Bulan suci Ramadan yang dikenal mengandung sejumlah keutamaan sebentar lagi tiba. Kementerian Agama (Kemenag) bahkan mulai menggelar sidang isbat untuk penentuan awal Ramadan 2022 pada Jumat (1/3/2022) besok.
Salah satu keutamaan bulan suci Ramadan yang diungkap dalam sabda Rasulullah SAW adalah dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu neraka. Berikut bunyi riwayat hadits yang dikisahkan dari Abu Hurairah RA:
إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ ، وَفُتِحَتْ أَبُوَابُ الجَّنَةِ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Ketika datang (bulan) Ramadan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu," (HR Bukhari dan Muslim).
Dalam redaksi lain pun disebutkan bunyi hadits serupa soal keutamaan Ramadan tersebut. Berikut bunyi haditsnya:
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ
Artinya: "Telah datang bulan Ramadan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan." (HR Ahmad).
Kedua hadits di atas sama-sama menyebutkan kalimat pintu surga dibuka saat bulan Ramadan tiba. Lantas, apa maksud dari pernyataan pintu surga dibuka tersebut?
Imam Besar Al Nawawi dalam Syarah Muslim menjelaskan, makna keutamaan Ramadan dalam hadits di atas mengisyaratkan bahwa Allah SWT memberi beragam kesempatan beramal bagi para hambaNya. Seperti, puasa Ramadan hingga salat tarawih di malam harinya.
"Allah SWT membuka berbagai macam ketaatan pada bulan Ramadan bagi para hambaNya yang tidak dijumpai pada selain bulan Ramadan," bunyi keterangan Al Nawawi yang dinukil dari buku Ramadhan Bersama Nabi karya Rosidin.
Senada dengan itu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyebut, makna pintu surga yang dibuka sama dengan artinya hati manusia yang terketuk mengerjakan amal sholeh selama bulan Ramadan. Hal itu pun yang kemudian menyebabkan pintu-pintu di surga mulai terbuka.
Sebaliknya, pernyataan pintu neraka ditutup dan setan dibelenggu dalam redaksi hadits tersebut juga memiliki makna tersendiri. Di bulan Ramadan, membuat hati manusia terketuk untuk menjauhi amal keburukan hingga pintu neraka tertutup dan setan dibelenggu.
Meski setan dibelenggu atau dikandangkan di bulan Ramadan, bukan berarti kemaksiatan akan hilang. Sebab, Ibnu Taimiyah menjelaskan, akar amal buruk manusia sejatinya datang dari nafsu manusia itu sendiri bagi yang tidak mampu mengendalikannya.
"Sesungguhnya mereka (setan) hanya mampu menguasai manusia lantaran adanya syahwat. Jika syahwat manusia terkendali, setan pun terpenjara," kata Ibnu Taimiyah dikutip dari buku Halal-Haram Ruqyah oleh Musdar Bustamam Tambusai.
Di samping itu, kalimat setan yang dibelenggu saat bulan Ramadan juga dapat dimaknai sebagai ketidakmampuan setan dalam menganggu manusia. Terutama, bagi manusia yang menyibukkan diri dengan beribadah sepanjang bulan Ramadan.
Bulan Ramadan yang istimewa ini telah menawarkan keberkahan tersebut bagi umat muslim. Sebab itu, alangkah baiknya bila kita semua dapat memaksimalkan Ramadan 2022 kali ini dengan amalan yang lebih baik dari Ramadan sebelumnya.
(rah/lus)