Jejak Baru Letusan Gunung Vesuvius, Seperti Bom Atom Hiroshima 1945

Trisna Wulandari - detikEdu
Sabtu, 04 Des 2021 14:25 WIB
Jejak letusan gunung Vesuvius di Herculaneum (Ercolano) berupa karya seni mozaik Romawi kuno
Jakarta -

Letusan gunung Vesuvius, Italia mengubur kota Pompeii, Oplontis, dan Stabiae dengan hujan abu vulkanik dan kerikil pada tahun 79 Masehi. Gunung api aktif yang menjulang dari teluk Napoli di dataran Campania ini juga menenggelamkan kota Herculaneum dengan awan panas dan lumpur vulkanik panas setinggi 20 meter.

Tragedi letusan gunung Vesuvius tersebut banyak menginspirasi sineas, salah satunya W. S. Anderson dengan film Pompeii (2014). Kendati Pompeii lebih dikenal akan kaitannya dengan Vesuvius, kota pantai kecil seperti Herculaenum rupanya tidak kalah berharga bagi para peneliti untuk mengungkap apa yang terjadi pada tragedi tersebut.

Herculaneum ditemukan sekitar abad ke-18 saat orang setempat hendak menggali sumur. Menurut temuan peneliti, Herculaneum merupakan kota kecil yang lebih makmur jika dibandingka dengan Pompeii.

Dikutip dari The Guardian, warga Herculaneum punya vila-vila mewah dengan dinding berhias fresco dan lantai mozaik, seperti House of the Bicentenary yang ditemukan dalam penggalian pada 1938.

Herculaneum semula terkubur sekitar 15 meter di bawah debu dan lumpur vulkanik. Apa saja jejak letusan gunung Vesuvius yang ditemukan di Herculaneum?

Temuan Jejak Letusan Gunung Vesuvius

Wedhus Gembel Awetkan Jejak Letusan

Direktur taman arkeologi Herculaneum Franscesco Sirano mengatakan, momen bencana gunung Vesuvius terjadi cepat pada dini hari.

"Awan panas itu sampai ke Herculaneum pukul 1 dini hari untuk pertama kali pada suhu 300-400 derajat Celcius, hingga 500-700 derajat Celcius menurut sejumlah penelitian. Awan putih panas tersebut melaju ke arah laut dengan kecepatan 100 km/jam. Saking padatnya, tidak ada oksigen pada awan tersebut," kata Sirano.

Di sisi lain, penelitian mendapati, tidak adanya oksigen pada materi letusan menyebabkan jejak organik kota Herculaneum dan seisinya yang tenggelam di kedalaman 20 meter nya masih dapat dapat ditemukan.

Perlu digarisbawahi, di atas Herculaneum kuno kini sudah berdiri peradaban modern dengan nama sama. Hal ini membuat penggalian lebih sulit. Kendati demikian, kata Serano, penelitian dapat menemukan bahan organik sisa buah, roti, mebel kayu di rumah dan toko kuno, gulungan kuno yang sudah terkarbonisasi karena panas dan debu, dan buku persembahan untuk dewa Venus.

Tidak Sama dengan Kehancuran Pompeii

Penelitian tim Camardo juga mendapati perbedaan penting antara erupsi Gunung Vesuvius di Herculaneum dengan di Pompeii. Menurut Camardo, kota Pompeii hancur karena hujan debu vulkanik dan lapili (batu kerikil). Hujan batu dan abu vulkanik panas tersebeut menyebabkan Pompeii tekubur sekitar 3-4 meter.

Sementara itu, Heculaneum dihadang dengan awan piroklastik atau awan panas berisi batu dan gas turbulen dengan suhu lebih dari 400 derajat Celcius. Panas awan menghanguskan pohon dan makhluk hidup di sana.

Selanjutnya, Dampaknya Seperti Bom Atom >>>



Simak Video "Video: Warga Hiroshima Bersiap Peringati 80 Tahun Tragedi Bom Atom"

(twu/pal)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork