Ainun Najib dan Santri Diaspora, Mungkinkah Berbakti Tanpa Pulang Kampung?

ADVERTISEMENT

Ainun Najib dan Santri Diaspora, Mungkinkah Berbakti Tanpa Pulang Kampung?

Rosmha Widiyani - detikEdu
Jumat, 04 Feb 2022 14:15 WIB
Ainun Najib
Ainun Najib dan Santri Diaspora, bisakah berbakti untuk negeri tanpa pulang kampung? Foto: Ainun Najib (Denny Pratama Putra/detikcom)
Jakarta -

Prestasi dan profesionalisme santri disorot setelah Presiden Joko Widodo menyebut Ainun Najib pada peringatan Harlah NU ke-96. Jokowi meminta PBNU membawa pulang Ainun yang seorang santri dan expert di bidang teknologi informasi.

Dalam rilis yang diterima detikEdu dari PCINU Inggris Raya/United Kingdom, Ainun adalah satu dari banyak santri/Nahdliyyin yang belajar dan bekerja di luar negeri. Mereka merupakan ahli berbagai bidang bahkan hingga level profesor dan ahli di lembaga internasional.

Menurut Sekretaris PCINU Inggris Raya/United Kingdom, Munawir Aziz, para santri sekaligus profesional ini siap diajak berbakti untuk negara dan NU. Karena itu, PBNU harus menyiapkan sistem digital yang terintegrasi agar proses khidmah bisa berjalan dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, ada komando tugas, koordinasi project, dan tim-tim kecil antar diaspora santri yang saling support untuk membantu satu inovasi yang disiapkan PBNU. Semuanya tetap dikomando dan diorkestrasi PBNU," kata Munawir.

Aziz mengatakan, jika basicnya tugas/project dengan koordinasi teknis yang rapi maka lokasi diaspora tidak jadi masalah. Apalagi bila ditunjang dengan tenggat waktu yang jelas, sehingga seluruh tim diaspora bisa bekerja efektif dan efisien.

ADVERTISEMENT

Dalam keterangan tersebut, Aziz juga menyinggung kemungkinan diaspora pulang ke Indonesia untuk berbakti. Menurutnya, pulang kampung atau tidak adalah pilihan. Para diaspora bisa jadi lebih baik dalam 5-10 tahun mendatang dengan pengalaman dan jaringan yang lebih luas.

"Biar mengembara di berbagai negara, memaksimalkan networking sembari menapaki karir professional di berbagai bidang. Toh, tetap bisa khidmah untuk NU dan Indonesia. Asal target dan sistem koordinasinya jelas, para santri diaspora bisa menyesuaikan ritme," katanya.

Dengan komunikasi yang rapi, baseline project realistis, dan bisa dilakukan (do-able) maka khidmah tak jadi masalah untuk santri diaspora. Para profesional ini masih bisa berkarya untuk bangsa, negara, dan PBNU meski tidak berada di tanah air.

Aziz mencontohkan diaspora India dan China yang justru melebarkan sayap dan menapaki karir. Mereka diminta berkontribusi tanpa harus diwajibkan pulang. Hasilnya, para diaspora ini tetap bisa berkarir dan bisa membantu negaranya.

"Tentunya para diaspora sesekali bisa pulang untuk koordinasi. Selebihnya, para diaspora yang lain memperkuat jaringan di luar negeri," ujar Aziz.

Aziz menegaskan, PCINU Inggris Raya siap berkhidmah untuk transformasi digital dan inovasi PBNU saat ini dan di masa mendatang. Kesiapan ini sama dengan PCINU lain yang didukung banyak santri dengan keahlian beragam yang siap mengabdi.

Simak Video 'Kelakar Ridwan Kamil: Ainun Najib Dicari Jokowi, TNI-Polri Dikerahkan':

[Gambas:Video 20detik]



(row/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads