Organisme yang hidup di tanah atau biota tanah, sangatlah banyak, baik di atas permukaan tanah maupun di dalam tanah. Kehadiran organisme tanah dapat disebabkan oleh beberapa aspek, seperti letak geografis dan faktor lingkungan, contohnya iklim dan curah hujan.
Populasi organisme secara keseluruhan yang hidup di dalam tanah disebut dengan biomassa tanah.
Mengutip buku Ilmu Tanah Dasar-dasar dan Pengelolaan oleh Prof. Muhajir Utomo, dijelaskan bahwa organisme tanah dikelompokkan dalam beberapa kategori, seperti berdasarkan ukuran tubuh, fungsi, makanan, perilaku, dan juga interaksi dengan tumbuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenal Organisme Tanah dan Perilakunya
A. Makrofauna
Terdapat beberapa organisme tanah yang dikategorikan dalam makrofauna, yaitu organisme dengan ukuran yang besar, beberapa di antaranya:
1. Cacing Tanah
Cacing tanah termasuk dalam organisme hermafrodit, atau organisme yang memiliki dua kelamin, jantan dan betina. Cacing tanah memakan bagian tanaman yang telah mati atau kotoran hewan lain.
Kotoran cacing yang telah melewati proses pencernaan akan menjadi campuran bahan organik dengan mineral tanah yang kaya akan unsur hara serta memiliki struktur yang stabil.
Kotoran cacing tanah disebut dengan kasting, yang mana kasting memiliki lebih banyak unsur hara dan mikroba menguntungkan daripada yang dimiliki oleh tanah.
2. Artropoda
Merupakan organisme dengan kategori insekta. Umumnya, tanah memiliki populasi artropoda yang besar dan berperan dalam proses dekomposisi bahan organik. Tungau dan Collembola merupakan artropoda yang mendominasi tanah.
3. Nematoda
Nematoda yang hidup di tanah memiliki ukuran yang kecil atau mikroskopik. Organisme ini memakan tanaman yang masih hidup, mikroba, dan juga sisa tanaman. sebagian besar nematoda bersifat parasit dan hidup bebas menempati permukaan air di sekitar akar.
Ketika keadaan sedang kering, nematoda akan berbentuk kista dengan kondisi sedang beristirahat. Nematoda parasit sangat mendapat perhatian intensif karena menjadi problema bagi para petani.
4. Moluska
Jumlah keong atau siput yang hidup di tanah tidaklah banyak jika dibandingkan dengan organisme tanah lainnya. Moluska merupakan hama yang memakan jaringan tanaman yang hidup. Namun ia juga berperan dalam proses dekomposisi organik yang dapat diabaikan.
B. Mikroorganisme
Klasifikasi mikroorganisme lama terbagi menjadi bakteri, jamur, protozoa, dan aktinomisetes, dan alga. Sedangkan mikroorganisme dengan klasifikasi yang baru terbagi menjadi tiga domain, yaitu bacteria, archaea, dan eukariotik. Beberapa mikroorganisme dalam tanah yaitu:
1. Bakteri
Bakteri merupakan organisme bersel satu dengan ukuran yang sangat kecil. Bakteri di tanah berupa sekelompok sel yang membentuk rantai atau grup, yang disebut dengan koloni. Sebagian besar bakteri di tanah bersifat heterotrof, yaitu dengan mendapatkan energi dan karbon yang berbentuk organik.
Sisanya bersifat autotrof, dengan mendapatkan karbon dalam bentuk CO2 dari atmosfer tanah serta energi yang berasal dari sinar matahari, juga oksidasi dari berbagai mineral.
2. Jamur
Jamur merupakan organisme heterotrof dengan ukuran yang berbagai macam. Di tanah yang kurang menguntungkan, jamur akan bertahan hidup dengan bentuk spora, dan akan tumbuh kembali apabila keadaan tanah sudah membaik dan menguntungkan. Kapang dan cendawan merupakan jamur yang paling banyak ditemui di tanah.
3. Aktinomisetes
Mikroorganisme ini termasuk dalam domain bakteri dengan ciri-ciri yang mirip dengan jamur, yaitu menghasilkan rangkaian filamen bercabang. Bedanya, rangkaian milik aktinomisetes tidak seekstensif milik jamur.
Namun peran aktinomisetes dalam mendekomposisi tanah tidak sepenting jamur dan bakteri. Hal ini dikarenakan aktinomisetes kalah saing dengan bakteri dan jamur dalam menggunakan bahan organik segar yang ditambahkan ke tanah.
4. Alga
Organisme ini memiliki kemiripan dengan tumbuhan, beberapa di antaranya termasuk dalam prokariotik, dan sisanya termasuk eukariotik. Ukurannya ada yang mikroskopis, ada juga yang besar. Apabila diproduksi dalam bentuk makanan, alga akan sangat menguntungkan. Produk yang berasal dari olahan alga alami dan alga yang dibudidaya dan dikembangbiakkan dengan baik akan menghasilkan jutaan dollar per tahunnya.
Peran Organisme Tanah
Secara keseluruhan, organisme tanah memiliki beberapa peran penting seperti dijelaskan dalam buku Dasar-Dasar Manajemen Kesuburan Tanah oleh Sumarmo dkk. Beberapa di antaranya:
1. Keberadaan organisme tanah membantu proses pelapukan batuan.
2. Organisme tanah dapat menghancurkan dan menguraikan bahan-bahan organik dari makhluk hidup yang sudah mati menjadi nutrisi dan bahan anorganik tanah
3. Membuat terowongan dalam tanah dan membuka tanah untuk mempromosikan perakaran yang lebih dalam bagi tanaman, dan aerasi yang lebih baik dari tanah
4. Membantu melepaskan nutrisi dan partikel mineral dalam tanah
5. Membantu mengendalikan organisme hama dan penyakit yang dapat mempengaruhi akar tanaman
Demikian penjelasan mengenai organisme tanah, semoga dapat membantu detikers ya.
(nwy/nwy)