Tes Skolastik Seleksi PTN 2023 Mengukur Penalaran, Ini 4 Cara Mengasahnya

ADVERTISEMENT

Tes Skolastik Seleksi PTN 2023 Mengukur Penalaran, Ini 4 Cara Mengasahnya

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 20 Sep 2022 14:30 WIB
Thinking asian woman.
Ilustrasi cara mengasah penalaran. Foto: Getty Images/iStockphoto/metamorworks
Jakarta -

Tes skolastik akan digunakan dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes pada 2023 mendatang. Tes ini mengukur potensi kognitif, literasi dalam bahasa Indonesia, literasi dalam bahasa Inggris, juga penalaran matematika.

Kepala Pusat Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Asriyanti, sempat mengatakan bahwa keempat komponen ini mengukur penalaran berbeda yang penting untuk menguasai bidang ilmu.

"Untuk apa tes ini digunakan? Karena untuk menguasai bidang ilmu, keempat ini sangat penting. Seseorang yang punya kemampuan penalaran tinggi akan mudah belajar sebagian bidang ilmu. Misalnya untuk teknik butuh kompetensi penalaran matematika, potensi kognitif, dan juga literasi baik bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris juga penting," jelasnya dalam Silaturahmi Merdeka Belajar (15/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Asriyanti juga menyampaikan, apabila tidak ingin ketinggalan perkembangan teknologi, maka tidak hanya membutuhkan kemampuan membaca. Melainkan juga kemampuan membaca secara kritis, berpikir kritis.

"(Bidang ilmu) ekonomi, kimia, semuanya perlu ini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Untuk mengasah kemampuan penalaran, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Apa saja?

Cara Meningkatkan Kemampuan Penalaran

Mengutip dari Hindustan Times, kemampuan penalaran adalah cara berpikir dan pemecahan masalah secara rasional dan kritis. Berikut ini beberapa cara mengasahnya:

1. Belajar mengobservasi situasi

Saat seseorang sudah bisa mengobservasi situasi, maka akan dengan mudah memahami konteks. Hal ini akan mempertajam kemampuan analisis dan pola.

Mengurai pola dengan akurat dan memecahkan pertanyaan silogisme akan lebih mudah apabila seseorang melaksanakan pendekatan sistematis dan menghabiskan waktu satu jam setiap hari selama setidaknya tiga bulan.

2. Membiasakan diri dengan premis, asumsi, dan lainnya

Seseorang perlu membiasakan diri dengan premis, asumsi, kesimpulan, asumsi, observasi, inferensi, berbagai jenis pernyataan, dan sebagainya. Semua hal ini dibutuhkan untuk memahami pembelajaran konseptual dalam penalaran logis.

3. Melakukan latihan soal setiap hari

Agar bisa mencapai level mahir, seseorang juga perlu belajar menyelesaikan berbagai jenis pertanyaan setiap hari. Selain itu, dibutuhkan juga peningkatan kecepatan pemecahan masalah secara bertahap.

Dalam segala bentuk ujian yang sifatnya kompetitif dan penalaran menjadi poin signifikan, maka manajemen waktu adalah faktor sukses yang amat penting.

4. Bermain game yang melibatkan logika atau pemecahan masalah

Di samping dapat menyegarkan pikiran dan tubuh, game juga memiliki peran yang penting dalam mengasah logika saat mengerjakan suatu tugas. Maka, cara mengasah penalaran juga bisa melalui bermain game yang melibatkan komponen logika besar atau pemecahan masalah.

Beberapa contoh game yang bisa dimainkan adalah catur, teka-teki, sudoku, pencarian kata, dan lainnya. Permainan-permainan ini merangsang kognitif dan kreativitas pemain. Tak hanya itu, game semacam ini pun melengkapi pikiran dengan rasa keingintahuan, yang merupakan prasyarat belajar logika.

Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempertajam penalaran. Selamat mencoba!




(nah/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads