"Jadi yang namanya kabinet itu kewenangan sepenuhnya presiden. Presiden itu mempunyai hak prerogatif. Presiden mau ganti kapan saja, ya, terserah presiden. Mau hari ini, mau besok, mau lusa. Tapi kewenangan itu sepenuhnya ada pada presiden," kata Pramono.
Kabar mengenai reshuffle kabinet pertama kali terdengar setelah Ketua DPP PKB Faisol Riza mengungkapkan Jokowi akan melakukan reshuffle pada 15 Juni. Menurut kalender penanggalan Jawa, 15 Juni jatuh pada Rabu Pahing.
Selain itu, Ketua Dewan Pakar PAN Drajdjad Wibowo juga mendengar hal serupa. Ia mengatakan tanggal 15 Juni menjadi tanggal pilihan Jokowi me-reshuffle kabinet karena jatuh pada Rabu Pahing.
Jokowi sendiri memang terbiasa melakukan reshuffle kabinet pada Rabu Pon atau Pahing.
"Memang akhir-akhir ini di kalangan elite politik beredar spekulasi bahwa Rabu, 15 Juni ini, Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet," kata Dradjad.
"Kebetulan tanggal 15 ini jatuh Rabu Pahing, Wuku Kuningan," lanjutnya.
Lantas apa itu reshuffle kabinet dan apa tujuannya?
Reshuffle kabinet dikutip dari laman Cambridge Dictionary merupakan perubahan posisi orang atau hal lain dalam suatu kelompok.
Istilah reshuffle sebetulnya tak hanya digunakan dalam pemerintahan. Dalam permainan kartu istilah ini umum digunakan.
Melansir dari Merriam Webster reshuffle kabinet adalah reorganisasi yang dilakukan dengan mendistribusikan kembali elemen yang sudah ada. Selain itu, pergantian pos menteri pada reshuffle kabinet bersifat minor namun bersifat besar-besaran dengan melibatkan beberapa menteri.
Tujuan Reshuffle Kabinet
Reshuffle kabinet bertujuan untuk mencapai tujuan pemerintahan yang berkaitan dengan partai atau target tertentu. Tujuan ini diharapkan tercapai dengan melakukan penggantian pos menteri.
Berikut adalah tujuannya:
1. Manajemen Partai dan Kabinet
Pemimpin dan politikus dapat membangun aliansi, memberikan reward, dan memastikan seluruh fraksi dalam partai menjadi perwakilan pemerintah.
2. Manajemen Kinerja
Reshuffle kabinet juga memberikan kesempatan dalam mengevaluasi kinerja para menteri dalam pemerintahan. Menteri yang berkinerja baik akan mendapatkan tanggung jawab lebih besar.
3. Menandai Pergantian Kebijakan
Reshuffle kabinet biasanya menandakan adanya perubahan prioritas pemerintahan. Pemerintahan berharap prioritas tercapai dengan mengganti menteri.
4. Memberikan Penyegaran
Reshuffle kabinet biasa bertujuan untuk memberikan penyegaran dengan menarik sosok yang baru dan lebih muda. Biasanya tujuan ini dicapai untuk pemerintahan yang kurang populer.
5. Memiliki Peristiwa di Luar Kendali
Reshuffle kabinet juga dilakukan saat terjadi peristiwa yang tidak dapat dikendalikan pemerintah. Contohnya adalah menteri yang tidak dapat bertugas karena sakit.
(atj/nwy)