Jamur bukanlah tumbuhan, melainkan organisme eukariotik yang termasuk dalam kingdom fungi. Ada perbedaan signifikan dari ciri-ciri jamur dan tumbuhan. Apa saja?
Salah satu perbedaan jamur dan tumbuhan yaitu tidak ditemukan klorofil pada jamur sehingga tidak dapat menghasilkan makanan sendiri. Klorofil adalah zat hijau pada tumbuhan yang berperan untuk melakukan fotosintesis sehingga dapat memperoleh makanan sendiri.
Lalu, bagaimana jamur bisa bertahan hidup? Rupanya, jamur menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati dengan mengeluarkan zat agar terjadi penguraian. Hasil penguraian berupa sari-sarinya akan diserap jamur sebagai makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari eModul Kemendikbud Biologi SMA Kelas X yang disusun Prasida Widiyanto, berikut ini penjelasan terkait kingdom fungi alias jamur, apa saja ciri-ciri jamur, klasifikasi, dan manfaatnya untuk kehidupan.
Ciri-Ciri Jamur dan Bedanya dengan Tumbuhan
Secara umum, berikut ini 10 ciri-ciri jamur yang membedakannya dengan tumbuhan:
- Dapat memproduksi spora
- Struktur tubuh jamur mengandung zat kitin, glukan, selulosa, dan mannan yang berfilamen di dinding sel
- Berkembang biak secara generatif (konjugasi) dan aseksual lewat pembelahan, pembentukan kuncup, dan pembentukan spora aseksual
- Terdapat susunan benang halus (hifa) yang terdiri dari sel-sel pertumbuhan spora. Hifa bisa berupa tunggal maupun bercabang. Kumpulan hifa disebut miselium
- Tidak punya klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis
- Komposisi dinding sel berbeda dengan tumbuhan
- Tidak ada sistem vaskuler atau pembuluh angkut seperti pada tumbuhan
- Memiliki multiseluler atau banyak sel, namun ada juga jamur yang uniseluler
- Makhluk heterotrof yaitu sebagai saprofit, parasit, dan hidup bersimbiosis dengan organisme lain
- Hidup di tempat lembab dan kurang cahaya
Manfaat Jamur dalam Kehidupan
Setiap organisme tentunya memiliki manfaat dan peran sendiri dalam kehidupan kita. Begitupun dengan jamur yang bisa menjadi makanan, obat, dan dekomposer.
Jamur sebagai Makanan
Dari beraneka jenis jamur yang ada, beberapa di antaranya bisa kita nikmati sebagai makanan lezat. Misalnya enoki, jamur tiram, jamur kancing, jamur kuping, dan lainnya.
Jamur juga dapat mengubah makanan menjadi jenis lain, contohnya tape yaitu hasil fermentasi singkong dari jamur mucor javanicus. Selain jamur pangan, adanya pula jamur beracun yang harus dihindari.
Jamur sebagai Obat
Selain menjadi bahan makanan, jamur bisa dikonsumsi sebagai bahan obat misalnya untuk antibiotik penisilin yang merupakan hasil dari jamur Penicillium chrysogenum. Fungsi penisilin yaitu menghambat pertumbuhan bakteri dalam tubuh.
Jamur sebagai Dekomposer
Sebagai dekomposer, jamur merupakan organisme pengurai bahan organik dari sisa organisme yang telah mati, misalnya daun kering, bangkai hewan, hingga kotoran hewan.
4 Klasifikasi Jamur dan Ciri-cirinya
Kingdom Fungi atau jamur diklasifikasikan ke 4 filum, yaitu zygomycota, ascomycota, basidiomycota, dan deuteromycota.
1. Zygomycota
Zygomycota adalah jamur yang memiliki spora dengan dinding yang tebal. Ciri-ciri jamur Zygomycota yaitu:
β’ Tidak ada sekat pada hifanya sehingga terdapat beberapa inti (senositik)
β’ Dapat bereproduksi seksual dengan membentuk zigospora dan bereproduksi aseksual dengan membentuk sporangiospora, serta bagian tubuhnya membentuk rhizoid
Contoh jamur zygomycota yaitu Rhizopus stolonifer yang tumbuh di roti dan Rhizopus oryzae yang tumbuh sebagai jamur tempe.
2. Ascomycota
Kelompok fungi ini memiliki hifa yang bersekat, tiap sel hifanya memiliki inti satu. Dinding selnya tersusun atas zat kitin. Uniknya, pada jamur ascomycota terdapat alat pembentuk spora yang disebut askus. Jamur ini bisa berkembang biak secara seksual dengan membentuk askospora dan aseksual dengan membentuk konidiospora.
Contoh jamur ascomycota adalah Saccharomyces cerevisiae (fermentasi alkohol) dan Aspergillus flavus (penghasil racun aflatoksin).
3. Basidiomycota
Jamur ini hifanya bersekat, sehingga di tiap sel hifa terdapat satu inti saja. Umumnya, jamur basidiomycota bereproduksi seksual dengan membentuk basidiospora yang terletak di permukaan basidium.
Namun, jamur basidiomycota juga bisa bereproduksi secara aseksual dengan membentuk membentuk konidia, oidium, maupun klamidospora.
Contoh basidiomycota yaitu Volvariella volvacea atau jamur merang dan Auricularia polytricha (jamur kuping).
4. Deuteromycota
Deuteromycota berkembang biak secara aseksual karena tidak diketahui memiliki atau belum tahu apa reproduksi seksualnya dengan membentuk konidia. Jamur Deuteromycota disebut sebagai Fungi imperfecti, artinya fungi yang tidak sempurna karena reproduksi seksualnya belum diketahui.
Jamur Deuteromycota memiliki hifa yang bersekat dan hidup secara saprofit dan parasit di tempat lembab.
Contoh jamur deuteromycota yaitu Hyphomycetes.
Itulah klasifikasi dan ciri-ciri jamur atau kingdom fungi yang perlu kalian ketahui. Sampai sini jelas ya, detikers, alasan mengapa jamur bukan tumbuhan?
(twu/twu)