Apa Itu Konsep Diri yang Positif? Begini Kiat Mengembangkannya dari Unair

ADVERTISEMENT

Apa Itu Konsep Diri yang Positif? Begini Kiat Mengembangkannya dari Unair

Trisna Wulandari - detikEdu
Rabu, 12 Okt 2022 10:30 WIB
When he is caught cheating, the unrecognizable mom appeals to boys better nature, but he remains angry.
Mengenal konsep diri dan mengembangkannya untuk resiliensi. Foto: Getty Images/SDI Productions
Jakarta -

Apakah detikers pernah berencana, tetapi proses atau hasilnya tidak sesuai harapan? Lalu, apakah lantas jadi menyalahkan diri dan kecewa dengan diri sendiri? Agar tidak berulang, ada baiknya mengenal konsep diri dan kiat mengembangkannya di tengah berbagai tekanan kuliah maupun sekolah sehari-hari.

Dosen Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Airlangga (Unair) Atika Dian Ariana, S.Psi., M.Sc. menuturkan, konsep diri atau self-concept terdiri komponen self-image (bagaimana kita memandang diri sendiri), self-esteem (seberapa berharganya kita), dan ideal self (seperti apa kita seharusnya).

"Dengan paham mengenai diri sendiri, kita akan mengetahui potensi diri, membantu mengarahkan mencapai tujuan hidup, dan mampu mengelola sikap kita," kata Atika dalam webinar We Are Resilience Generation, dikutip dari laman kampus, Selasa (11/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atika menambahkan, memahami diri sendiri turut membantu seseorang mengoptimalkan kinerja fisik dan keluar dari zona nyaman.

Ia menjelaskan, konsep diri berkembang sepanjang waktu sejak bayi. Perkembangan konsep diri mencapai puncaknya di usia remaja.

ADVERTISEMENT

Konsep diri terdiri dari yang positif dan negatif. Perkembangannya dipengaruhi faktor fisiologis, psikologis, perkembangan, dan budaya. Nah, konsep diri yang positif inilah yang harus dipahami dan dikembangkan dalam diri masing-masing.

Atika membagikan sejumlah kiat dalam mengembangkan konsep diri yang positif dalam webinar kolaborasi Airlangga Safe Space (ASAP) dan Departemen Pengabdian Masyarakat BEM KM FPsi UNAIR tersebut. Berikut langkahnya.

Kiat Mengembangkan Konsep Diri yang Positif

1. Mengenali dan Menerima Diri Sendiri

Pertama, pahami diri masing-masing, termasuk kekuatan dan kelemahan diri.

"Bagaimana kita bisa menerima diri kalau kita tidak paham diri kita. Termasuk di dalamnya kekuatan dan kelemahan atau area pengembangan yang masih kita miliki," kata Atika.

2. Menetapkan Tujuan yang Realistis

Tetapkan tujuan yang sekiranya dapat kita realisasikan. Atia menyarankan, coba buat resolusi yang realistis dan dapat dikerjakan.

"Semakin realistis dan operasional tujuan kita, maka kita memiliki probabilitas untuk mencapainya," tuturnya.

3. Mengapresiasi Kemajuan dalam Diri

Setelah menetapkan tujuan, buat to-do list atau daftar hal yang perlu dilakukan. Setiap berhasil mengerjakan kegiatan di list, beri apresiasi pada diri sendiri.

Atika menuturkan, apresiasi diri tidak harus mengeluarkan banyak uang.

"Apresiasi itu bisa kita dengan melakukan hobi, memberi waktu jeda untuk diri sendiri, atau kita melakukan sesuatu yang kita sukai," kata Atika mencontohkan.

4. Memperbaiki Kesalahan

"Kalau kita merasa ada hal-hal yang kurang dan masih salah itu kemudian yang diperbaiki," tutur Atika.

Atika menuturkan, jika masih ada hal yang salah atau terasa kurang, lakukan perbaikan. Langkah ini tidak mudah, tetapi dapat dilakukan. Karena tu, penting untuk menanamkan keyakinan bahwa kesalahan yang kita lakukan merupakan hal yang wajar terjadi.

5. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung

Atika menekankan, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dalam membangun konsep diri yang positif. Namun, tahap ini membutuhkan sikap proaktif dari diri sendiri.

"Mungkin Anda perlu mengatakan tidak pada beberapa situasi sosial yang terjadi. Mungkin Anda perlu memblokir beberapa orang dan itu tidak apa-apa untuk kesehatan mental kita," pungkas Atika.




(twu/rah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads