4 Fakta Kiswah, Penutup Kakbah yang Rutin Diganti Tiap Idul Adha

ADVERTISEMENT

4 Fakta Kiswah, Penutup Kakbah yang Rutin Diganti Tiap Idul Adha

Rahma Harbani - detikEdu
Minggu, 10 Jul 2022 20:00 WIB
Pengangkatan Kiswah Kabah
Potret penggantian kiswah atau kain penutup Kakbah. (Reasah Alharamain/Twitter)
Jakarta -

Bagi sebagian muslim mungkin sudah tidak asing lagi dengan kiswah. Kiswah adalah kain hitam berhiaskan ayat suci Al-Qur'an yang biasa dikenal sebagai penutup Kakbah.

Kiswah ini sendiri memiliki tradisi yang unik. Tiap setahun sekali, kain hitam tersebut diganti menjadi kain putih polos sebagai simbol ihram bagi jemaah haji. Kemudian pada hari ke- 9 atau 10 Zulhijjah, kain kiswah diganti dengan yang baru sebagai penanda hari besar Idul Adha.

Namun, tradisi tersebut sedikit berbeda untuk tahun ini. Wakil Presiden Umum Urusan Pembuatan Kiswah di Kompleks King Abdulaziz, Abdulhamid bin Said Al-Malik, mengatakan bahwa penggantian kiswah baru dilakukan pada hari ke-1 Muharam sebagai penanda tahun baru Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, sebagaimana dilaporkan Saudi Gazette, kiswah tetap akan diserahkan ke pihak Masjidil Haram pada 10 Zulhijah yang bertepatan dengan Idul Adha di sana.

"Kiswah Kakbah akan diserahkan kepada penjaga senior Kakbah pada hari pertama Idul Adha (10 Zulhijah) dan penutup (kiswah yang) baru akan dipasang pada 1 Muharram," kata Abdulhamid bin Said Al-Malik.

ADVERTISEMENT

Abdulhamid bin Said Al-Malik juga menambahkan, penggantian kiswah Kakbah tiap satu tahun sekali juga dilakukan untuk penghormatan Kakbah sebagai bangunan suci. Bahkan, bahan dasar pembuatan kiswah juga menggunakan bahan berkualitas tinggi.

4 Fakta Kiswah atau Penutup Kakbah

Kiswah sudah menjadi bagian penting bagi Kakbah sejak zaman Nabi Ismail AS. Disebut-sebut dalam sejarah yang dikutip dari The National News, orang pertama yang memperkenalkan penutup Kakbah tersebut adalah seorang Raja Yaman yang bernama Tubba Abu Karab dari Himyar.

Generasi Tubba selanjutnya menganggap penutup Kakbah tersebut sebagai bagian dari perkara wajib dalam Islam. Ketika kiswah mulai menjadi aus atau rusak, kiswah pun diganti dengan yang baru.

Sejarah mencatat, produksi pembuatan kiswah mulanya berpusat di Mesir. Namun pada 1927, Raja Abdulaziz menggeser tempat produksi kiswah menjadi di Mekah, Arab Saudi.

Sejak saat itu hingga 1950-an, lokasi produksi pembuatan kiswah mulai mengalami transisi pergantian tempat produksi antara Mesir dan Arab Saudi dengan menyesuaikan kondisi politik yang terjadi. Barulah pada 1958, kiswah sudah mulai diproduksi secara total di Mekah.

  • Kiswah yang Lama Tidak Dibuang

Meski telah diganti oleh kiswah yang baru, kiswah lama penutup Kakbah yang dibangun Nabi Ibrahim dan Nabi Sulaiman itu tidak lantas dibuang atau dimusnahkan. Mengutip lama Pilgrim, kiswah tersebut akan dipotong-potong lalu disulap sebagai buah tangan bagi tokoh dengan otoritas tinggi di dunia.

Direktur Jenderal Kompleks Raja Abdul Aziz untuk Ka'bah Ahmad bin Mohammed Al-Mansouri menambahkan, sejumlah kiswah yang lama pun akan disimpan di gudang pemerintah. Pengamanannya pun cukup ketat demi mencegah reaksi kimia atau infiltrasi bakteri yang dapat merusak kain.

  • Harga Kiswah Bisa Capai Rp 99 Miliar

Sebagai kain penutup Kakbah, kiswah terbuat dari sutra asli dan dilengkapi dengan goresan kaligrafi berbahan dasar benang emas. Untuk itu, biaya pembuatan satu kiswah ini bisa bernilai fantastis dan menyentuh miliaran rupiah.

Wakil Manajer Kompleks Raja Abdulaziz untuk Ka'bah Kiswah Tarif Al-Matrafi mengatakan, satu kiswa membutuhkan sekitar 700 kilogram sutra murni. Biaya untuk sutra murni tersebut mencapai 25 juta riyal atau setara Rp 99 miliar.

"Kiswah (penutup) Kakbah suci terdiri dari 700 kilogram sutra murni, 120 kilogram benang perak berlapis emas, 100 kilogram perak, dan 300 kilogram lapisan di belakang sutra," kata Tarif Al-Matrafi, dikutip dari 20 Detik, Minggu (10/7/2022).

"Harganya (Kiswah Kakbah) 25 juta riyal atau 6,65 juta dolar Amerika per tahun," imbuh pria muda berkacamata itu.

Warna Kiswah Tidak Melulu Hitam >>

  • Warna Kiswah Tidak Melulu Hitam

Pada masa Rasulullah SAW, khususnya sebelum Fathul Makkah atau masa penaklukan Makkah, beliau dan para sahabat dilarang untuk memasang kain penutup Kakbah. Larangan tersebut dilontarkan oleh para pemimpin Quraisy.

Untuk itulah, usai Makkah berhasil ditaklukan oleh Rasulullah SAW, kiswah pun dibuat dari kain Yaman dengan corak putih dan garis-garis merah vertikal. Di samping itu, warna kiswah mengalami perkembangan dari masa ke masa. Berikut daftarnya.

Era Nabi Muhammad SAW: Kiswah terbuat dari kain Yaman bergaris merah dan putih.

Era sahabat Abu Bakar RA, Umar RA, dan Usman RA: Kiswah dibuat dari kain Mesir berwarna putih.

Era Abdullah bin Zubair RA: Kiswah berwarna brokat merah.

Era Kesultanan Seljuk: Kiswah berwarna cokelat keemasan.

Era Khalifah Abbasiyah Al-Nasir: Kain kiswah berwarna hijau.

Era Khalifah Al-Nasir hingga sekarang: Kiswah dibuat dari kain sutra hitam dengan bordir benang berwarna emas. Kain sutra murni tersebut diimpor dari Italia.


Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads