Novel Sejarah: Pengertian, Struktur dan Contoh

ADVERTISEMENT

Novel Sejarah: Pengertian, Struktur dan Contoh

Cicin Yulianti - detikEdu
Selasa, 11 Okt 2022 14:45 WIB
Novel Bumi Manusia
Novel sejarah karya Pramoedya Ananta Toer (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Novel sejarah adalah novel yang bertema sejarah sehingga isinya tidak bisa dilepaskan dari kebenaran sejarah. Novel yang kerap disebut novel historis ini terikat oleh beberapa fakta yang terkumpul melalui penelitian dari berbagai sumber sejarah.

Karena itu novel sejarah tidak bisa sembarangan ditulis karena biasanya unsur sejarah yang dipakai harus berdasarkan sejarah yang pernah terjadi.

Menurut Kuntowijoyo dalam buku Budaya dan Masyarakat, novel sejarah berisikan cerita tentang peristiwa sejarah serta memiliki kebenaran sejarah (historical truth). Meskipun masih termasuk karya yang dibumbui unsur sastra, tapi novel sejarah harus tetap menceritakan sejarah yang sebenarnya terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Henry S. Lucas seperti yang dikutip Kuntowijaya dalam bukunya, dalam melihat kebenaran sejarah dalam sebuah novel sejarah bisa dilihat dari segi keaslian sejarah (historical authenticity), kesetiaan sejarah (historical faithfulness) dan kesetiaan unsur lokal (authenticity of local colour).

Dalam membedakan karya novel sejarah dengan karya ilmiah sejarah lainnya seperti teks cerita sejarah adalah terdapat pada subjektifitas dan objektifitas. Sebuah novel sejarah lebih menekankan pada subjektifitas dan melibatkan imajinasi penulisnya. Sementara teks cerita sejarah lebih menekankan pada objektivitasnya.

ADVERTISEMENT

Struktur Novel Sejarah

Struktur sebuah novel sejarah tidak berbeda dengan novel genre lain. Berikut adalah struktur dari sebuah novel sejarah:

1. Orientasi

Orientasi adalah bagian paling awal dalam sebuah novel sejarah. Isi dari bagian orientasi menceritakan gambaran umum seperti perkenalan tokoh, latar tempat/waktu atau sudut pandang. Meskipun hanya berisi pengenalan, namun bagian ini cukup krusial bagi penulis novel karena bisa menentukan apakah pembaca akan melanjutkan bacaannya atau tidak.

2. Pengungkapan Peristiwa

Bagian pengungkapan peristiwa ini menjadi jembatan antara peristiwa awal dengan peristiwa ini atau klimaks dalam novel sejarah. Pengungkapan peristiwa biasanya mulai memunculkan konflik yang akan terjadi ke depannya.

3. Konflik

Bagian konflik berisikan titik dari peristiwa dalam sebuah novel sejarah. Dalam bagian ini pun biasanya diperlihatkan kerumitan sebuah masalah.

4. Puncak Konflik

Inti dari cerita terdapat dalam bagian ini. Semua permasalahan bisa terungkap dalam bagian puncak konflik termasuk cara tokoh menghadapi masalah tersebut dan bagaimana cara tokoh-tokoh tersebut bertahan.

5. Resolusi

Setelah bagian puncak yang terdapat dalam konflik, terdapat bagian resolusi atau penyelesaian masalah oleh tokoh. Selain cara menyelesaikan masalah, di sini terdapat perspektif dari tokoh menanggapi masalah yang dihadapinya.

6. Koda

Bagian terakhir adalah koda yakni penutup atau kesimpulan cerita. Bagian penutup ini berisikan amanat atau pesan yang ingin disampaikan pengarang terkait isi novel sejarah yang dibuatnya.

Contoh Novel Sejarah

Novel sejarah hingga saat ini masih memiliki banyak peminat. Bahkan sebuah novel sejarah yang menarik sudah banyak dijadikan film.

Contoh-contoh novel sejarah di antaranya adalah Max Havelaar karya Multatuli, Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer, Laut Bercerita karya Leila. S Chudori, Gadis Kretek karya Ratih Kumala, Halaman Terakhir karya Yudhi Herwibowo, dan lain-lain.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads