Doa safar sesuai sunnah dapat diamalkan saat seseorang hendak berpergian jauh. Amalan ini dicontohkan oleh Rasulullah SAW sendiri bahkan saat beliau hendak melepas kepergian seseorang yang diceritakan dari Ibnu Umar,
![]() |
"Apabila Rasulullah SAW melepas kepergian seseorang, beliau menyalaminya dan tidak melepaskannya hingga orang tersebut yang melepaskan tangan Nabi Muhammad SAW dan beliau mengatakan, 'istaudi'illaaha diinaka, wa amaanataka, wa aakhiro'amalika (titipkan kepada Allah agamamu, amanahmu, dan akhir dari amalanmu)," (HR at Tirmidzi).
Di samping mendoakan bagi yang hendak berpergian jauh, Rasulullah SAW juga mengajarkan membaca doa safar sesuai sunnah bagi pelaku perjalanan. Beliau menyebut, membaca doa safar dapat memberi perlindungan baginya sekaligus menjauhkan gangguan setan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika seorang laki-laki keluar dari rumahnya lalu mengucapkan: 'Dengan nama Allah (saya keluar rumah). Saya bertawakkal kepadaNya.Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah,'
Maka pada saat itu dikatakan kepadanya, 'Kamu telah mendapat petunjuk, telah diberi kecukupan, dan mendapat penjagaan.' Hingga setan-setan pun menjauh darinya.
Lalu setan yang lainnya berkata, 'Bagaimana (engkau bisa menggoda) orang yang telah mendapat petunjuk, kecukupan, dan penjagaan,'" (HR Abu Dawud dan at Tirmidzi).
Berdasarkan hadits di atas, dapat diambil bacaan doa safar sesuai sunnah dari ajaran Rasulullah SAW. Berikut bunyinya yang dinukil dari Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq karya Syekh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi.
A. Doa Safar Sesuai Sunnah
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَىَّ
Artinya: Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, dan tidak ada daya maupun kekuatan kecuali dengan izin Allah. Ya Allah, aku berlindung kepadaMU dari menjadi sesat atau disesatkan, dari tergelincir atau digelincirkan, dari berbuat zalim atau dizalimi, dari menjadi bodoh atau dibodohi.
B. Doa Safar Sesuai Sunnah dengan Kendaraan Laut, Darat, dan Udara
Setelah membaca doa di atas, sunnahnya dapat dilanjutkan dengan membaca doa mengendarai kendaraan. Sejumlah doa naik kendaraan telah dicontohkan oleh para nabi. Salah satunya ada doa yang dipanjatkan oleh Nabi Nuh saat mengendarai kapalnya sebagaimana dikisahkan dalam surat Hud ayat 41,
وَقَالَ اَرْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا ۚ إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: Dan dia berkata, "Naiklah kamu semua ke dalamnya (kapal) dengan (menyebut) nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Berikut rangkuman doa safar masing-masing saat mengendarai kendaraan laut, darat, maupun udara.
1. Doa Naik Kendaraan Laut
بِسْمِ اللهِ مَجْرَهَا وَمُرْسَهَآاِنَّ رَبِّىْ لَغَفُوْرٌرَّحِيْمٌ
Bacaan latin: Bismillaahi majrahaa wa mursaahaa inna robbii laghofuurur rohiim
Artinya: "Dengan nama Allah yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (HR Imam Nawawi).
2. Doa Naik Kendaraan Darat
بِاسْمِ اللَّهِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ
{ سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ } { وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنقَلِبُونَ }
(3x) الْحَمْدُ لِلَّهِ
(3x) اللَّهُ أَكْبَرُ
سُبْحَانَكَ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Bacaan latin: Bismillah
Alhamdulillah
(Subhaanal-ladzii sakh-khoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniin. Wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibuun),
Alhamdulillah (3x),
Allaahu akbar (3x),
Subhanaka inni zhalamtu nafsi, faghfirli, fa innahu la yaghfirudz-dzunuba illaa anta
Artinya: "Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci Rabb yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Robb kami (di hari kiamat). Segala puji bagi Allah (3x), Allah Maha Besar (3x), Maha Suci Engkau Ya Allah, sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau." (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
3. Doa Naik Transportasi Udara (Pesawat)
للهُ أَكْبَر، اللهُ أكْبر، الله أكْبَر، سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا، وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ، اللهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اللهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ
Bacaan latin: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Subhanalladzi sakkhoro lana hadza wa maa kunnaa lahu muqrinin, wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibun, allahumma inna nas'aluka fii safarinaa hadzal birro wat taqwa wa minal 'amal maa tardho, allahumma hawwin 'alaina safarona hadza wa athwi 'annaa bu'dahu, allahumma antas shohibu fis safari wal kholifatu fil ahli, allahumma inni a'udzubika min wa'tsaais safari wa kaabatil mandzhori wa suuil munqolibi fil maali wal ahli
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha suci Allah yang telah menundukkan (pesawat) ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kepada Allah lah kami kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan takwa dalam perjalanan ini, kami mohon perbuatan yang Engkau ridloi.
Ya Allah, permudahkanlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah pendampingku dalam bepergian dan mengurusi keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan kepulangan yang buruk dalam harta dan keluarga,"
Mengutip Buku Pintar Beribadah dalam Perjalanan karya Mahima Diahloka, dianjurkan pula untuk memperbanyak doa dan dzikir selama perjalanan sesuai sunnah Rasulullah SAW. Membaca tasbih saat berada di dataran rendah, membaca takbir kala berada di dataran tinggi.
"Adalah Rasulullah SAW dan pasukannya apabila naik ke tempat tinggi mereka bertakbir. Jika turun mereka bertasbih." (HR Abu Daud).
Islam sebagai agama komprehensif memiliki aturan-aturan yang mencakup kehidupan manusia bahkan hingga aspek urusan bepergian. Sebagaimana dianjurkan oleh Rasulullah SAW, setiap perjalanan yang bertujuan baik perlu didahului dengan doa safar sesuai sunnah dan niat baik pula.
(rah/row)