Masjidil Haram menyediakan skuter untuk bantu jemaah haji melakukan tawaf mengelilingi Kakbah. Jika sebelumnya tawaf bisa dilakukan menggunakan kursi roda, kini tawaf dapat dilakukan dengan menggunakan skuter listrik. Tujuannya sendiri untuk memperlancar proses ibadah.
Dikutip dari laman resmi Kemenag, skuter listrik tersebut disediakan di lantai 3 Masjidil Haram. Tepat di tangga pertemuan lantai 2 ke 3, skuter listrik itu terpampang di sisi kiri seberang dinding dekat Kakbah.
Fasilitas skuter listrik di lantai 3 Masjidil Haram sempat dikunjungi oleh beberapa anggota Media Center Haji (MCH), Senin (27/6/2022) siang, pukul 11.00 WAS. Menurut Bandar, salah satu petugas di sana, skuter listrik sudah disediakan di Masjidil Haram beberapa tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fasilitas skuter listrik disediakan untuk semua jemaah, baik itu yang sakit, berkebutuhan khusus, kelelahan atau jemaah yang memang ingin tawaf dengan skuter. Biasanya, ketika jumlah jemaah haji yang tengah melakukan tawaf sangat banyak, sebagian jemaah naik ke lantai 3 untuk tawaf menggunakan skuter listrik.
Skuter listrik tersebut memiliki bentuk seperti "bom-bom car" di Indonesia dengan tempat duduk di bagian belakang dan ukuran selebar bangku untuk dua orang, serta sandaran punggung. Jemaah yang ingin mengendarai skuter listrik dapat menggunakan dua tuas yang masing-masing terletak di bawah setir.
Tuas kanan digunakan untuk melaju, sedangkan tuas kiri digunakan untuk mengerem. Dashboard di kepala kuter akan menunjukan lebih rinci tentang pengendalian mesin, seperti daya baterai dan pengaturan kecepatan. Skuter listrik ini dapat digenjot hingga 20 km per jam.
Daya skuter dipasok dari listrik. Ketika daya habis, terdapat alat dengan sambungan kabel untuk mengisi daya kembali. Menurut petugas, skuter tersebut diproduksi di Korea dengan jumlah yang cukup banyak, yaitu lebih dari 500 buah. Gudang penyimpanannya terletak di lantai 2 Masjidil Haram.
Skuter listrik ini dapat disewa dengan harga 115 riyal atau sekitar Rp 460.000 untuk dua orang. Jika satu orang, maka harganya mencapai 57 riyal yang mana setara dengan Rp 230.000. Bahkan, ada paket tawaf dan sa'i sekaligus yang dihargai 230 riyal untuk dua orang dan 115 riyal untuk satu orang. Waktu sewanya sendiri yaitu sekitar dua jam.
Jarak tawaf di lantai 3 Masjidil Haram sekitar satu kilometer sekali putaran. Jika tujuh kali putaran, maka kira-kira totalnya 7 km. Namun penggunaan skuter dapat memangkas jarak hingga kurang dari satu jam.
(lus/lus)