Surah An Nahl Ayat 64 Ungkap Satu Tujuan Al-Qur'an, Apa Itu?

ADVERTISEMENT

Surah An Nahl Ayat 64 Ungkap Satu Tujuan Al-Qur'an, Apa Itu?

Rahma Harbani - detikEdu
Sabtu, 20 Agu 2022 17:00 WIB
Tak ada kata terlambat bagi siapapun untuk belajar, terutama belajar membaca Alquran. Hal ini lah yang menjadi semangat puluhan ibu–ibu rumah tangga yang sebagian besar berusia lanjut (Lansia) untuk belajar di Pondok Iqro Pengajian Al Quran Usia Lanjut (PAUL) di Kampung Cikedokan Poncol Dukuh RT 02 RW 10, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Ilustrasi. Surah An Nahl ayat 64 mengungkapkan salah satu tujuan diturunkan Al-Qur'an. (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Surah An Nahl ayat 64 mengungkap salah satu dari sekian banyak tujuan Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana penciptaan Allah SWT yang lain, Al-Qur'an sebagai pedoman hidup manusia tentu memegang peranan penting bagi muslim.

Disebutkan dalam ayat tersebut, Al-Qur'an diturunkan sebagai sebagai pemutus hukum dan pengangkat perselisihan di kalangan muslim. Al-Qur'an juga dapat dijadikan acuan sebagai pembeda antara yang haq (benar) dan batil (salah).

Surah An Nahl Ayat 64 Dalam Arab, Latin, Beserta Artinya

وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ اِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِى اخْتَلَفُوْا فِيْهِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bacaan Latin: Wa mā anzalnā 'alaikal-kitāba illā litubayyina lahumullażikhtalafụ fīhi wa hudaw wa raḥmatal liqaumiy yu`minụn

Artinya: "Kami tidak menurunkan kitab (Al-Qur'an) ini kepadamu (Nabi Muhammad), kecuali agar engkau menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman."

ADVERTISEMENT

Al-Qur'an sebagai pembeda antara yang benar dan salah yang dijelaskan dalam surah An Nahl ayat 64 di atas juga ditafsirkan dalam Tafsir Ibnu Katsir. Ia menjelaskan,

"RasulNya bahwa sesung­guhnya Dia menurunkan Al-Qur'an kepadanya tiada lain agar dia men­jelaskan kepada manusia apa yang mereka perselisihkan itu. Al-Qur'an adalah pemisah di antara manusia dalam setiap hal yang mereka persengketakan," tulis Ibnu Katsir.

Hal senada juga diungkap dalam Tafsir Tahlili. Tidak bermanfaat bagi umatnya, Al-Qur'an diturunkan juga membawa tujuan dalam membantu Nabi Muhammad SAW, khususnya kala menjalankan tugas kerasulannya.

"Agar Nabi Muhammad SAW dapat menjelaskan persoalan-persoalan yang mereka ragukan atau tidak percayai, sehingga mereka dapat melihat mana yang hak dan mana yang batil, mana yang benar dan mana yang salah," tulis Tafsir Tahlili yang diterjemahkan oleh Al-Qur'an Kementerian Agama (Kemenag).

Surah An Nahl ayat 64 ini juga hendak menegaskan bahwa turunnya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan bimbingan bagi para umatnya. Utamanya, membimbing umatnya kepada kebenaran dalam hidup di dunia demi mencapai kebahagiaan di akhirat.

Kisah Turunnya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW

Al-Qur'an yang terdiri dari 114 surat dan 30 juz ini diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Peristiwa Nuzululqur'an ini diawali dengan turunnya 5 ayat pertama dari surah Al Alaq dan ditutup dengan turunnya surah Al Maidah ayat 3 pada 9 Zulhijah 10 H atau 8 Maret 632 H di Padang Arafah.

Melansir buku Pengantar Studi Al Quran oleh Abdul Hamid Lc, MA, Rasulullah SAW menerima wahyu dari tersebut dalam 2 keadaan. Pertama, terdengar seperti suara lonceng yang berbunyi keras. Cara ini merupakan yang paling berat bagi Rasulullah.

Keadaan selanjutnya, Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah SAW dalam keadaan seperti manusia biasa, yaitu menyerupai seorang laki-laki. Diceritakan oleh Kuswoyo dalam buku bertajuk Pengantar Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an, saat itu Rasulullah SAW tengah bertahannus atau beribadah di Gua Hira.

Pada suatu malam, Malaikat Jibril diceritakan datang menemui Rasulullah SAW. Kemudian, Jibril mendekap Rasulullah SAW ke arah dadanya dan melepaskannya secara berulang sebanyak tiga kali.

Selama melakukan itu, Jibril berulang kali pula mengatakan iqra atau bacalah. Rasulullah SAW pun menjawabnya dengan, "Ma ana bi qaarii (saya tidak bisa membaca)."

Hingga pada dekapan ketiga, Jibril membacakan lafaz dari kelima ayat surah Al Alaq. Menurut catatan sejarah, peristiwa itu pula yang kemudian ditetapkan sebagai malam Nuzulul Qur'an atau turunnya Al-Qur'an.

Sepeninggal Rasulullah, dikutip dari buku Sejarah Al-Qur'an, ternyata periode penyebaran Al-Qur'an masih berlanjut. Khususnya pada masa kepemimpinan salah satu Khulafaur Rasyidin, Abu Bakar Ash-Shiddiq.

Potongan demi potongan tulisan tangan para sahabat tersebut itu disusun kembali, diurutkan per ayat hingga surat per surat. Selama masa kepemimpinan Abu Bakars, lembaran Al-Qur'an kemudian dikumpulkan menjadi satu kitab atas inisiasi Umar bin Khattab.

Berkat itu pula, muslim masa kini bisa mempelajari dan membaca Al-Qur'an yang sama pada zaman Rasulullah SAW. Termasuk juga bacaan surah An Nahl ayat 64 di atas.




(rah/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads