Profesor Biologi Kelautan Oliver Gros menemukan bakteri raksasa kala mencari bakteri dengan belerang untuk menghasilkan energi. Ketika memasukan sampel air rawa ke dalam cawan, ia melihat dengan kasat mata benang tipis yang melayang di atas dedaunan.
"Ketika saya melihat mereka (bakteri), awalnya saya pikir itu hanya sesuatu yang aneh, beberapa filamen putih yang perlu dilekatkan pada sesuatu di sedimen seperti daun," ungkap Gros dilansir dari CNNIndonesia, Selasa (28/6/2022).
Ukurannya mencapai 5 ribu kali lebih besar dari bakteri lainnya dan 50 kali lebih besar dari semua bakteri raksasa yang ada. Dilansir dari Science Alert, sejauh ini bakteri raksasa yang ditemukan Oliver Gros adalah bakteri terbesar yang pernah ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab itu, bakteri raksasa tersebut memiliki nama latin Thiomargarita magnifica (T. Magnifica) yang ditemukan di rawa bakau di Karibia. Nama Magnifica diambil merujuk pada kata Latin yang berarti 'besar' dan kata Prancis 'magnifique'.
Setelah diteliti menggunakan fluoresensi, sinar-X, mikroskop elektron, dan pengurutan genom, T. Magnifica sedikit berbeda dengan bakteri lainnya. Bakteri raksasa ini memiliki membran internal untuk menyimpan DNA dan ribosom.
Dengan membran internal yang lebih banyak untuk dimainkan, T. magnifica dapat mendistribusikan mesin protein yang membuat mata uang energi sel, ATP (adenosine triphosphate). T. magnifica juga memiliki genom yang jauh lebih besar daripada bakteri lain, yakni 11.788 gen. Sedangkan rata-rata prokariotik hanya memiliki 3.935 gen.
Bakteri adalah mikroorganisme bersel satu yang hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop. Umumnya bakteri juga memiliki struktur sederhana yang hanya terdiri dari membran plasma, dinding sel, dan sitoplasma.
Mengutip buku 'Cerdas Belajar Biologi' karya Oman Karmana, ukuran rata-rata bakteri sebesar 1,25 mikron dengan ukuran terkecil yaitu 0,15 - 0,30 mikron. Meski demikian, ahli meyakini, sangat memungkinkan adanya bakteri raksasa lain di luar sana.
(rah/rah)