Hewan akan pergi untuk mencari makanan dan menemukan pasangan saat musim kawin tiba. Uniknya, mereka dapat pulang ke tempat asalnya setelah mendapatkan apa yang dicari.
Mayoritas hewan memiliki beberapa jenis sistem navigasi untuk menemukan jalan menuju suatu tempat. Hal tersebut dilakukan oleh hewan baik peliharaan maupun yang hidup di habitat aslinya.
Burung bermigrasi jarak jauh setiap tahunnya saat iklim di tempat asalnya tidak memungkinkan untuk mendapatkan makanan. Mereka akan pergi ke tempat-tempat yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya. Begitupun dengan Salmon di laut yang akan kembali ke air tawar untuk bertelur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para ilmuwan tidak mengetahui secara pasti bagaimana hal tersebut dapat dilakukan oleh hewan, meskipun beberapa hewan menggunakan indera penciumannya. Namun, berdasarkan temuan dalam beberapa tahun terakhir, banyak hewan dan bukan hanya burung, memiliki semacam kompas internal, dilansir dari Discover Magazine.
Mereka menggunakan medan magnet Bumi untuk mengukur keberadaan mereka dan ke mana mereka akan pergi. Hewan peliharaan seperti anjing juga melakukan hal yang sama.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti Ceko, mereka menemukan bahwa anjing akan menggunakan medan magnet sebagai semacam mental map untuk perjalanan pulang, meskipun sering mengikuti jejak aroma mereka sendiri.
Hal serupa juga dilakukan oleh hewan laut seperti hiu. Para ilmuwan menduga, hiu menggunakan medan magnet Bumi sebagai petunjuk arah mereka selama berenang dalam jarak yang jauh. Namun, para peneliti masih meragukan hipotesis ini.
Baca juga: Benarkah Hiu Takut Lumba-lumba dan Paus? |
Ahli ekologi dan ahli hiu Universitas Negeri Florida, Bryan Keller dan tim peneliti lainnya mengkonfirmasi bahwa hiu menggunakan organ yang disebut Ampula Lorenzini, organ perasa yang terletak di moncongnya. Organ tersebut merupakan reseptor yang membantu hiu dalam mendeteksi sejumlah aktivitas dari mangsa yang berenang di dekatnya.
"Navigasi berbasis magnet sangat umum di seluruh dunia hewan," kata Keller. Namun, perlu ada penelitian lebih lanjut untuk mempelajari bagaimana spesies hewan, khususnya yang terancam punah, untuk bernavigasi saat musim kawin.
(kri/lus)