Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia. Ideologi sendiri berasal dari kata 'idea' (Inggris) yang berarti gagasan. Lalu, 'logi' berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu atau pengetahuan.
Sebagai dasar negara, Pancasila dapat mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari ragam suku, budaya, agama, dan adat istiadat. Setiap butir sila yang terdapat dalam Pancasila sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan bangsa Indonesia.
Ideologi disebut penting bagi suatu bangsa karena, ideologi berfungsi mengatasi berbagai pertentangan atau ketegangan sosial. Dengan begitu, ideologi dapat membentuk solidaritas atau rasa kebersamaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah Keunggulan Ideologi Pancasila
Sebagai suatu ideologi, Pancasila memiliki keunggulan dibandingkan dengan ideologi lainnya. Melansir dari buku Hukum Tata Negara Suatu Pengantar yang ditulis oleh Johan Jasin, berikut keunggulan Pancasila.
1. Mengandung nilai-nilai positif yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia
2. Menutup kelemahan dari ideologi yang saling bertentangan
3. Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara, sehingga tidak mengorbankan rakyat
4. Bersifat fleksibel yang berarti sejalan dengan perkembangan zaman
Keunggulan Pancasila juga diakui oleh para pakar luar negeri. Dikutip dari buku Menuju Penganggaran Daerah Berdasarkan Pancasila karya Sujatmika, salah satu guru besar Ilmu Agama dari Amerika yakni Mark Juergenmeyer menyebut Pancasila sebagai religiously friendly ideology.
Selain itu, George Mc Turner Kahin dari Cornel University juga mengatakan Pancasila sebagai penjelasan terbaik dalam sejarah yang pernah dia amati.
Fungsi dan Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
Pancasila merupakan ideologi terbuka. Artinya, Pancasila adalah ideologi yang menjadi pandangan suatu bangsa.
Sebagai ideologi terbuka, Pancasila mengandung tiga nilai. Antara lain nilai dasar, yaitu nilai yang tidak berubah sepanjang zaman, nilai instrumen yakni nilai yang bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan zaman, dan nilai praksis yaitu nilai yang dilaksanakan secara nyata.
Penjelasan masing-masing nilai tersebut dipaparkan pada situs resmi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), berikut penjelasannya.
- Nilai Dasar: mencakup hakikat kelima sila Pancasila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima hal ini adalah pedoman fundamental yang sifatnya universal, mengandung cita-cita negara, dan tujuan yang baik dan benar.
- Nilai Instrumental: mencakup arahan, kebijakan, strategi, sasaran, dan lembaga yang melaksanakannya. Konsep ini merupakan perkembangan atau penjabaran dari nilai dasar. Berkatnya, penyesuaian pelaksanaan dari sesuatu yang dasar akan lebih jelas untuk bisa menyelesaikan masalah yang terjadi.
- Nilai Praksis: meliputi realisasi dari instrumental yang sifatnya nyata dan dapat digunakan untuk kehidupan bernegara. Dengan nilai terakhir ini, Pancasila bisa melakukan pengembangan serta perubahan agar penerapannya sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia yang berubah.
Kedudukan Pancasila sebagai ideologi negara tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi, "...maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
Pentingnya Ideologi Bagi Suatu Bangsa
Pentingnya ideologi bagi suatu bangsa adalah sebagai pemersatu keseragaman, ataupun keanekaragaman bangsa. Misalnya, dengan memakai semboyan 'kesatuan dalam perbedaan' dan 'perbedaan dalam kesatuan'.
Selain itu, pentingnya ideologi juga untuk membangkitkan semangat, kesadaran akan kemerdekaan, dan kehormatan suatu bangsa. Dan juga, sebagai cita-cita suatu bangsa.
Salah satu contoh pentingnya ideologi bagi suatu bangsa dan negara adalah kegagalan peristiwa Pemberontakan Madiun 1948 maupun pengkhianatan G 30 S/PKI tahun 1965. Sebab, semua golongan bangsa Indonesia sepakat untuk tetap mempertahankan keutuhan Indonesia dengan landasan dasar dan ideologi Pancasila.
(erd/erd)