Potensi Bahaya Puing-puing Batuan Dekat Bumi

ADVERTISEMENT

Belajar dari Pakar

Potensi Bahaya Puing-puing Batuan Dekat Bumi

Avivah Yamani - detikEdu
Selasa, 12 Jul 2022 13:15 WIB
Avivah Yamani
Avivah Yamani
Lulusan Astronomi ITB dengan bidang kajian extrasolar planet dan memilih untuk menjadi Komunikator Astronomi. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains. Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.
Tunguska, kawasan yang kena meteor. (By CYD - From English Wikipedia, en:Image:Tunguska01.png, Public Domain)
Foto: Tunguska, kawasan yang kena meteor. (By CYD - From English Wikipedia, en:Image:Tunguska01.png, Public Domain)

Jika orbit asteroid tersebut kurang dari 0,05 AU ke Bumi dan ukurannya lebih dari 140 meter, maka asteroid ini dikategorikan sebagai potentially hazardous asteroid atau asteroid berpotensi bahaya (PHA) bagi Bumi. Bila asteroid seperti ini menabrak Bumi, maka dampak kerusakannya juga akan sangat besar.

Sampai saat ini lebih dari 29.000 asteroid masuk dalam kategori dekat Bumi dan tercatat 2.200 asteroid dikategorikan asteroid berpotensi bahaya. Dari 2200 PHA, 150 di antaranya berukuran lebih dari satu km. Asteroid yang masuk kategori PHA ini berasal dari kelas Apollo dan Aten yang orbitnya memotong orbit Bumi.

Sementara itu, data dari satelit WISE milik NASA justru menemukan ada 4.700 asteroid berpotensi bahaya. Setiap hari, Bumi dihantam oleh 100 ton batuan dan partikel angkasa. Sebagian besar ukurannya hanya sebesar butiran pasir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat masuk atmosfer Bumi, kita melihatnya sebagai kilatan cahaya yang dikenal sebagai bintang jatuh atau meteor. Diperkirakan, satu kali dalam satu tahun, asteroid sebesar mobil menabrak Bumi dan meledak di atmosfer.

Juga diperkirakan, setiap lima ribu tahun ada asteroid sebesar lapangan bola yang menabrak Bumi, dan dalam beberapa juta tahun, asteroid berukuran cukup besar menabrak dan memicu bencana global.

ADVERTISEMENT

Untuk mengetahui ancaman asteroid dari angkasa, para astronom melakukan pelacakan dan pemantauan asteroid dengan teleskop di Bumi maupun di luar angkasa.

Pemantauan ini berguna untuk melacak jalur orbit asteroid dari waktu ke waktu. Jika ada yang mengarah ke Bumi dan berpotensi menabrak Bumi, maka tindakan pencegahan bisa dilakukan sedini mungkin.

Ada beberapa cara yang diajukan sebagai solusi. Pengeboman asteroid, menabrakan wahana antariksa ke asteroid, mendorong asteroid, menembak asteroid, dan menguapkan asteroid. Semua itu bertujuan untuk menghancurkan atau sekadar mengubah jalur asteroid dari Bumi.

Untuk saat ini yang sudah dan sedang dilakukan adalah mencari asteroid yang mendekati Bumi dan pemantauan asteroid. Pekerjaan ini bukan hanya dilakukan oleh para astronom tapi juga astronom amatir atau orang-orang yang memiliki ketertarikan dengan astronomi. Kamu pun bisa melakukannya.

Untuk membangun kepedulian pada ancaman batuan angkasa ini, PBB mencanangkan tanggal 30 Juni sebagai Hari Asteroid Sedunia. Untuk mengenal asteroid dan kegiatan sains, yuk baca di langitselatan.



Simak Video "Video Anies: Bertahun-Tahun Presiden RI Absen di Forum PBB, Selalu Menlu"
[Gambas:Video 20detik]

(nwy/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads