Tahlilan biasa dilakukan masyarakat muslim Indonesia yang baru saja ditinggal wafat kerabatnya. Hukum tahlilan sebetulnya masih menimbulkan perdebatan. Sebagian ada yang meyakini manfaatnya, sedangkan lainnya menganggap amalan tersebut sia-sia.
Bagaimana hukum tahlilan dalam Islam?
Dikutip dari Tradisi Tahlilan: Potret Akulturasi Agama dan Budaya Khas Islam Nusantara, tahlilan adalah peristiwa dibacakannya ayat Al Quran, kalimat thayyibah, dan doa untuk mayit. Tahlilan biasa dilakukan 3, 7, 40, 100 hari selepas kematian.
Ustadz Abdul Somad (UAS) melalui ceramah yang diupload di channel YouTube TAMAN SURGA.NET dan Intifada Channel menjelaskan hukum tahlilan dalam pandangan Islam. Tahlilan adalah istilah layaknya sebuah casing yang di dalamnya berisi tahlil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Isi tahlil ada lima, yang pertama berkirim doa. Apakah sampai doa untuk orang mati? Jawabnya sampai. Kami tadi lewat kuburan, saya doakan. Nabi Muhammad katakan sampai, itu tadi Rasulullah SAW ajarkan doa lewat kubur," kata UAS.
Berikut kandungan lengkap tahlil sesuai penjelasan UAS:
1. Kiriman doa untuk jenazah
Nabi SAW dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah, telah menjelaskan pentingnya doa bagi mayit melalui doa lewat kuburan. Berikut haditsnya
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ نَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
Arab Latin: Assalaamu 'alaikum ahlad-diyaari minal mu'miniina wal muslimiin, wa innaa in syaa-allaahu bikum laa hiquuna. Nas-alullaaha lanaa wa lakumul 'aafiyah.
Artinya: "Semoga keselamatan terlimpah kepada kalian wahai penduduk alam barzah, dari kaum mukmin dan muslimin. Sesungguhnya kami akan menyusul kalian. Dan kami meminta Allah untuk kami dan kalian agar diberi keselamatan."
2. Bacaan Al Quran
UAS mengutip hadits yang menjelaskan sampainya pahala membaca Al Quran, seperti saat tahlilan, pada mayit. Hadits ini berisi permintaan Ibnu 'Umar supaya membacaan awal dan akhir surat Al Baqarah ketika dia meninggal.
Berikut haditsnya yang dapat dilihat dalam kitab As-Sunan Al-Kubraa karya Imam Nasa'i
أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ، ثنا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، ثنا الْعَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ، قَالَ: سَأَلْتُ يَحْيَى بْنَ مَعِينٍ عَنِ الْقِرَاءَةِ عِنْدَ الْقَبْرِ، فَقَالَ حَدَّثَنَا مُبَشِّرُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْحَلَبِيُّ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْعَلاءِ بْنِ اللَّجْلاجِ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّهُ قَالَ لِبَنِيهِ: " إِذَا أَدْخَلْتُمُونِي قَبْرِي فَضَعُونِي فِي اللَّحْدِ وَقُولُوا: بِاسْمِ اللَّهِ وَعَلَى سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسُنُّوا عَلَيَّ التُّرَابَ سَنًّا، وَاقْرَءُوا عِنْدَ رَأْسِي أَوَّلَ الْبَقَرَةِ وَخَاتِمَتَهَا فَإِنِّي رَأَيْتُ ابْنَ عُمَرَ يَسْتَحِبُّ ذَلِكَ "
Artinya: Telah mengkhabarkan kepada kami Abu 'Abdillah Al-Haafidh, telah menceritakan kepada kami Abul-'Abbaas Muhammad bin Ya'quub, telah menceritakan kepada kami Al-'Abbaas bin Muhammad, ia berkata: Aku pernah bertanya kepada Yahyaa bin Ma'iin tentang qiraa'ah di sisi kubur, maka ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Mubasysyir bin Ismaa'iil Al-Halabiy, dari 'Abdurrahmaan bin Al-'Alaa' bin Al-Lajlaaj, dari ayahnya, bahwasannya ia pernah berkata kepada anak-anaknya : "Apabila kalian memasukkan aku ke kuburku, maka letakkanlah aku dalam liang lahad dan ucapkanlah : 'bismillaahi wa 'alaa sunnati Rasuulillah shallallaahu 'alaihi wa sallam'. Lalu letakkanlah di atas (mayat)-ku tanah, dan bacalah di atas kepalaku awal dan akhir surat Al-Baqarah. Karena sesungguhnya aku melihat Ibnu 'Umar menyukai hal tersebut."
Simak Video "Video: Doa Ketika Pekerjaan Terasa Berat dan Menumpuk"
[Gambas:Video 20detik]