Zulhijah merupakan satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT. Amalan yang dikerjakan pada sepuluh hari pertama bulan ini memiliki keutamaan besar.
Hal ini diterangkan Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin dengan bersandar pada sebuah riwayat Bukhari dari Ibnu Abbas. Rasulullah SAW bersabda:
"'Tiada ada hari yang amal sholeh, lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (sepuluh hari pertama bulan Zulhijah).' Sesungguhnya berpuasa satu hari di dalamnya membandingi berpuasa satu tahun. Melakukan sholat malam di dalamnya membandingi sholat malam pada malam Lailatul Qadar. Salah seorang sahabat bertanya 'Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah?' Beliau bersabda, 'Iya. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid).'"
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutomo Abu Nashr dalam bukunya Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah menjelaskan, salah satu ulama yang memberikan penafsiran tentang keutamaan sepuluh hari pertama bulan Zulhijah adalah Imam Syafi'i.
Menurut Imam Syafi'i, tanggal 10 Zulhijah adalah hari terakhir dalam hari-hari yang istimewa ini. As Syafi'i mengatakan, "Hari-hari yang diketahui adalah sepuluh hari yang akhirnya hari raya kurban."
Sementara itu, Ibnu Qayyim Al Jauziyyah menerangkan, keutamaan dari sepuluh hari pertama bulan Zulhijah terletak pada siang hari, sedangkan malamnya berada dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
Ada sejumlah amalan yang bisa dikerjakan pada sepuluh hari pertama Zulhijah. Salah satunya puasa, mulai dari puasa Zulhijah, Tarwiyah, hingga Arafah.
Keutamaan Puasa Zulhijah
Puasa Zulhijah dapat dikerjakan pada tanggal 1 hingga 7 Zulhijah, tepat sebelum puasa Tarwiyah dan Arafah. Beberapa ulama mengatakan puasa Tarwiyah masuk dalam puasa Zulhijah.
Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam bukunya Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq menjelaskan, ibadah sunnah tersebut selalu dikerjakan Rasulullah SAW semasa hidupnya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dan An-Nasa'i, Dari Hafshah ra. dia berkata:
"Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW yaitu: puasa Asyura (10 Muharram), puasa 10 bulan Zulhijah, puasa 3 hari setiap bulan, dan sholat 2 rakaat sebelum sholat fajar (subuh)," (HR Ahmad dan An-Nasa'i).
Disebutkan dalam sebuah hadits yang berasal dari Ibnu Umar RA. Nabi SAW bersabda,
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ
Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Zulhijah)," (HR Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir).
Keutamaan Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dikerjakan pada 8 Zulhijah (hari Tarwiyah) atau tepat sehari sebelum puasa Arafah.
Menurut Ibnu Qudamah sebagaimana disampaikan Ustadz Ali Amrin al-Qurawy dalam Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa, dinamakan hari Tarwiyah karena para jamaah haji membawa bekal air pada hari itu yang disiapkan untuk hari Arafah.
Ada juga yang mengatakan bahwa dinamakan hari Tarwiyah karena pada malam 8 Dzulhijjah Nabi Ibrahim AS bermimpi menyembelih anaknya. Di pagi harinya, Nabi Ibrahim AS berbicara dengan dirinya sendiri, apakah mimpi kosong atau wahyu dari Allah SWT.
Salah satu keutamaan puasa Tarwiyah adalah seperti puasa setahun. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas, yang berbunyi:
"Barangsiapa berpuasa sepuluh hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan, untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun."
Namun, hadits yang menerangkan tentang puasa Tarwiyah ini memiliki derajat dhaif (lemah) dan maudhu' (palsu). Belum ditemukan hadits shahih mengenai pelaksanaan puasa Tarwiyah.
Menurut Muhammad Ajib Lc dalam bukunya Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Zulhijah, meskipun tidak ada syariat mengenai puasa Tarwiyah, sebenarnya puasa tersebut sudah termasuk dalam puasa sunnah delapan hari sebelum Arafah.
Keutamaan Puasa Arafah >>