Mutiara Ramadan Nasaruddin Umar: Makin Dirahasiakan Kebaikan, Pahala akan Utuh

ADVERTISEMENT

Mutiara Ramadan Nasaruddin Umar: Makin Dirahasiakan Kebaikan, Pahala akan Utuh

Kristina - detikEdu
Rabu, 27 Apr 2022 19:45 WIB
Jakarta -

Salah satu syarat agar ibadah kita diterima Allah SWT adalah ikhlas dalam beramal. Ikhlas adalah melakukan sesuatu tanpa pamrih.

Prof Nasaruddin Umar mengatakan, orang yang ikhlas akan berusaha menyembunyikan dirinya ketika melakukan kebaikan. Pahala atas kebaikan tersebut nantinya akan dipanen kelak di akhirat.

"Ikhlas itu melakukan sesuatu tanpa pamrih. Bahkan berusaha untuk menyembunyikan dirinya ketika melakukan kebajikan," kata Prof Nasaruddin Umar dalam Mutiara Ramadan detikcom, Rabu (27/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang yang menyembunyikan kebaikannya akan mendapatkan pahala di dunia dan akhirat. Sementara orang yang mengumbar kebaikannya hanya akan mendapatkan pahala di dunia saja.

"Tanamlah perbuatan kebajikannya di bumi ketidakterkenalan jika ingin panen di akhirat. Kenapa? Karena segala perbuatan ditanam di bumi keterkenalan itu hanya bisa panen di dunia tidak lagi di akhirat," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Orang yang suka memamerkan kebaikannya, apalagi senang ketika mendapat pujian, kata Prof Nasaruddin, orang tersebut ibarat sedang membawa ember bocor ke akhirat. Artinya, pahala yang semestinya ia dapatkan kelak di akhirat, sudah diambil semasa di dunia.

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah SWT dalam naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya. Di antaranya, seorang yang mengeluarkan suatu sedekah, tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya." (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Imam Besar Masjid Istiqlal ini menjelaskan, ada dua tingkatan ikhlas sebagaimana terdapat dalam Al-Qur'an. Tingkatan pertama disebut dengan mukhlis. Tingkatan ini berisi orang-orang yang berbuat baik tapi masih mengingat apa yang dia lakukan.

Orang yang berada pada tingkatan mukhlis biasanya termasuk orang yang riya. Sebab, ia masih saja mengingat kebaikan-kebaikan yang pernah ia lakukan.

Tingkatan kedua dan yang merupakan puncaknya ikhlas adalah mukhlas. Kata Prof Nasaruddin, mukhlas adalah orang yang berbuat baik dan melupakannya. Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah bangga dan tidak pernah sombong ketika melakukan kebajikan.

Selain itu, orang yang mukhlas tidak memiliki keinginan lain selain hanya Allah SWT. Bahkan, mereka akan terbebas dari gangguan iblis.

Selengkapnya Mutiara Ramadan Nasaruddin Umar: Makin Dirahasiakan Kebaikan, Pahala akan Utuh tonton DI SINI.

(kri/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads