Perbanyak Istigfar di Bulan Ramadan, Amalan yang Rutin Dikerjakan Nabi

ADVERTISEMENT

Perbanyak Istigfar di Bulan Ramadan, Amalan yang Rutin Dikerjakan Nabi

Rahma Indina Harbani - detikEdu
Senin, 18 Apr 2022 03:00 WIB
side of asian young beautiful muslim woman pray with beads and read quran sit on carpet mat with meditation in mosque.
Ilustrasi. Perbanyak istigfar merupakan salah satu amalan baik di bulan Ramadan. (Getty Images/iStockphoto/mkitina4)
Jakarta -

Bulan yang baik seperti Ramadan perlu diisi dengan amalan-amalan yang baik pula. Salah satunya dengan perbanyak istigfar di bulan Ramadan.

Mengutip Shabri Shaleh Anwar dalam buku 10 Malam Pertama Ramadhan, istigfar sendiri merupakan bentuk ketundukan hati yang sempurna sebagai wujud pengakuan diri yang lemah dan berdosa. Utamanya, manusia sebagai hamba Allah yang tidak luput dari khilaf dan dosa sudah sepatutnya beristigfar demi mengharap kebaikan dan ampunanNya.

Diceritakan Abu Hurairah, Rasulullah SAW yang seorang nabi pun, beristigfar untuk memohon ampun kepada Allah SWT. Beliau melalukannya sebanyak 70 kali dalam sehari,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

Artinya: "Demi Allah, sesunguhnya aku beristigfar (memohon ampun) kepada Allah dan bertaubat kepadaNya lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari," (HR al-Bukhari)

ADVERTISEMENT

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga menegaskan amalan istigfar sebanyak-banyaknya dalam sehari. Dari Abu Hamzah Anas bin Malik al-Anshari, Rasulullah bersabda,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ

Artinya: "Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah dan beristighfarlah (memohon) ampun kepadaNya, Karena sesungguhnya aku bertaubat sebanyak seratus kali dalam satu hari," (HR Muslim).

Makna hadits di atas menurut Shabri Shaleh Anwar, jumlah 70 atau pun 100 istigfar bukanlah suatu batasan dalam beristigfar. Sebaliknya, hal tersebut menjadi isyarat bahwa umat muslim dapat beristigfar sebanyak mungkin sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Sebagai amalan yang kerap dikerjakan Rasulullah SAW, tentunya istigfar juga mengandung kemuliaan di dalamnya. Salah satunya seperti kisah perawi hadits Imam Ahmad yang diceritakan oleh Ustaz Das'ad Latif pdalam detikKultum detikcom, Rabu (13/4/2022).

Suatu ketika Imam Ahmad yang berkediaman di Baghdad berkunjung ke Basrah, salah satu kota besar di Irak. Ia merasa rindu padahal tidak memiliki seorang kerabat pun di sana.

Setibanya di Basrah, Imam Ahmad yang hendak bermalam di masjid, terusir oleh marbot di sana. Seorang penjual roti di depan masjid yang menyaksikan hal itu pun merasa iba.

Hingga sang penjual roti tersebut menawarkan Imam Ahmad agar bermalam di rumahnya yang kemudian diiyakan oleh Imam Ahmad. Paginya, ia menyaksikan si penjual roti tengah membuat adonan.

Di tengah proses pembuatan roti, Imam Ahmad terkagum-kagum kepada penjual roti tersebut. Bagaimana tidak, sepanjang ia membuat roti yang keluar dari lisannya hanya kalimat istigfar.

Lalu, Imam Ahmad menghampiri penjual roti itu dan bertanya apa saja yang ia peroleh dari amalan tersebut. Si penjual roti pun menjawab, ia mendapatkan banyak kemudahan dari Allah SWT.

Walaupun beliau tidak kaya, tapi ia bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari. Tak sampai di situ, beliau juga memohon untuk diberikan anak yang saleh, Allah pun mengabulkannya dengan memberikan anak-anak yang baik akhlaknya.

Tapi ada satu doa dan keinginannya yang belum terkabul, yaitu bertemu dengan Imam Ahmad.

"Beliau mengatakan, 'Ya Allah jangan engkau cabut nyawaku sebelum bertemu Imam Ahmad.', Wah, Imam Ahmad terharu dan langsung meneteskan air matanya," cerita Ustaz Das'ad Latif.

Alasan Imam Ahmad merindukan Basrah terjawab sudah. Ternyata, kedatangannya untuk menjawab doa sang penjual roti tersebut. Cerita ini pun menjadi bukti kemuliaan bacaan istigfar di dalamnya.

Amalan perbanyak istigfar di bulan Ramadan dapat dilakukan dengan bacaan yang pendek maupun yang panjang. Salah satu bacaan yang diutamakan adalah Sayyidul Istigfar sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah.




(rah/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads