5 Pahlawan Kemerdekaan di Bidang Diplomasi Indonesia, Siapa Saja?

Anisa Rizki Febriani - detikEdu
Rabu, 24 Agu 2022 09:00 WIB
Foto: dok keluarga
Jakarta -

Memperoleh kemerdekaan tidak hanya dilakukan melalui perjuangan fisik, melainkan juga jalur diplomasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diplomasi memiliki arti suatu urusan atau penyelenggaraan perhubungan resmi antara satu negara dan negara yang lain.

Tujuan diplomasi sendiri sebagai upaya bangsa untuk menjaga perdamaian dan hubungan baik serta menjamin keamanan, ketentraman dan kehormatan.

Lantas, siapa saja pahlawan kemerdekaan yang berjuang melalui taktik diplomasi? Simak informasinya di bawah ini.

1. Mohammad Roem

Mohammad Roem merupakan salah satu pahlawan kemerdekaan yang berjuang di bidang diplomasi. Kala itu, ia sebagai delegasi Indonesia mewakili Persetujuan Roem-Royen.

Mengutip dari buku Sejarah 3 SMA Kelas XII yang disusun oleh Drs. Sardiman A.M., M.Pd., dalam perundingan tersebut, Indonesia tetap berpendirian bahwa pengembalian pemerintahan RI ke Yogyakarta menjadi kunci pembuka perundingan-perundingan selanjutnya.

Namun, pihak Belanda justru menuntut agar lebih dulu dicapai persetujuan tentang penghentian perang gerilya oleh pihak RI.

  • Kemudian pada tanggal 7 Mei 1949, muncullah Persetujuan Roem-Royen. Isi persetujuan tersebut antara lain:
  • Pihak Indonesia bersedia mengeluarkan perintah kepada pengikut RI yang bersenjata untuk menghentikan perang gerilya. RI juga ikut serta dalam Konferensi
  • Meja Bundar (KMB) untuk mempercepat penyerahan kedaulatan kepada Negara Indonesia Serikat (NIS) tanpa syarat.
  • Pihak Belanda menyetujui kembalinya RI ke Yogyakarta dan menjamin penghentian gerakan-gerakan militar dan membebaskan semua tahanan politik.
  • Belanda juga berjanji tidak akan mendirikan dan mengakui negara-negara yang ada di wilayah kekuasaan RI sebelum Desember 1948.


Selain perundingan Roem-Royen, Mohammad Roem juga turut menjadi anggota delegasi RI dalam perundingan Linggarjati dan Renville.

2. Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Pahlawan kemerdekaan Indonesia selanjutnya di bidang diplomasi adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang kala itu merupakan gubernur Yogyakarta pertama. Beliau juga sempat menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia.

Sri Sultan Hamengkbuwono IX berperan dalam membangun hubungan diplomasi dengan Belanda. Bahkan, hubungan tersebut telah terjalin sejak masa Hamengkubuwpno VIII dengan diplomasi budaya. Hubungan tersebut bermaksud memanfaatkan pendekatan secara budaya dengan Belanda untuk menghadapi intervensi politik Belanda.

3. Soekarno

Soekarno menjadi salah satu pahlawan kemerdekaan Indonesia di bidang diplomasi. Bagaimana tidak, kiprahnya dalam diplomasi Indonesia tak lagi diragukan. Bahkan, dirinya menjabat sebagai Presiden Indonesia yang pertama.

Salah satu perannya di bidang diplomasi yaitu ketika melakukan perundingan dengan Letjen Christison, seorang pemimpin pasukan sekutu atau Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) ang kala itu mendarat di Indonesia.

Hubungan diplomasi antara keduanya membuat Christison mengakui kedaulatan Indonesia secara de facto usai mengadakan pertemuan dengan Soekarno, sebagaimana dikutip dari buku Selangkah Lebih Dekat Dengan Soekarno karya Adji Nugroho.

4. Amir Sjarifuddin

Selanjutnya ada Amir Sjarifuddin. Beliau merupakan tokoh komunisme di Indonesia yang turut berperan dalam perjuangan diplomasi.

Kala itu, Amir mewakili Indonesia pada perundingan Renville tanggal 8 Desember 1947. Perundingan tersebut diselenggarakan di atas kapal angkatan laut Amerika Serikat USS Renville yang tengah berlabuh di Jakarta.

Isi perundingan Renville antara lain, yaitu:

  • Persetujuan tentang gencatan sejnata yang antara lain diterimanya garis demarkasi Van Mook (10 pasal)
  • Dasar-dasar politik Renville, yang berisi tentang kesediaan kedua pihak untuk menyelesaikan pertikaiannya dengan cara damai (12 pasal)
    6 pasal tambahan dari KTN yang berisi, antara lain tentang kedaulatan Indoneisa yang berada di tangan Belanda selama masa peralihan sampai penyerahan kedaulatan (6 pasal).


5. Mohammad Hatta

Mohammad Hatta juga termasuk sebagai pahlawan kemerdekaan di bidang diplomasi. Perannya kala itu sebagai Wakil Presiden Indonesia yang pertama serta menjadi ketua delegasi dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda.

Hasil keputusan KMB antara lain sebagai berikut:

  • Belanda mengakui keberadaan negara RIS (Republik Indonesia Serikat) sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. RIS terdiri dari RI dan 15 negara bagian yang pernah dibentuk Belanda.
  • Masalah Irian Barat akan diselesaikan setahun kemudian, setelah pengakuan kedaulatan.
  • Corak pemerintahan RIS akan diatur dengan konstitusi yang dibuat oleh para delegasi RI dan BFO selama KMB berlangsung.
  • Pembentukan Uni Indonesia-Belanda yang bersifat lebih longgar, berdasarkan kerja sama secara sukarela dan sederajat.
  • RIS harus membayar hutang Hindia Belanda sampai waktu pengakuan kedaulatan.
  • RIS akan mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda.

Nah, itulah sejumlah pahlawan kemerdekaan Indonesia yang berperan di bidang diplomasi. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan detikers ya!



Simak Video "Jepang Sesalkan Korut Masih Tembakkan Rudal Balistik di Tengah Diplomasi"

(lus/lus)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork