Cara khusyuk sholat kerap menjadi pertanyaan umat muslim yang ingin meningkatkan kualitas ibadah. Kendati sudah mengerahkan pikiran dan hati, ada saja di antara kita yang merasakan susahnya khusyuk saat salat. Lantas, bagaimana cara agar bisa salat khusyuk?
Prof Nasaruddin Umar melalui Mutiara Ramadan detikcom menuturkan, detikers perlu mengetahui dulu definisi khusyuk agar tahu cara menerapkannya.
Ia menekankan, khusyuk bukanlah konsentrasi puncak hanya kepada Allah SWT. "Kalau salat diterima jika khusyuk dengan pengertian seperti itu, ada tidak salat kita yang diterima seumur hidup?" ujarnya, Sabtu (16/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prof Nasaruddin Umar menjelaskan, khusyuk adalah memfokuskan diri dan memurnikan niat beribadah hanya untuk Allah SWT. Sebab, manusia tidak mungkin melupakan semuanya dan hanya mengingat Allah SWT.
"Yang penting bagi manusia yakni pasrah pada Allah. Jika teringat orang tua di rumah, keluarga, anak-anak, nggak apa-apa. Yang penting, perhatian kita lebih dominan pada Allah," terang Rektor Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an ini.
Berkenaan tentang cara khusyuk sholat, Prof Nasaruddin Umar mengisahkan beberapa peristiwa saat Rasulullah SAW memimpin salat. Salah satunya yakni saat Nabi Muhammad SAW salat dengan cepat. Para makmum menjadi bingung karena Rasulullah SAW tidak pernah salat secepat itu.
Usai salat, seorang makmum bertanya kenapa Rasulullah SAW salat dengan cepat. "Nabi Muhammad SAW balik bertanya, 'apakah tidak dengan suara anak kecil menangis? Mungkin ibunya sedang salat. Makin lama kita salat, makin kasihan anak itu," kata Prof Nasaruddin menirukan pertanyaan Rasulullah SAW.
Berangkat dari kisah Rasulullah SAW, mantan Wakil Menteri Agama pertama tersebut menuturkan, berarti yang dimaksud khusyuk bukan 100 persen hanya ingat Allah SWT.
"Jadi, khusyuk itu tuma'ninah, tenang, enjoy, bahagia saat sedang salat. Jadi jangan didramatisasi, tidak manusiawi salat 100 persen ingat pada Allah SWT. Maunya seperti itu, tapi tidak bisa," terang Prof Nasaruddin.
"Jadi mari kita serahkan pada Allah, mari maksimalkan khusyuk itu, semuga bahagia dapat manfaatnya dunia akhirat," imbuhnya.
Tonton Mutiara Ramadan Prof Nasaruddin Umar : Khusyuk selengkapnya DI SINI.
(twu/twu)