Mengapa Hari Arafah Begitu Istimewa bagi Umat Islam? Begini Sabda Rasulullah

ADVERTISEMENT

Mengapa Hari Arafah Begitu Istimewa bagi Umat Islam? Begini Sabda Rasulullah

Kristina - detikEdu
Selasa, 05 Jul 2022 13:45 WIB
Muslim pilgrims pray on top of the rocky hill known as Mountain of Mercy on the Plain of Arafat during the annual hajj pilgrimage near the holy city of Mecca, Saudi Arabia, Thursday, July 30, 2020. Only about 1,000 pilgrims will be allowed to perform the annual hajj pilgrimage this year due to the virus pandemic. (Saudi Ministry of Media via AP)
Jemaah haji wukuf pada hari Arafah. Foto: AP Photo
Jakarta -

Hari Arafah yang jatuh setiap 9 Dzulhijjah menjadi hari istimewa bagi umat Islam. Menurut sebuah riwayat, pada hari itu, Allah SWT menghapus dosa-dosa yang besar dan melipatgandakan pahala amal saleh hamba-Nya.

Dalam hadits shahih yang berasal dari Qatadah RA, Rasulullah SAW bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Puasa hari Arafah menghapus kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada tahun lalu dan tahun yang akan datang." (HR Muslim, At Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Prof Wahbah az-Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, puasa ini sunnah hukumnya bagi selain jemaah haji. Namun, sebagian ulama pernah berpuasa pada hari Arafah. Nabi SAW pernah bersabda,

ADVERTISEMENT

"Doa yang paling utama adalah doa pada hari Arafah, dan kalimat yang paling utama yang pernah diucapkan olehku dan para nabi sebelumku adalah 'Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya'".

Selain dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, Allah SWT akan membebaskan lebih banyak hamba-Nya dari api neraka pada hari Arafah. Keistimewaan ini dijelaskan dalam riwayat Ad-Daruquthni dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW bersabda,

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ : مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ

"Jumlah manusia yang dibebaskan Allah dari neraka pada hari Arafah lebih banyak daripada yang dibebaskan-Nya pada hari lainnya. Pada hari Arafah Allah mendekatkan lalu membanggakan mereka (orang-orang yang wukuf di Arafah) kepada para malaikat, dan Dia berfirman, '(Pasti Ku-kabulkan) apapun permohonan mereka.'" (Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dan lainnya).

Keutamaan hari Arafah banyak dijelaskan oleh para ulama dalam berbagai kitabnya. Syekh Nawawi al-Bantani dalam Nihayatu Az-Zain mengatakan, "Hari Arafah merupakan hari yang paling utama, bahkan dibandingkan dengan sebagian hari pada bulan Ramadan."

Maksud dari sebagian hari pada bulan Ramadan ini adalah hari yang telah ditentukan keutamaannya, seperti sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadan. Di mana pada waktu tersebut terdapat malam Lailatul Qadar.

Hari Arafah menjadi lebih istimewa jika bertepatan dengan hari Jumat. Hal ini dikatakan oleh Sayyid al-Bakri dalam 'Ianah Ath-Thalibin sebagaimana dijelaskan oleh Abdul Wahid dalam buku Terhubung dengan Tuhan.

Sayyid al-Bakri bersandar pada sebuah hadits yang berbunyi, "Paling utamanya hari adalah hari Arafah. Jika hari Arafah bertepatan dengan hari Jum'at maka ia lebih utama dibandingkan berhaji sebanyak tujuh puluh kali di selain hari Jumat (hari Arafah yang bertepatan dengan hari Jumat)."




(kri/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads