Letusan gunung Vesuvius, Italia mengubur kota Pompeii, Oplontis, dan Stabiae dengan hujan abu vulkanik dan kerikil pada tahun 79 Masehi. Gunung api aktif yang menjulang dari teluk Napoli di dataran Campania ini juga menenggelamkan kota Herculaneum dengan awan panas dan lumpur vulkanik panas setinggi 20 meter.
Tragedi letusan gunung Vesuvius tersebut banyak menginspirasi sineas, salah satunya W. S. Anderson dengan film Pompeii (2014). Kendati Pompeii lebih dikenal akan kaitannya dengan Vesuvius, kota pantai kecil seperti Herculaenum rupanya tidak kalah berharga bagi para peneliti untuk mengungkap apa yang terjadi pada tragedi tersebut.
Herculaneum ditemukan sekitar abad ke-18 saat orang setempat hendak menggali sumur. Menurut temuan peneliti, Herculaneum merupakan kota kecil yang lebih makmur jika dibandingka dengan Pompeii.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari The Guardian, warga Herculaneum punya vila-vila mewah dengan dinding berhias fresco dan lantai mozaik, seperti House of the Bicentenary yang ditemukan dalam penggalian pada 1938.
Herculaneum semula terkubur sekitar 15 meter di bawah debu dan lumpur vulkanik. Apa saja jejak letusan gunung Vesuvius yang ditemukan di Herculaneum?
Temuan Jejak Letusan Gunung Vesuvius
Wedhus Gembel Awetkan Jejak Letusan
Direktur taman arkeologi Herculaneum Franscesco Sirano mengatakan, momen bencana gunung Vesuvius terjadi cepat pada dini hari.
"Awan panas itu sampai ke Herculaneum pukul 1 dini hari untuk pertama kali pada suhu 300-400 derajat Celcius, hingga 500-700 derajat Celcius menurut sejumlah penelitian. Awan putih panas tersebut melaju ke arah laut dengan kecepatan 100 km/jam. Saking padatnya, tidak ada oksigen pada awan tersebut," kata Sirano.
Di sisi lain, penelitian mendapati, tidak adanya oksigen pada materi letusan menyebabkan jejak organik kota Herculaneum dan seisinya yang tenggelam di kedalaman 20 meter nya masih dapat dapat ditemukan.
Perlu digarisbawahi, di atas Herculaneum kuno kini sudah berdiri peradaban modern dengan nama sama. Hal ini membuat penggalian lebih sulit. Kendati demikian, kata Serano, penelitian dapat menemukan bahan organik sisa buah, roti, mebel kayu di rumah dan toko kuno, gulungan kuno yang sudah terkarbonisasi karena panas dan debu, dan buku persembahan untuk dewa Venus.
Tidak Sama dengan Kehancuran Pompeii
Penelitian tim Camardo juga mendapati perbedaan penting antara erupsi Gunung Vesuvius di Herculaneum dengan di Pompeii. Menurut Camardo, kota Pompeii hancur karena hujan debu vulkanik dan lapili (batu kerikil). Hujan batu dan abu vulkanik panas tersebeut menyebabkan Pompeii tekubur sekitar 3-4 meter.
Sementara itu, Heculaneum dihadang dengan awan piroklastik atau awan panas berisi batu dan gas turbulen dengan suhu lebih dari 400 derajat Celcius. Panas awan menghanguskan pohon dan makhluk hidup di sana.
Selanjutnya, Dampaknya Seperti Bom Atom >>>
Dampak Letusan Vesuvius Seperti Bom Atom Hiroshima
Arkeolog di proyek konservasi Herculaneum, Domenico Camardo mengatakan, jejak korban letusan gunung Vesuvius di Herculaneum mirip dengan yang ditemukan pasca bom atom Hiroshima, Jepang di Perang Dunia II tahun 1945.
Awan panas (wedhus gembel) atau aliran piroklastik berisi bebatuan dan gas turbulen yang turun dari gunung Vesuvius diperkirakan bersuhu antara 400-500 derajat Celcius. Camardo mengatakan, awan panas ini fatal seketika bagi korban yang terkena. Karena itu, lanjutnya, tragedi di Vesuvius mengakibatkan jatuhnya korban dengan kondisi yang mirip seperti korban bom atom.
"Jejak korban di sini (Herculaneum) ditemukan mirip dengan korban di (bom atom) Hiroshima," kata Camardo, dikutip dari The Guardian, Rabu (1/12/2021),
Camardo mengatakan, temuan sisa tulang korban gunung Vesuvius pada 2021 diperkirakan berusia antara 40-45 tahun saat wafat. Ia diprediksi wafat saat hendak menyelamatkan diri dari erupsi Vesuvius dan sudah tinggal beberapa langkah lagi dari laut. Di dekatnya terdapat kayu-kayu dan balok atap yang diperkirakan menjatuhinya.
Penelitian mendapati, laki-laki dari peradaban Romawi kuno tersebut tampak sedang menggenggam tas kulit berisi kotak kayu yang menyimpan semacam cincin tembaga atau besi. Ahli konservasi Nunzia Laino mengatakan, laki-laki tersebut juga ditemukan bersama sisa kain yang akan diteliti di laboratorium.
"Ia mungkin hendak menyelamatkan diri dengan membawa harta bendanya," kata Laino.
Enam Gelombang Lumpur Vulkanik
Setelah awan panas, enam gelombang lumpur vulkanik menenggelamkan Herculaneum dan seisi kota, lalu membekukannya di kedalaman 20 meter. Camardo mengatakan, lumpur beku tanpa oksigen inilah yang memungkinkan jejak makanan dari peradaban Romawi kuno terawetkan dan bisa ditemukan di penggalian, tidak seperti di situs Pompeii.
Penggalian pertama di Herculaneum berlangsung sejak tahun 1980-an dan 1990-an. Saat itu, peneliti mendapati jejak 300 korban jiwa gunung Vesuvius bertumpuk di gudang perahu. Para korban letusan tersebut diperkirakan wafat saat menunggu untuk diselamatkan via jalur laut.
Sementara itu, sisa tulang prajurit juga ditemukan di Herculaneum pada 1980-an. Prajurit tersebut diduga sebagai tentara Plinius Tua, filsuf dan komandan militer di awal kekaisaran Romawi. Lokasi penemuan prajurit tersebut berdekatan dengan temuan di tahun 2021.
Sirano mengatakan, sebagian area penggalian direncanakan akan buka untuk publik sekitar tahun 2024. Nah, itu dia jejak letusan gunung Vesuvius yang diperkirakan mirip dengan bom atom Hiroshima. Tertarik melihat langsung, detikers?
Simak Video "Video: Warga Hiroshima Bersiap Peringati 80 Tahun Tragedi Bom Atom"
[Gambas:Video 20detik]
(twu/pal)