Mengapa Hewan Purba Berukuran Lebih Besar?

ADVERTISEMENT

Mengapa Hewan Purba Berukuran Lebih Besar?

Fahri Zulfikar - detikEdu
Rabu, 20 Jul 2022 19:30 WIB
NEW YORK, NEW YORK - JULY 05: An art handler holds a copy of Virginia’s Official Ratification of the United States Constitution at Sothebys on July 05, 2022 in New York City. The text served as a precursor and direct influence on the United States Bill of Rights. It will be auctioned on July 21. (Photo by Alexi Rosenfeld/Getty Images)
Mengapa hewan purba berukuran lebih besar? Foto: Getty Images/Alexi Rosenfeld
Jakarta -

Hewan prasejarah yang mendiami Bumi memiliki ukuran yang sangat besar bahkan dibandingkan hewan besar saat ini. Sebut saja dinosaurus, buaya, ular, ataupun jenis ikan raksasa.

Ahli paleobiologi vertebrata di Florida State University di Tallahassee, Greg Erickson mengatakan bahwa ukuran hewan purba yang besar diketahui dari banyak bukti fosil yang ditemukan.

Sejak para ilmuwan menemukan fosil tulang dinosaurus pada abad ke-19, mereka telah mengajukan ide-ide untuk menjelaskan mengapa ada hewan raksasa jutaan tahun yang lalu tetapi sekarang sudah berkurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada yang bisa menunjukkan satu jawaban pasti. Ini sangat multifaktorial," ucapnya dikutip dari LiveScience.


4 Alasan Hewan Purba Lebih Besar:

LiveScience mencatat ada beberapa alasan mengapa hewan prasejarah berukuran lebih besar dibanding hewan besar saat ini. Berikut rangkumannya.

ADVERTISEMENT


1. Mangsa yang Besar

Beberapa perbedaan utama antara dinosaurus dan hewan terbesar saat ini, mamalia, yakni dari mangsa yang diburu.

Dinosaurus tumbuh lebih besar karena memakan mangsa yang besar pada saat itu. Namun, pada perjalanannya proses adaptasi membuat hewan raksasa hanya bisa memakan hewan yang lebih kecil.

2. Pemakan yang Efisien

Keberadaan dinosaurus sauropoda membawa hipotesis kedua tentang mengapa mamalia zaman purba tumbuh begitu besar. Alasannya karena penyerapan makanan yang efisien.

Hal ini karena sauropoda memiliki leher yang begitu panjang, sehingga mereka menjadi pemakan yang lebih efisien daripada herbivora besar lainnya.

3. Tulang Ringan Kantung Udara

Ahli paleontologi Universitas Edinburgh, Steve Brusatte mengatakan dinosaurus memiliki kantung udara yang bisa memanjang dari paru-paru ke tulang mereka. Hal ini menciptakan perancah yang kokoh namun ringan.

"Itu memberi kerangka dinosaurus yang masih kuat dan masih fleksibel, tetapi ringan. Itu membantu mereka menjadi lebih besar dan lebih besar dan lebih besar," kata Brusatte.

Brusatte memberi contoh dengan cara yang sama seperti gedung pencakar langit, yang semakin besar dan semakin besar karena struktur pendukung internal.

4. Oksigen yang Sangat Baik

Studi pada tahun 2016 yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One mengungkapkan bahwa ukuran besar pada hewan purba membutuhkan lingkungan yang tepat.

Salah satu peneliti, Vermeij menyimpulkan bahwa hewan raksasa bergantung sebagian besar pada sumber daya ekologi yang sangat berkembang.

Dengan kata lain, ekologi perlu menghasilkan oksigen, makanan, dan habitat yang cukup untuk menumbuhkan makhluk raksasa yang sesungguhnya.

Atmosfer purba memiliki konsentrasi oksigen yang lebih tinggi. Ini mungkin memainkan peran dalam gigantisme, terutama di antara serangga.

Sebuah studi tahun 2012 di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences mencatat rentang sayap di antara serangga terbesar prasejarah melacak peningkatan dalam konsentrasi oksigen.

Sebagai informasi, semua hewan purba yang berukuran sangat besar umumnya adalah pemangsa teratas pada masanya atau hewan yang tidak terlalu rentan untuk menjadi santapan hewan lain.




(faz/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads