Tiap wilayah di muka bumi terbagi dalam zona waktu yang berbeda-beda. Ketetapan ini juga berdampak pada dua pulau di Selat Bering yang memiliki selisih waktu hampir 24 jam meski hanya berjarak 3,8 km.
Kedua pulau yang dimaksud adalah Pulau Diomede Besar dan Pulau Diomede Kecil. Kedekatan jarak di antara keduanya bahkan memudahkan orang yang berada di Pulau Diomede Kecil untuk melihat Pulau Diomede Besar, begitu pun sebaliknya.
Menurut Earth Observatory, garis tanggal internasional yang memisahkan keduanya menyebabkan perbedaan waktu hingga mencapai 21-23 jam. Dengan zona waktu Pulau Diomede Besar yang bergulir lebih dulu dibandingkan zona waktu Pulau Diomede Kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kata lain, bila di Pulau Diomede Besar bertepatan dengan hari Jumat pukul 09.00 maka saat itu, Pulau Diomede Kecil masih pukul 12.00 pada hari Kamis. Hal ini juga yang membuat banyak orang menyebut dua pulau ini sebagai Yesterday and Tomorrow Islands alias Pulau Besok dan Pulau Kemarin.
Mengenal 2 Pulau Diomede
Dua Pulau Diomede ini terletak di tengah Selat Bering antara daratan Alaska dan Siberia. Keduanya memiliki zona waktu yang berbeda juga karena dipengaruhi oleh perbedaan negara yang menaunginya.
Pulau Diomede Besar termasuk dalam cakupan wilayah Rusia. Sementara Pulau Diomede Kecil berada di wilayah Amerika Serikat.
Sebab itu pula, kedua pulau tidak bisa dilintasi dengan leluasa meski memiliki selisih jarak yang dekat. Apalagi pada setiap pulau ini terdapat pihak penjaga yang mengamankan daerah perbatasan antar dua negara.
Perbedaan lain di antara kedua pulau ini adalah penghuninya. Menurut Britannica Encyclopedia, Pulau Diomede Besar lebih dikenal sebagai pulau tidak berpenghuni karena hanya dijadikan Rusia sebagai pangkalan militer dan titik peletakkan stasiun cuaca.
Di sisi lain, Pulau Diomede Kecil dihuni oleh 83 orang berdasarkan data sensus tahun 2020. Sebagai bagian dari Alaska, mayoritas penduduknya adalah orang Chukchi yang berkompeten dalam melaut.
Punya Suhu Ekstrem
Tidak hanya punya selisih waktu yang ekstrem, dua Pulau Diomede ini juga memiliki suhu yang ekstrem.
Melansir Travel Nine, ketika musim panas, suhu rata-rata di pulau ini sekitar 40 hingga 50 derajat Fahrenheit (Β°F) atau setara 4,4-10 derajat celsius. Sebaliknya suhu rata-rata mencapai 6 dan 10 Β°F atau sekitar -14 hingga -12 derajat celcius saat musim dingin tiba.
Suhu ekstrem ini juga membuat sebagian wilayah perairan Pulau Diomede diselimuti es. Ketika musim dingin tiba, bongkahan es kerap membentuk jembatan yang menghubungkan kedua pulau tersebut.
Mulanya Dihuni Yupik Eskimo
Berdasarkan catatan sejarah, Pulau Diomede Besar dan Diomede Kecil awalnya dihuni oleh Yupik Eskimo pada 3.000 tahun yang lalu. Orang Eropa pertama yang berhasil menyambangi pulau tersebut adalah seorang penjelajah Rusia bernama Semyon Dezhnyov pada 1648.
Delapan puluh tahun kemudian, pulau itu ditemukan kembali oleh Navigator Denmark Vitus Jonassen Bering pada 16 Agustus 1728, hari di mana Gereja Ortodoks Rusia merayakan kenangan akan martir St. Diomede. Inilah sebabnya pulau ini diberi nama Diomede.
Hingga pada 30 Maret 1867, Amerika Serikat membeli Alaska dari Rusia yang mencakup wilayah Pulau Diomede Kecil sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani kedua belah pihak. Terciptalah batas baru di antara dua Pulau Diomede yang membagi dua wilayah negara Amerika Serikat dan Rusia.
(rah/pal)