Ruang menjadi salah satu unsur penting dalam mempelajari sejarah. Sebab, ruang merupakan suatu dimensi dimana manusia dapat menghasilkan sejarah.
Berdasarkan buku Sejarah 1 yang ditulis oleh Drs. Sardiman A.M., M.Pd., ruang atau lokasi menjadi unsur penting karena ketika kita membicarakan tentang peristiwa penjajahan, maka harus jelas di mana penjajahan tersebut berlangsung.
Biasanya, ruang dan waktu menjadi latar saat terjadinya sebuah peristiwa sejarah. Dalam kaitannya, sejarah selalu berada pada ruang dan waktu yang berkembang ke depan secara dinamis seiring dengan gerak dinamis manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain ruang dan waktu, manusia juga termasuk ke dalam unsur sejarah. Dikutip dari buku Konsep Dasar IPS karya Diani Ayu Pratiwi M.Pd., dkk, berikut penjabarannya.
Unsur-unsur Sejarah
1. Ruang
Unsur ruang dalam mempelajari sejarah sangat penting karena ruang membantu memberikan pemahaman kepada manusia untuk mengenal bahwa peristiwa sejarah benar-benar ada.
Adanya unsur ruang membuat manusia mengenali sejarah secara secara detail dengan meninjau tempat kejadian peristiwa tersebut.
Biasanya, tiap-tiap tempat kejadian yang akan meninggalkan jejak sejarah seperti benda-benda tertentu atau bangunan.
Unsur ruang akan membagi sejarah ke dalam beberapa sifat seperti sejarah lokal, nasional, regional dan dunia. Bisa juga berdasarkan pembagian benua seperti sejarah Asia, Amerika, Eropa, dan lain-lainnya.
2. Waktu
Selain ruang, waktu juga menjadi unsur dalam sejarah. Seperti yang kita ketahui, sejarah membicarakan kejadian di masa lampau. Maka, masa lampau itu merupakan waktu yang telah berlalu. Masa lampau, masa kini, dan masa depan saling berkesinambungan.
3. Manusia
Dalam sejarah, manusia diposisikan sebagai subjek dan objek sekaligus. Subjek sejarah berarti manusia menjadi penentu sejarah, sedangkan objek artinya manusia menjadi pelaku dalam peristiwa sejarah.
Peran manusia dalam sejarah sangatlah penting, terlebih sebagai subjek berarti manusia menjadi penentu jalannya sejarah.
Selain unsur-unsur, sejarah juga memiliki konsepnya tersendiri. Berdasarkan buku Sejarah 1, terdapat sebanyak 4 konsep dalam sejarah. Apa saja? Simak penjelasannya di bawah ini.
Konsep-konsep Sejarah
1. Sejarah sebagai Peristiwa
Sejarah sebagai peristiwa berarti merupakan kejadian, kenyataan, aktualitas sejarah yang telah terjadi atau berlangsungnya pada masa lampau.
Sejarah harus mengandung kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Tanpa kejadian yang telah lalu, maka tidak bisa disebut sebagai sejarah.
Peristiwa dalam sejarah tidak terpisah-pisah, melainkan saling bertautan. Rentetan peristiwa tersebut harus ada hubungannya, sebab jika tidak dihubungkan oleh seorang sejarawan maka hanya menjadi catatan yang kurang bermanfaat bagi manusia sekarang dan yang akan datang.
2. Sejarah sebagai Kisah
Sebagai kisah, berarti sejarah merupakan rangkaian cerita berupa narasi yang disusun dari ingatan, kesan, atau tafsiran manusia terhadap suatu peristiwa yang terjadi di masa lampau.
Karena ingatan manusia yang terbata dan tafsirannya yang tidak selalu sama, maka dalam mengisahkan kejadian masa lalu terdapat banyak perbedaan.
3. Sejarah sebagai Ilmu
Konsep sejarah yang ketiga yaitu sejarah sebagai ilmu. Artinya, sejarah mempelajari kenyataan dan mengadakan penelitian serta pengkajian tentang peristiwa dan cerita sejarah.
Sebagai ilmu, sejarah merupakan susunan pengetahuan tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di dalam masyarakat pada masa lampau yang disusun secara sistematis dan metodis.
Sejarah sebagai sebuah disiplin ilmu harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu:
- Empiris, berarti harus berdasarkan pengalaman manusia.
- Sejarah mempunyai objek, artinya seluruh aktivitas manusia pada masa lampau adalah objek sejarah.
- Sejarah memiliki teori, maka teori-teori tersebut berisi kesimpulan tentang kaidah-kaidah pokok suatu ilmu.
- Sejarah mempunyai generalisasi, dalam mengkaji berbagai permasalahan haruslah dapat ditarik beberapa kesimpulan yang sifatnya umum atau generalisasi.
- Sejarah mempunyai metode, metode adalah langkah-langkah yang jadi dasar untuk mendapatkan pengetahuan tentang masa lampau secara objektif dan benar.
4. Sejarah sebagai Seni
Konsep sejarah sebagai seni berarti harus memiliki alasan mengapa dikatakan sebagai seni. Alasan tersebut terdiri dari:
- Sejarah memerlukan intuisi, yang berarti sejarawan menggunakan intuisi untuk memahami keadaan masa lampau.
- Sejarah memerlukan imajinasi, artinya kemampuan dalam membayangkan dan menggabungkan apa yang sebelumnya, sedang, dan yang akan terjadi.
- Sejarah memerlukan emosi, sejarawan harus menyatakan perasaan dengan kehidupan masa lampau. Ia harus merasa seolah-olah mengalami peristiwa tersebut atau biasa disebut dengan empati.
- Sejarah memerlukan gaya bahasa dalam menyampaikan kisah masa lampau, jadi diperlukan kemampuan mengolah kata dan bahasa sehingga pembaca memahami tulisan sejarah.
Nah, itulah pembahasan mengenai pentingnya unsur ruang dalam mempelajari sejarah beserta informasi terkaitnya. Semoga penjelasan di atas dapat menambah wawasan detikers ya!
(lus/lus)