Mengenal Bangsa yang Migrasi Pertama Kali ke Indonesia

ADVERTISEMENT

Mengenal Bangsa yang Migrasi Pertama Kali ke Indonesia

Trisna Wulandari - detikEdu
Kamis, 22 Sep 2022 16:31 WIB
Peta Indonesia
Apa bangsa yang melakukan migrasi pertama kali ke Indonesia? Foto: Badan Informasi Geospasial
Jakarta -

Suku bangsa di Indonesia tumbuh dari bangsa asli dan imigran yang pindah dari zaman ke zaman ke Indonesia. Apa bangsa yang melakukan migrasi pertama kali ke Indonesia?

Dikutip dari Nusantara: Sejarah Indonesia oleh Bernard H.M. Vlekke, populasi tertua di kepulauan-kepulauan Indonesia berhubungan erat dengan nenek moyang orang Melanesia masa kini dan orang Vedda yang masih terdapat di Afrika, Asia Selatan dan Oceania. Nah, bangsa Vedda inilah yang disebut sebagai bangsa yang melakukan migrasi pertama kali ke Indonesia.

Teori tersebut diungkapkan penjelajah bersaudara Paul dan Fritz Sarasin. Keduanya berpendapat, populasi asli kepulauan di Indonesia adalah suatu ras berkulit gelap dan bertubuh kecil, yang awalnya mendiami wilayah Asia bagian tenggara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di pengujung periode glasial, level permukaan laut naik sangat tinggi sehingga Laut China Selatan dan Laut Jawa terbentuk, memisahkan wilayah pegunungan vulkanik Indonesia dari daratan utama. Sisa-sisa penduduk asli yang terpisah-pisah dianggap masih tinggal di daerah pedalaman, sementara daerah-daerah pantai yang baru terbentuk dihuni oleh pendatang-pendatang baru.

Nah, Sarasin bersaudara menyebut keturunan ras asli tersebut sebagai orang Vedda. Penamaan ini sebagaimana nama salah satu suku bangsa terkenal yang masuk kelompok imigran tersebut, yaitu suku bangsa Vedda di Ceylon (Sri Lanka). Suku yang termasuk bangsa Vedda antara lain suku Hieng di Kamboja, Miao-tse dan Yao-jen di Cina, serta Senoi di Semenanjung Malaya.

ADVERTISEMENT

Bangsa Vedda sebagai pendatang di pulau-pulau Indonesia dapat dibedakan dari orang asli pulau berdasarkan model perkakas batu peninggalan mereka. Namun, baik ras asli maupun pendatang ini diperkirakan sama-sama hidup di tahap mesolitik budaya primitif.

Setelah kedatangan bangsa Vedda, dua gelombang migrasi tersebar di Indonesia. Budaya yang dibawa yaitu tipe neolitik dan perkakas khas berupa gerabah yang menyerupai gerabah Cina kuno.

Gelombang Migrasi ke Indonesia

Pendatang baru diperkirakan lebih banyak dibandingkan dengan penduduk asli. Kedatangan mereka diperkirakan membuat orang asli dan imigran pertama mencari hidup yang lebih aman baginya di pedalaman.

Sarasin bersaudara menyebut pendatang baru tersebut sebagai bangsa Proto-Melayu dan Deutero-Melayu. Sebab, kedatangan mereka terpisah dalam dua gelombang igrasi, dalam tenggang waktu lebih dari 2.000 tahun.

Bangsa Proto-Melayu diyakini sebagai nenek moyang orang yang dianggap masuk kelompok Melayu Polinesia. Proto-Melayu tersebar dari Madagaskar sampai pulau-pulau paling timur di wilayah Pasifik.

Bangsa Proto-Melayu diperkirakan bermigrasi ke Indonesia dari Yunnan, Cina bagian selatan. Mereka lalu bermigrasi ke Indocina dan Siam, lalu ke kepulauan di Indonesia. Kedatangan mereka diperkirakan bersamaan dengan kemunculan perkakas neolitikum pertama di Indonesia, sekitar 3.000 SM.

Berdasarkan teori Sarasin, kedatangan bangsa Deutero-Melayu kemudian membuat keturunan Proto-Melayu terdesak ke pedalaman.

Bangsa Deutero Melayu diperkirakan bermigrasi ke Indonesia pada 300-200 SM. Mereka berasal dari Indocina bagian utara dan wilayah sekitarnya. Bangsa ini dikenal dengan perkakas dan senjata besi.

Bangsa Proto-Melayu diperkirakan mencakup Gayo dan Alas di Sumatra bagian utara dan Toraja di Sulawesi. Sementara itu, hampir semua orang lain di Indonesia, kecuali orang Papua dan pulau-pulau di sekitarnya, dimasukkan ke dalam kategori Deutero-Melayu.




(twu/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads