Mengenal Fikih, Ilmu yang Mempelajari Seluk-beluk Ibadah

ADVERTISEMENT

Mengenal Fikih, Ilmu yang Mempelajari Seluk-beluk Ibadah

Kristina - detikEdu
Rabu, 13 Jul 2022 06:00 WIB
Mess on the desk. Open vintege books everywhere
Ilustrasi kitab fikih. Foto: Getty Images/iStockphoto/photogl
Jakarta -

Ilmu yang mempelajari tentang seluk-beluk ibadah disebut fikih (bahasa Arab: fiqh). Ilmu ini merupakan buah dari pemikiran para ahli fikih atau fuqaha dan kumpulan hukum yang ditulis dalam berbagai kitab fikih.

Saifudin Nur mengatakan dalam buku Ilmu Fiqih: Suatu Pengantar Komprehensif kepada Hukum Islam, ilmu fikih mengkaji tentang perbuatan atau perilaku mukallaf dari aspek normatif (ketetapan hukum syariat Islam) disertai dalil dari setiap perbuatan tersebut.

Para ahli fikih membahas segala hal tentang salat dan puasa hingga jual beli dan sewa menyewa. Bahasan tersebut disertai dalil syar'i, ketentuan hukum, rukun-rukun, syarat-syarat, tata cara melakukannya, dan hal-hal yang dapat merusak atau membatalkan perbuatan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalil yang menjadi dasar perkembangan fikih adalah firman Allah SWT dalam surah At Taubah ayat 122 yang berbunyi,


۞ وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَاۤفَّةًۗ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَاۤىِٕفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْٓا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ ࣖ ١٢٢

ADVERTISEMENT

Artinya: "Tidak sepatutnya orang-orang mukmin pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi (tinggal bersama Rasulullah) untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya."

Selain itu, Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah riwayat Bukhari dan Muslim, "Barang siapa dikehendaki oleh Allah akan diberikannya kebajikan dan keutamaan, niscaya diberikan kepadanya ke-faqih-an (memahami fikih) dalam urusan agama."

Hakikat Fikih

Muchtim Humaidi menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Ushul Fiqh: Periodisasi, Sumber, dan Metode Istinbath Hukum, ada empat poin penting terkait fikih, sebagai berikut:

1. Fikih adalah ilmu yang membahas tentang hukum Allah.
2. Objek pembicaraan dan perbincangannya adalah seputar hal-hal yang bersifat amaliyah.
3. Pengetahuan tentang hukum Allah yang senantiasa tidak lepas dan mutlak didasarkan pada dalil-dalil tafsili.
4. Digali dan ditemukan melalui penalaran dan istidlal seorang yang memiliki kapasitas mumpuni sebagai mujtahid atau fakih.

Metodologi Fikih

Metodologis fikih membutuhkan ilmu ushul fikih yang membahas tentang dalil-dalil syar'i yang dipandang sebagai ketetapan umum. Dalam hal ini, ushul fikih menjadi metodologi fikih yang digunakan untuk membahas dan menjelaskan cara untuk menetapkan hukum dari dalil-dalil yang berkenaan dengan hukum tersebut.

Perkembangan fikih di masa sahabat nabi>>

Perkembangan Fikih di Masa Sahabat Nabi

Sepeninggal Rasulullah SAW, kepemimpinan umat Islam dipimpin oleh Khulafaur Rasyidin yang empat secara bergiliran. Muzakir dalam tulisannya yang berjudul Periodisasi Fiqh yang diterbitkan dalam jurnal Islam Futura mengatakan, fikih sahabat menduduki posisi penting dalam khazanah pemikiran hukum Islam.

Sebab, mereka adalah orang yang hidup dengan Nabi SAW dan meninggal dalam keadaan muslim. Selain itu, zaman tersebut adalah zaman setelah berakhirnya masa tasyri'i ilmu embrio ilmu fikih pertama dan mereka lah yang menjadi sumbernya, serta ijtihad para sahabat menjadi rujukan umat Islam di masa setelahnya.

Pada zaman Abu Bakar Ash Shiddiq, qiyas digunakan secara luas dalam berbagai kasus hukum yang tidak terdapat nash dan hadits terkait. Selain itu, ijmak dimanfaatkan sebagai dasar penetapan hukum.

Pada masa Umar bin Khattab, banyak kemajuan yang dicapai pada masa itu. Ia adalah salah satu khalifah yang banyak melakukan ijtihad dalam bidang hukum fikih. Ijtihad yang dilakukan pada masa itu memberikan gambaran bahwa ijtihad merupakan sumber hukum setelah Al-Qur'an dan hadits.

Saat Utsman bin Affan memimpin, dalam menetapkan hukum ia cenderung melihat bagaimana cara Nabi SAW dalam menghadapi suatu permasalahan. Kekhalifahan ini juga melakukan ijtihad dalam bidang fikih. Meski demikian, fikih pada masa Utsman tidak begitu berkembang karena ia lebih fokus memperluas wilayah kekuasaan.

Terakhir, pada masa Ali bin Abi Thalib, ia tetap melanjutkan berbagai usaha untuk memperkuat kedaulatan Islam. Pada masa kekhalifahannya juga terjadi banyak ijtihad dalam setiap pengambilan hukum.

12 kitab fikih karya fuqaha>>

Kitab-kitab Fikih yang Ditulis oleh Fuqaha

Berikut sejumlah kitab fikih yang terkenal yang ditulis oleh fuqaha dan menjadi rujukan hingga kini:

1. al-Muwaththa' karya Imam Malik ibn Anas
2. al-Mabsuth karya Syamsuddin al-Syarkhasi
3. al-Kharaj karya Imam Abu Yusuf
4. Bada'i al-Shana'i fi Tartib al-Syara'i karya Alauddin al-Kasaniy
5. Radd al-Mukhtar 'ala Durr al-Mukhtar karya Ibnu Abidin
6. al-Umm karya Imam asy-Syafi'i
7. Bidayat al-Mujtahid wa Nihayat al-Muqtashid karya Ibnu Ruysd
8. Tuhfat al-Muhtaj 'ala Syarh al-Minhaj karya Ibnu Hajar al-Haytsami
9. al-Muhadzdzab karya Abu Ishaq al-Sayrazi
10. al-Mugniy karya Ibnu Qudamah
11. I'lam al-Muwaqqi'in 'an Rabbil-'alamin karya Ibnu Qayyim
12. Fiqh al-Sunnah karya Sayyid Sabid

Ilmu fikih berkaitan erat dengan ilmu tauhid, akhlak, tasawuf, sejarah, bahasa, tafsir, hadits, perbandingan mazhab, filsafat hukum Islam, hukum, sosiologi, dan antropologi.


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads