Sebuah penelitian terbaru terhadap beberapa kelompok guru, memperlihatkan bahwa pemimpin yang rendah hati bisa mendorong kerja sama antaranggota tim dan profesionalisme mereka.
Studi tersebut dilakukan di China dengan responden para guru di komunitas pembelajaran profesional atau professional learning communities (PLC). Artikelnya juga sudah diterbitkan secara online di jurnal Educational Studies.
Mengapa pemimpin rendah hati membuat kerja grup lebih efektif?
Para guru dalam penelitian ini lebih bersedia berbagi pengetahuan serta keterampilan ketika mereka menilai bahwa pemimpinnya lebih rendah hati. Mengutip Science Daily, para guru merasa lebih berdaya membagi pengetahuan mereka karena secara psikologis merasa aman dalam mengambil risiko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedikit kerendahan hati dari para pemimpin, sangat membantu kelompok jadi lebih produktif dan kolaboratif," ungkap salah satu peneliti, Roger Goddard dari Ohio State University.
"Saat orang-orang merasa pemimpin mereka dapat mengakui kesalahan dan terbuka untuk belajar, semua orang bisa berkontribusi lebih banyak dan membuat grup-grup tersebut lebih efektif," sambungnya.
Selanjutnya, para guru tersebut mengkurasi para pemimpin mereka ke tiga bentuk sikap rendah hati, yaitu kemauan melihat diri sendiri secara akurat seperti mengakui ketidaktahuan, apresiasi terhadap kekuatan orang lain, dan keterbukaan atas saran.
"Poin utama dari para kelompok ini adalah supaya guru membagikan pengetahuannya, maka fakta bahwa para pemimpin rendah hati menginspirasi para guru untuk saling berbagi, menjadi sesuatu yang signifikan," jelas Goddard.
Studi tersebut turut menjabarkan mengapa hal ini bisa terjadi. Hasil penelitian menunjukkan, selain mendapatkan rasa aman, mereka juga paham bahwa yang lainnya tidak akan meremehkan usahanya.
Rasa aman itu kemudian membuat para responden lebih berdaya secara psikologis. Mereka merasa pekerjaannya memiliki makna, merasa memiliki otonomi, dan merasa bahwa diri mereka kompeten serta berdampak terhadap sekolah.
"Perasaan bahwa para guru bisa membagikan pengetahuan mereka dengan tenang, datang dari pemimpin yang rendah hati. Terbuka untuk belajar dari orang lain, mau membenahi pendapat, dan mengapresiasi kemampuan orang lain," jelas profesor ilmu pendidikan itu.
Meski penelitian ini dilakukan di China, Goddard percaya bahwa hasilnya akan sama saja jika dilakukan di Amerika Serikat atau tempat lainnya.
"Banyak bukti yang menunjukkan bahwa kepercayaan adalah kunci suksesnya organisasi. Rasa aman dan berdaya untuk membagikan pengetahuan di tempat kerja adalah bagian dari membangun kepercayaan," paparnya.
(nah/kri)