Abu Mua'llaq, salah seorang sahabat Rasulullah SAW dari kalangan Anshar, hendak dibunuh oleh seorang pencuri saat ia berdagang. Namun, Allah SWT menugaskan malaikat untuk menyelamatkannya dari pencuri tersebut berkat doa yang ia langitkan.
Kisah Abu Mua'llaq ini datang dari Anas sebagaimana diceritakan Imam Ibnul Jauzi dalam 'Uyun Al-Hikayat Min Qashash As-Shalihin wa Nawadir Az-Zahidin dan diterjemahkan oleh Abdul Hayyi Al-Kattani.
Abu Mu'allaq adalah orang yang rajin beribadah dan wara' (meninggalkan perkara yang haram syubhat). Pada suatu hari, dia bertemu dengan seorang pencuri yang membawa senjata. Pencuri itu memintanya untuk meletakkan harta yang dibawanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Letakkan harta yang kau bawa, karena jika tidak, saya akan membunuhmu!" kata pencuri itu.
Abu Mua'allaq lantas menjawab, "Apa hubunganmu dengan darahku? Sedangkan yang engkau inginkan hanyalah harta?"
Pencuri itu menimpali, "Harta itu menjadi milikku. Dan saya hanya menginginkan darahmu!"
Melihat pencuri yang ngotot akan membunuhnya, Abu Mua'llaq memintanya untuk memberikan kesempatan salat. "Jika engkau memang ngotot, berikan saya kesempatan untuk salat empat rakaat," ucapnya.
Pencuri itu menjawab, "Salatlah sesuai yang engkau mau."
Abu Mua'llaq kemudian berwudhu, setelah itu ia salat empat rakaat. Pada akhir sujudnya ia berdoa, "Ya Allah ya Wadud, Yang Memiliki Arasy yang Agung, Yang Maha Melakukan apa yang Dia kehendaki, saya memohon dengan keagungan-Mu yang tidak akan pernah berkurang, dan kekuasaan-Mu yang tidak akan pernah runtuh, dan dengan cahaya-Mu yang memenuhi seluruh sisi Arasy-Mu, agar Engkau menghentikan kejahatan pencuri itu. Wahai Dzat Yang Maha Menolong, tolonglah saya, wahai Dzat Yang Maha Menolong, tolonglah saya, wahai Dzat Yang Maha Menolong, tolonglah saya!"
Dia berdoa seperti itu sebanyak tiga kali. Tiba-tiba datanglah seorang tentara berkuda yang memegang tombak pendek yang ia letakkan di antara dua telinga kudanya. Begitu melihat ada pencuri, tentara berkuda tersebut mendatanginya dan menusuknya dengan tombaknya hingga mati.
Setelah itu, dia mendatangi Abu Mua'llaq dan berkata, "Bangunlah!"
Abu Mu'allaq pun bertanya, "Siapakah engkau? Allah telah menyelamatkanku dengan perantaramu pada hari ini."
Tentara berkuda itu menjawab, "Saya adalah malaikat yang berada di langit ke-4. Engkau berdoa dengan doamu yang pertama, maka saya mendengar pintu-pintu langit bergerak. Setelah itu engkau berdoa dengan doamu yang kedua, maka saya mendengar penduduk langit menjadi hiruk-pikuk."
Ia melanjutkan, "Setelah itu engkau berdoa dengan doamu yang ketiga, maka dikatakan kepadaku: ini adalah orang yang sedang membutuhkan pertolongan, maka saya memohon kepada Allah SWT untuk menugaskanku membunuh pencuri itu."
Berkaitan dengan pertolongan Allah SWT lewat doa yang dipanjatkan hamba-Nya, Ibnu Abid Dunya dalam kitab Mujabud Da'wah menyebut bahwa Anas berkata:
"Ketahuilah, siapa yang berwudhu, setelah itu ia salat empat rakaat, dan selanjutnya dia berdoa dengan doa tadi, niscaya doanya akan dikabulkan. Baik dia dalam keadaan sangat kesulitan maupun tidak."
(kri/lus)