4 Syarat Sah Wudhu Menurut Ulama Mazhab

ADVERTISEMENT

4 Syarat Sah Wudhu Menurut Ulama Mazhab

Rahma Harbani - detikEdu
Rabu, 07 Sep 2022 06:00 WIB
Sebelum sholat diwajibkan mengabil air wudu. dikhy sasra/ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi. Ini 4 syarat sah wudhu sebagai syarat keabsahan sholat. (Agung Phambudhy/detikcom)
Jakarta -

Syarat sah wudhu menjadi salah satu perkara yang perlu diperhatikan muslim. Pasalnya, wudhu merupakan syarat sah dalam sholat sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah surat Al Maidah ayat 6.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wudhu merupakan syarat sah salat kemudian ditegaskan dalam riwayat hadits yang disabdakan Rasulullah SAW. Beliau bersabda,

لاَ يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاَةَ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ

ADVERTISEMENT

Artinya: "Allah tidak menerima shalat salah seorang kamu bila berhadats sampai ia berwudhu." (HR Bukhari).

Lantas, apa saja yang termasuk syarat sah wudhu?

4 Syarat Sah Wudhu Menurut Mazhab

1. Meratakan air

Meratakan air ke seluruh anggota wudhu hingga tidak ada bagian yang tertinggal. Mayoritas ulama berpendapat, hal ini termasuk dengan menggerakkan cincin yang ketat.

Sementara, menurut ulama Mazhab Maliki, tidak wajib menggerakkan cincin yang boleh dipakai, baik oleh laki- laki ataupun perempuan, walaupun cincin tersebut ketat dan tidak dapat dimasuki air. Sebab keadaan tersebut tidak dianggap sebagai penghalang.

Namun lain halnya bila menggunakan cincin yang tidak dibenarkan oleh syara', seperti emas bagi laki-laki ataupun memakai cincin dengan jumlah yang melebihi batas. Oleh sebab itu, wajib melepaskan cincin tersebut jika air tidak bisa memasuki bagian bawah cincin.

2. Membersihkan penghalang air masuk

Menghilangkan apa saja yang menghalangi air sampai ke anggota tubuh yang wajib dibasuh. Dengan kata lain, tidak terdapat suatu penghalang yang menghalangi air sampai ke kulit

"Seperti lemak, minyak dan termasuk juga kotoran mata, dawat cina yang liat dan cat kuku bagi perempuan," tulis Prof Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu Juz 1.

Namun, menurut Prof Wahbah Az Zuhaili, minyak dan sejenisnya tidak termasuk ke dalam hal-hal yang menghalangi air wudhu masuk ke kulit.

3. Tidak ada perkara yang membatalkan wudhu

Syarat sah wudhu yang ketiga adalah menghindari diri dari perkara yang dapat membatalkan wudhu. Dengan kata lain, perkara tersebut sudah selesai sebelum wudhu dilakukan.

Perkara yang dimaksud seperti haid, nifas, air kencing, dan semacamnya. Begitu juga disyaratkan berhentinya hadats ketika sedang melakukan wudhu.

"Wudhu yang dilakukan ketika hadats berlangsung atau ketika perkara yang membatalkan wudhu wujud adalah tidak sah bagi orang yang tidak uzur," demikian keterangan dari buku Fiqih Islam wa Adillatuhu Juz 1.

4. Masuk waktu untuk tayamum

Syarat sah wudhu yang terakhir adalah masuk waktu untuk tayamum. Hal ini sesuai dengan pendapat jumhur ulama selain ulama Mahzab Hanafi.

Menurut pendapat ulama madzhab Syafi'i, ia juga disyaratkan bagi orang yang memiliki hadats yang berketerusan seperti orang yang mengidap penyakit beser (selalu kencing) disebabkan bersuci dalam keadaan demikian dianggap bersuci karena uzur dan darurat.

Islam menempatkan thaharah (kebersihan) termasuk wudhu sebagai masalah yang utama. Artinya, jika sholat tidak dibangun atas dasar thaharah yang bersih dari hadats dan najis maka salat bisa dianggap tidak sah oleh Allah SWT.




(rah/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads