Merkantilisme adalah teori ekonomi yang menunjukkan kondisi di mana kesejahteraan negara ditentukan dari seberapa besar aset atau modal yang dimiliki oleh negara tersebut.
Sistem ekonomi merkantilisme digunakan di abad ke 16 sampai abad ke 18. Awal mula sistem ini berlaku di kerajaan-kerajaan Eropa yang mengharuskan mereka menjelajah untuk sebuah misi. Misi apakah itu?
Banyak kerajaan Eropa mulai dari kerajaan Inggris, Perancis, hingga Spanyol melakukan misi dengan menjelajah. Misi inilah yang merupakan bagian dari ekonomi merkantilisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penasaran seperti apa konsep merkantilisme, tujuan, hingga dampaknya? Simak penjelasannya berikut ini.
Teori Ekonomi Merkantilisme
Merkantilisme muncul di Inggris dan Prancis yang dipengaruhi oleh semangat masa renaissance. Hal ini ditandai dengan kepercayaan terhadap kemampuan manusia dan penghargaan disiplin intelektual.
Saat itu berkembang ide dimana ekonomi negara dapat maju apabila mengekspor sebanyak mungkin dan mengimpor lebih sedikit. Maka dengan sistem merkantilisme, suatu negara dapat dikatakan makmur jika mampu mengumpulkan sumber daya terbatas misalnya emas atau perak.
Pengertian merkantilisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem ekonomi yang menyatukan dan meningkatkan kekayaan suatu bangsa dimana pengaturan ekonomi nasional seluruhnya diatur pemerintah.
Dengan sistem ini, pemerintah suatu negara bertanggung jawab untuk mencapai kesejahteraan sekaligus melindungi perekonomian negara. Sistem merkantilisme berlangsung dalam skema kerajaan yang disebut sebagai "Mother Country".
Mother country akan mengatur seluruh perdagangan yang dilakukan koloninya. Sistem ini melarang koloni untuk berdagang dengan koloni atau kerajaan lain. Kerajaan yang mengontrol ekonomi akan menekan impor dan mendorong perdagangan ekspor.
Sayangnya, praktik merkantilisme sangat merugikan rakyat kecil karena para pemilik modal dan bangsawan memanfaatkan mereka untuk bekerja dengan maksimal agar memenuhi kepentingan masing-masing.
Ciri-ciri Ekonomi Merkantilisme
Dari penjelasan di atas, tujuan merkantilisme yaitu untuk memperkuat ekonomi sebuah negara khususnya kerajaan, seperti dikutip dari modul Sejarah kelas XI yang disusun oleh Alin Rizkiyan Putra (2020).
Semakin melimpah kekayaan suatu kerajaan, maka kerajaan tersebut dapat melakukan apapun termasuk berperang, riset untuk iptek, mengembangkan kebudayaan, hingga membuat koloni di tempat lain.
Tak hanya Inggris dan Prancis yang menerapkan sistem ekonomi merkantilisme, sebagian besar negara Eropa juga ikut menerapkan kebijakan sistem ini.
Berikut ciri-ciri negara yang menjalankan sistem merkantilisme:
- Berupaya mengumpulkan dan memiliki logam mulia
- Mendorong perdagangan luar negeri untuk melengkapi perdagangan dalam negeri
- Menggalakkan kegiatan industri yang mengubah bahan baku menjadi bahan jadi untuk diekspor
- Menggalakkan pertumbuhan penduduk
- Negara turut mengawasi dan campur tangan terkait perkembangan perekonomian
Dampak Ekonomi Merkantilisme
Merkantilisme berdampak besar terutama terkait revolusi melawan kerajaan. Hal ini berawal dari monopoli perdagangan dan penarikan pajak yang semakin merugikan bahkan menyengsarakan rakyat.
Di sisi lain, sistem ini selalu fokus pada wilayah yang memiliki sumber daya lebih besar dan berharga. Hal ini menyebabkan terjadinya perang antar kerajaan untuk mendapatkan wilayah baru. Berikut ini dampak merkantilisme yaitu:
- Bangsa barat gencar melakukan kolonialisme dan imperialisme
- Perdagangan internasional melonjak signifikan
- Terjadi revolusi industri di Inggris
Tak hanya di Eropa, merkantilisme di Indonesia juga terasa keberadaannya yang ditandai dengan peristiwa sejarah seperti berdirinya VOC, datangnya bangsa-bangsa barat ke Nusantara, berlaku sistem sewa tanah oleh Raffles, hingga penerapan kerja rodi.
(pal/pal)