Tugas dan Peran NATO dalam Konflik Dunia, Termasuk Rusia Vs Ukraina

ADVERTISEMENT

Tugas dan Peran NATO dalam Konflik Dunia, Termasuk Rusia Vs Ukraina

Kristina - detikEdu
Jumat, 25 Feb 2022 14:45 WIB
In this Tuesday July 28, 2015 file photo NATO country flags wave outside NATO headquarters in Brussels. It sounds strange to characterize the North Atlantic Treaty Organization as a huge gun club, but the comparison can be useful in understanding the worlds biggest military alliance. Like many gun clubs, NATO _ where President Donald Trump is meeting other alliance leaders for the first time Thursday _ actually has no weapons of its own. (AP Photo/Geert Vanden Wijngaert, File)
Markas NATO di Brussels. Foto: AP Photo/Geert Vanden Wijngaert
Jakarta -

Invasi Rusia ke Ukraina menuai banyak kecaman dari berbagai pihak, termasuk NATO. Bahkan, organisasi ini disebut telah menyiapkan rencana pertahanan.

NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara merupakan aliansi dari 30 negara dari Amerika Utara dan Eropa. Organisasi ini berkomitmen untuk memenuhi tujuan dari North Atlantic Treaty yang ditandatangani pada 4 April 1949 silam.

Tugas dan Peran NATO

Dilansir dari situs NATO, Jumat (25/2/2022), NATO berperan untuk menjaga kebebasan dan keamanan negara-negara anggotanya dengan cara politik dan militer. Dalam hal ini, NATO memainkan peran penting yang semakin meningkat dalam manajemen krisis dan pemeliharaan perdamaian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Peran NATO dalam Politik

Dalam hal politik, NATO akan mempromosikan nilai-nilai demokrasi dan memungkinkan anggotanya untuk berkonsultasi dan bekerja sama dalam masalah pertahanan dan keamanan. Tujuannya untuk mencari pemecahan masalah, membangun kepercayaan, dan tujuan jangka panjangnya untuk mencegah konflik.

2. Peran Nato dalam Militer

Dalam ranah militer, NATO berkomitmen untuk menyelesaikan sengketa secara damai. Apabila upaya diplomatik yang ditempuh gagal, NATO memiliki kekuatan militer untuk melakukan operasi dalam manajemen krisis sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Washington atau berdasarkan mandat PBB.

ADVERTISEMENT

Anggota NATO yang berpartisipasi dalam aspek militer menyumbangkan kekuatan dan peralatannya untuk membentuk struktur militer terpadu dari aliansi tersebut. Kekuatan dan aset ini berada di bawah komando dan kendali nasional sampai mereka dibutuhkan oleh NATO untuk tujuan tertentu, seperti konflik atau krisis dan pemeliharaan perdamaian, yang saat ini terjadi di Ukraina.

Diberitakan detikNews, ratusan ribu pasukan NATO dan Amerika Serikat siap terjun untuk membantu Ukraina melawan Rusia. Namun, NATO menegaskan tidak memiliki 'rencana' mengirim pasukan aliansinya langsung ke Ukraina, yang bukan anggotanya. Ia akan memperkuat sayap timur dan tenggara mereka dengan memperbanyak pasukan.

Seperti diketahui, baik Ukraina maupun Rusia memang bukan merupakan anggota dari NATO. Namun, Ukraina sempat menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan NATO dan memicu ketegangan dengan Rusia.

Sementara itu, dalam catatan NATO, hubungan NATO-Rusia dimulai setelah berakhirnya Perang Dingin, pada saat itu Rusia bergabung dengan Dewan Kerjasama Atlantik Utara (1991) dan program Kemitraan untuk Perdamaian (1994).

Namun, hubungan keduanya dihentikan pada April 2014 sebagai tanggapan atas intervensi militer Rusia di Ukraina. Sehingga, Rusia saat ini bukan negara mitra dari NATO.

Simak Video 'AS-NATO Kecam Rusia Usai Serang Ukraina, China Pihak Mana?':

[Gambas:Video 20detik]



(kri/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads