Bakteri merupakan mikroorganisme bersel satu yang hidupnya bebas dan bisa ditemukan dimana saja bahkan di udara, tanah, air, debu dan ada dalam tubuh makhluk hidup termasuk manusia. Penasaran, apa saja ciri-ciri bakteri, struktur dan fungsinya?
Kata bakteri berasal dari bahasa Yunani 'bacterion' yang artinya batang kecil. Ukuran dan bentuk bakteri sangat kecil dan sulit dilihat tanpa alat mikroskop. Selain kecil, bakteri merupakan organisme terbanyak dari semua organisme yang ada.
Ciri-ciri Bakteri
Dikutip dari e-Modul Biologi Kelas X yang disusun oleh Anyta Kusumaningtias, berikut ini ciri bakteri secara umum yang perlu kamu ketahui agar lebih jauh mengenal mikroorganisme satu ini. Ciri-ciri bakteri yaitu:
- Termasuk organisme berdiameter 0,5 - 1 mikron dengan panjang 1-20 mikron
- Ukuran yang sangat kecil itu membuat bakteri hanya bisa dilihat lewat mikroskop
- Umumnya bakteri hidup berkoloni dan merupakan uniseluler
- Dinding sel tersusun dari mukopolisakarida dan peptidoglikan
- Beberapa bakteri, khususnya yang bersifat patogen, tubuh bagian luar dilindungi kapsul yang terbentuk dari lendir disekresikan sendiri oleh bakteri
- Memiliki plasmid yaitu DNA berbentuk sirkuler
- Berkembang biak secara vegetatif
- Bentuk tubuh beraneka ragam
- Tidak berklorofil
- Bersifat prokariotik atau memiliki inti sel tanpa membran inti
- Hidupnya bersifat autotrof dan heterotrof
- Beberapa bakteri memiliki flagela sebagai alat gerak, sebagian lain tidak memiliki flagela
- Jika kondisinya tidak bagus, bakteri bisa membentuk endospora untuk melindungi bakteri dari panas dan gangguan alam
- Bakteri sifatnya kosmopolit atau berhabitat luas
- Dalam sitoplasma terdapat ribosom sebagai sintesis protein, namun tidak ada organel seperti mitokondria,retikulum endoplasma, badan golgi, atau vakuola.
Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya
Tubuh bakteri terdiri dari beberapa bagian, berikut ini penjelasan struktur bakteri dan fungsinya.
Kapsul atau Lapisan Lendir
Lapisan terluar pada tubuh bakteri yang fungsinya sebagai pelindung untuk menjaga sel dari kekeringan. Selain itu untuk membantu pelekatan sel bakteri pada sel lain (substrat). Kapsul merupakan pelindung yang tebal sedangkan lapisan lending pelindung yang tipis.
Dinding Sel
Termasuk pelindung bakteri yang terbuat dari bahan peptidoglikan (gabungan antara protein dan polisakarida). Fungsi peptidoglikan adalah mempertahankan bentuk sel, melindungi dan menjaga sel agar tidak mudah pecah.
Membran Plasma
Lapisan pelindung yang terbuat dari bahan protein dan fosfolipid. Fungsinya untuk membungkus sitoplasma, membentuk mesosom, hingga mengatur pertukaran zat baik itu di dalam maupun di luar sel.
Mesosom
Organel yang berasal dari penonjolan membran sel ke arah sitoplasma, berfungsi untuk menghasilkan energi, membentuk dinding sel baru saat pembelahan sel, dan menerima DNA ketika konjugasi.
Sitoplasma
Cairan koloid yang mengandung molekul organik, garam mineral, DNA, kromosom, dan ribosom. Fungsinya sebagai tempat reaksi metabolisme sel berlangsung.
Materi genetik dalam sel bakteri yang terdiri dari DNA kromosom dan DNA non kromosom (plasmid). DNA kromosom berfungsi untuk menentukan sifat metabolisme bakteri, sedangkan DNA nonkromosom untuk menentukan sifat tertentu seperti sifat patogen, sifat fertilitas, dan lainnya.
Pili
Disebut juga fimbriae atau jika banyak disebut pillus yaitu rambut-rambut kecil, kaku, dan pendek yang berfungsi untuk membantu bakteri menempel pada media tempatnya hidup dan melekatkan diri dengan sel bakteri lain sehingga terjadi transfer DNA.
Flagela
Alat gerak bakteri yang tersusun dari senyawa protein dan terletak di dinding sel.
Peran Bakteri untuk Kehidupan
Bakteri bisa jadi menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan kita. Contoh bakteri yang menguntungkan misalnya Lactobacillus casei untuk pembuatan yoghurt dan keju, Bacillus brevis untuk membuat antibiotik tirotrisin, dan Rhizobium leguminosarum yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan.
Sedangkan contoh bakteri yang merugikan yaitu yang menyebabkan penyakit untuk manusia seperti Vibrio cholerae, Salmonella typhi, Leptospira, atau bakteri penyebab makanan basi yaitu Leuconostoc mesenteroide.
Dari penjelasan di atas, ciri-ciri bakteri dapat kita lihat juga dari cara bakteri bereproduksi yang dapat terjadi secara seksual yaitu lewat transduksi, transformasi, dan konjugasi, atau secara aseksual dengan membelah diri atau pembelahan biner.
Simak Video "Peneliti Temukan Bakteri Gen Antibiotik Alami di Antartika"
[Gambas:Video 20detik]
(pal/pal)