Salah satu keutamaan bulan Ramadan adalah sebagai pelebur dosa-dosa. Di bulan ini umat Islam diwajibkan berpuasa dan dianjurkan untuk menghidupkan malam-malamnya.
Keutamaan ini disebutkan dalam Shahih Muslim, dari hadits Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ . رواه مسلم
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Salat lima waktu, salat Jumat ke Jumat (berikutnya) serta Ramadan ke Ramadan (berikutnya) menghapus dosa-dosa di antara mereka selama menjauhi dosa-dosa besar." (HR. Muslim)
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya Madarijus Salikin menjelaskan, lafaz "maghfirah" (ampunan) lebih sempurna daripada lafaz "takfir" (penghapusan). Karenanya, ampunan berlaku untuk dosa-dosa besar dan penghapusan berlaku untuk dosa-dosa kecil.
Maghfirah meliputi pemeliharaan dan penjagaan, sedangkan takfir mencakup penutupan aib dan penghapusannya. Namun menurut bnu Qayyim Al-Jauziyah, bila disebutkan secara sendiri maka masyarakat bisa masuk dalam penafsiran yang lain. Bahkan bisa mencakup amal paling buruk sekalipun, seperti firman-Nya:
لِيُكَفِّرَ اللّٰهُ عَنْهُمْ اَسْوَاَ الَّذِيْ عَمِلُوْا
Artinya: "Agar Allah menghapus (mengampuni) perbuatan mereka yang paling buruk yang pernah mereka kerjakan." (QS. Az-Zumar: 35)
Orang-orang yang berdosa mempunyai tiga sungai besar yang dapat membersihkan dosa-dosanya semasa di dunia. Ketiga sungai tersebut adalah sungai at-taubatun-nashuh (taubat nasuha), sungai kebaikan-kebaikan yang melimpah ruah dan menghanyutkan berbagai macam kesalahan di sekitarnya, dan sungai musibah dan cobaan yang menghapus semua dosa.
Dosa-dosa yang pernah diperbuat seorang muslim juga akan diampuni melalui salat tarawih yang dikerjakan atas dasar iman dan ikhlas. Pada zaman Rasulullah SAW, ibadah ini dinamakan Qiyam Ramadan atau menghidupkan malam-malam Ramadan dengan salat malam.
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau." (HR Bukhari, Muslim, dan lainnya).
Dalam kitab Bulughul Maram karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani disebutkan, balasan Qiyam Ramadan adalah ampunan dosa dan penghapusan dosa-dosa kecil yang berhubungan dengan hak Allah SWT.
Penyebutan kata "Zanb" (dosa) mencakup dosa besar dan kecil. Akan tetapi, Imam al-Haramain memastikan bahwa hal tersebut khusus untuk dosa-dosa kecil saja. Sementara Imam an-Nawawi berpendapat bahwa bila tidak ada dosa kecil, maka diharapkan dosa-dosa besarnya diringankan.
Hadits tersebut menunjukkan betapa dianjurkannya seorang muslim untuk menghidupkan malam-malam Ramadan dengan salat tarawih.
(kri/row)