Munculnya bahan bacaan tentang kerajaan Sriwijaya atau kerajaan lainnya yang sering kita lihat merupakan hasil dari sebuah penelitian sejarah. Apa sebenarnya penelitian sejarah itu? Lantas bagaimana langkah-langkah melakukan sebuah penelitian sejarah?
Penelitian sejarah merupakan sebuah metode sejarah yang memuat suatu sistem dari cara-cara yang benar untuk memperoleh kebenaran sejarah. Setiap peneliti sejarah tentunya memerlukan metode penelitian sejarah untuk bisa membuat sebuah eksperimen yang tersusun dan sistematis.
Menurut Guide to historical method karya Gilbert J. Garraghan (1957) pengertian penelitian sejarah adalah kumpulan yang sistematis, terdiri dari beberapa prinsip dan beberapa aturan yang ditujukan untuk mengumpulkan bahan-bahan sumber sejarah secara efektif serta mempermudah menilai dan menguji sumber-sumber secara kritis dan menyajikan hasil dalam bentuk tertulis dari hasil-hasil yang dicapai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah-Langkah Penelitian Sejarah
Dalam menjalankan sebuah penelitian sejarah, tentunya seorang sejarawan tidak bisa sembarangan menentukan sumber atau memetakan hasil pengamatannya.
Tahapan atau langkah-langkah penelitian sejarah:
Pemilihan Topik
Sama seperti penelitian pada umumnya, langkah pertama yang harus dilakukan seorang sejarawan dalam melakukan penelitian sejarah adalah menentukan judul dan topik yang akan diteliti.
Dasar yang harus dimiliki peneliti dalam memilih topik adalah kedekatan emosional dan kedekatan intelektual. Kedekatan emosional berarti topik yang dipilih harus disenangi. Sementara kedekatan intelektual, peneliti harus menguasai topik yang dipilih.
Selain itu dalam pemilihan topik harus diperhatikan juga sumber atau bahan penelitian. Kelayakan topik penelitian sejarah dapat dilihat dari ketersediaan sumber dan bahan tersebut.
Topik penelitian diharapkan dapat memberikan informasi atau teori baru. Untuk mengarahkan topik penelitian pada sumber, penelitian sejarah harus mencakup 5W+1H (What, Where, When, Why, Who, dan How).
Mencari Bukti/Bahan Sumber
Langkah kedua dari penelitian sejarah adalah mencari bukti-bukti atau bahan-bahan sumber yang dibutuhkan ke depannya. Bukti atau bahan sejarah ini biasanya bersifat heuristik atau memiliki hubungan dengan penemuan baru.
Hal-hal yang bisa dilakukan dalam langkah penelitian sejarah ini adalah mencatat bahan-bahan sumber yang bisa didapat dari studi pustaka atau dokumen sejenisnya.
Menilai dan Menguji Bahan Sumber (Verifikasi)
Dalam menilai tingkai otensitas sebuah bahan sumber, maka bisa dilakukan pengujian dengan mendatangkan kritik luar (external critism) atau kritik dalam (internal critism).
Kritik ini digunakan untuk menunjukkan kebenaran, kesejatian maupun kesahihan bahan-bahan sumber yang akan digunakan oleh sejarawan nantinya.
Konstruksi dan Komunikasi
Setelah menilai dan menguji bahan-bahan sumber, hasil analisis sejarawan biasanya dituangkan atau dikonstruksi ke dalam sebuah tulisan. Dalam menuliskan hasil penelitian sejarah, bahasa yang digunakan harus lugas, sederhana, dan ilmiah.
Historiografi
Hasil konstruksi dari sebuah penelitian sejarah disebut historiografi. Historiografi adalah proses penulisan sejarah sekaligus menjadi akhir tahapan dari metode penelitian sejarah.
Contoh Penelitian Sejarah
Salah satu contoh dari penelitian sejarah misalnya adalah penelitian sejarah tentang peninggalan Kerajaan Majapahit.
Dalam melakukan penelitian terhadap peninggalan Kerajaan Majapahit ini langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan judul atau topik, yakni Kerajaan Majapahit.
Lalu, langkah kedua adalah mengumpulkan bahan sumber (heuristik). Sumber-sumber yang terkait Kerajaan Majapahit bisa diperolah dari Kitab Pararaton, Kitab Negarakertagama atau Kitab Sundayana.
Langkah ketiga yakni menilai dan menguji bahan sumber melalui kritik dalam atau kritik luar. Kritik dalam bisa dilakukan dengan menguji kembali bahan-bahan sumber seperti isi dari Kitab Pararaton, Kitab Negarakertagama atau Kitab Sundayana. Sedangkan kritik luar bisa diperolah dari bahan sumber seperti berita Cina.
Langkah terakhir adalah menuangkan hasil interpretasi sejarawan terkait bahan-bahan sumber tersebut ke dalam karya tertulis. Contoh-contoh hasil penelitian sejarah terkait Kerajaan Majapahit terdapat dalam buku yang berjudul Ibukota Majapahit, Masa Jaya dan Pencapaian karya Agus Aris Munandar atau Gajah Mada: Hamukti Palapa karya Langits Kresna Hariadi.
(pal/pal)