Ada sejumlah doa yang dipanjatkan Nabi Musa AS tatkala berdakwah. Salah satunya doa Nabi Musa AS dalam menghadapi Firaun.
Dalam Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir, diceritakan bahwa Nabi Musa AS adalah rasul yang diutus di tengah kekejaman Raja Firaun. Penguasa Mesir tersebut memperlakukan rakyatnya dengan kejam dan tanpa belas kasihan.
Ia juga memeras pajak yang tinggi dan menjadikan kaum Bani Israil sebagai budak-budak kerajaan. Tak hanya kejam, Firaun juga memiliki sifat sombong dan enggan bersyukur atas kemakmuran yang dianugerahkan Allah SWT kepadanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah ahli tafsir menyebut Nabi Musa AS kurang fasih dalam berbicara. Selama berdakwah, ia dibantu oleh saudaranya, Nabi Harun AS untuk menyampaikan ajaran Allah SWT. Dalam surah Al Qashash ayat 34 Allah SWT berfirman:
وَاَخِيْ هٰرُوْنُ هُوَ اَفْصَحُ مِنِّيْ لِسَانًا فَاَرْسِلْهُ مَعِيَ رِدْءًا يُّصَدِّقُنِيْٓ ۖاِنِّيْٓ اَخَافُ اَنْ يُّكَذِّبُوْنِ ٣٤
Artinya: "Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku. Sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku."
Ketika menghadapi Firaun, Nabi Musa AS juga berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kelapangan dan kemudahan urusan serta kefasihan dalam berbicara. Berikut bacaan doa selengkapnya.
Bacaan Doa Nabi Musa AS Menghadapi Firaun
رَبِّ ٱشْرَحْ لِى صَدْرِى وَيَسِّرْ لِىٓ أَمْرِى وَٱحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِى يَفْقَهُوا۟ قَوْلِى
Rabbisyraḥ lī ṣadrī wa yassir lī amrī waḥlul 'uqdatam mil lisānī yafqahụ qaulī
Artinya: "Ya Rab-ku, lapangkanlah dadaku, dan ringankanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku."
Doa Nabi Musa AS menghadapi Firaun tersebut termaktub dalam surah Taha ayat 25-28.
Keutamaan Doa Nabi Musa
Dalam buku Doa Harian yang Dianjurkan Para Nabi dan Orang Saleh yang disusun oleh Tim Lentera Hati dijelaskan, doa Nabi Musa AS dalam menghadapi Firaun merupakan doa agung dan mulia. Doa ini dipanjatkan ketika beliau menerima perintah Allah SWT untuk menghadap Firaun dengan tujuan menyampaikan ajaran-Nya.
Dijelaskan lebih lanjut dalam sumber yang sama, doa ini menyingkap aspek kemanusiaan yang terdapat pada diri seorang nabi. Hal ini terlihat tatkala Nabi Musa AS menyadari bahwa beliau mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyampaikan ajaran tauhid kepada penguasa Mesir, beliau menyadari betapa berat dan besarnya tanggung jawab tersebut.
Sayyid Quthb mengatakan bahwa ketakutan Nabi Musa AS pada Firaun bukan hanya tentang Firaun akan mendustakannya sebagai utusan Allah SWT, tetapi kekhawatirannya lebih berdasar pada kemungkinan terjadinya pendustaan tersebut, sedangkan Musa AS tidak mampu memberikan penjelasan yang memuaskan karena ia kurang fasih berbicara.
Doa Nabi Musa AS menghadapi Firaun tersebut dikabulkan Allah SWT yang dinyatakan dalam firman-Nya pada surah Thaha ayat 36.
قَالَ قَدْ اُوْتِيْتَ سُؤْلَكَ يٰمُوْسٰى ٣٦
Artinya: "(Allah) berfirman, "Sungguh, telah diperkenankan permintaanmu, wahai Musa."
(kri/lus)