 2022 05:00 WIB
ilustrasi nabi muhammad
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW. (iStock)
Jakarta -

Salah satu peristiwa besar yang terjadi kala Nabi Muhammad SAW masih menginjak usia kanak-kanak adalah ketika para malaikat membersihkan hatinya. Peristiwa itu terabadikan dalam salah satu riwayat hadits dari Anas bin Malik RA saat Nabi Muhammad SAW masih di bawah asuhan ibu susuannya, Halimah Sa'diyah.

Menurut Sirah Nabawiyah oleh Syaikh Shafiyur Rahman al-Mubarakpuri, sebetulnya saat itu, Nabi Muhammad SAW kecil sudah waktunya untuk dipulangkan kembali ke keluarganya lantaran masa menyusuinya sudah usai. Namun, Halimah memohon kepada Aminah, ibu Nabi Muhammad SAW, untuk memperbolehkannya mengasuh Nabi Muhammad SAW lebih lama lagi.

Sebab, Halimah merasa, rumah tangganya terus mendapatkan keberkahan semenjak dirinya mengajukan diri sebagai ibu susuan Nabi Muhammad SAW. Permohonannya pun dikabulkan oleh Aminah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga suatu hari, peristiwa besar itu datang. Nabi Muhammad SAW kecil tengah bermain sekaligus membantu menggembala kambing dengan anak-anak Halimah di dekat rumahnya.

Tibalah dua orang laki-laki berpakaian putih menghampiri Nabi Muhammad SAW kecil. Mereka pun membawa Nabi Muhammad SAW ke tempat yang agak jauh dari tempatnya menggembala.

ADVERTISEMENT

Saat itu, Nabi Muhammad SAW kecil tengah ditinggal sendiri karena anak Halimah sedang pulang untuk mengambil bekal yang dapat dimakan mereka bersama-sama. Sesampainya anak Halimah di tempat menggembala, mereka tidak menemukan Nabi Muhammad di mana-mana.

Sebaliknya, mereka kemudian melihat peristiwa besar saat para malaikat membersihkan hati Nabi Muhammad SAW. Seketika itu pula, anak Halimah menangis dan berteriak minta tolong sembari berlari ke rumahnya. Mereka hendak mengadu pada kedua orang tuanya.

Halimah dan suaminya pun tergopoh-gopoh dan berlarian ke sana kemari hanya untuk mendapati Nabi Muhammad SAW tengah duduk seorang diri di dekat sebuah rusun. Halimah pun bertanya padanya:

"Mengapa Engkau sampai berada di sini seorang diri?"

Nabi Muhammad SAW pun menceritakan kejadian yang barusan dialaminya. "Mula-mula ada dua orang laki-laki datang dengan tidak disangka-sangka, berpakaian serba putih. Mereka lalu mendekati aku dan salah seorang berkata pada kawannya, 'Inilah anaknya,' kawannya menyahut, 'Ya, inilah dia.'"

Dua orang laki-laki berpakaian putih tersebut ternyata Malaikat Jibril yang hendak membersihkan hati Nabi Muhammad SAW. Kemudian, ia membelah dada Nabi Muhammad SAW dan mengeluarkan sesuatu dari hatinya dengan berkata, "Ini adalah bagian setan dalam dirimu,"

Sejumlah kitab-kitab tarik dan kitab-kitab hadits juga membenarkan adanya peristiwa ini. Beberapa di antaranya seperti kitab shahih Imam Muslim, kitab Sirah Ibnu Hisyam, serta kitab sirah lain yang muktabar.

Hati Nabi Muhammad SAW lalu diletakkan dalam sebuah bejana emas yang diisi air zamzam untuk dibersihkan. Setelahnya, para malaikat tersebut mengembalikan hati Nabi Muhammad SAW pada tempatnya.

Rasulullah SAW bersabda,

أُتِيتُ فَانْطَلَقُوا بِي إِلَى زَمْزَمَ فَشُرِحَ عَنْ صَدْرِي ثُمَّ غُسِلَ بِمَاءِ زَمْزَمَ ثُمَّ أُنْزِلْتُ

Artinya: "Aku dibawa orang (Malaikat Jibril) ke sebuah sumur zamzam, di sana dadaku dibelah, kemudian dibersihkan dengan air zamzam, setelah itu aku diantarkan ke tempatku semula," (HR Muslim).

Kitab-kitab tarikh dan kitab-kitab hadits meriwayatkan, peristiwa tersebut terjadi setidaknya 3 kali pada linimasa kehidupan. Peristiwa ini menjadi peristiwa yang pertama, kemudian terjadi lagi pada saat peristiwa Isra Mi'raj sebelum beliau menerima perintah sholat 5 waktu.

Anas RA juga meriwayatkan, dirinya melihat bekas luka di dada Nabi Muhammad SAW yang sudah dijahit.

وَهُوَ مُنْتَقِعُ اللَّوْنِ قَالَ أَنَسٌ : فَكُنْتُ أَرَى أَثَرَ الْمَخِيطِ فِي صَدْرِهِ

Artinya: "Aku melihat bekas jahitan tersebut di dada beliau (Nabi Muhammad)." (HR Muslim)

Menurut buku Al-Qalb: Kajian Saintis dalam Al-Qur'an terbitan Deepublish, peristiwa pembersihan hati Nabi Muhammad SAW tersebut dapat merujuk pada makna kelapangan dada. Sikap itulah yang kemudian dapat menghasilkan kemampuan menerima, menemukan kebenaran, hikmah, kebijaksanaan, hingga memaafkan segala kesalahan sebagaimana termaktub dalam surah Taha ayat 25 dan Az Zumar ayat 22.




(rah/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads