Mengapa Kucing Bisa Melacak Lokasi Pemiliknya? Ini Jawabannya

ADVERTISEMENT

Mengapa Kucing Bisa Melacak Lokasi Pemiliknya? Ini Jawabannya

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 16 Nov 2021 18:00 WIB
Vaksinator menyuntikkan vaksin rabies ke kucing di halaman Kantor Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta, Selasa (16/11/2021). Sudin KPKP Kota Administrasi Jakarta Selatan Kecamatan Tebet menyediakan sebanyak 250 dosis vaksin rabies dalam kegiatan vaksinasi gratis tersebut sebagai bentuk upaya untuk mewujudkan Ibu Kota bebas rabies pada 2022.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Kucing mempunyai banyak fakta menarik yang jarang diketahui. Salah satunya, kucing domestik atau kucing peliharaan dapat secara mental memetakan lokasi pemiliknya melalui suara.

Peneliti dari Universitas Tokyo, Saho Takagi dan tim melakukan penelitian soal bagaimana kucing peliharaan menanggapi suara pemiliknya. Melansir New Scientist, Takagi dan kawan-kawan mempelajari 50 kucing domestik. Ada 27 di antaranya tinggal di kafe kucing, sedangkan 23 sisanya adalah kucing rumahan.

Bagaimana Kucing Melacak Lokasi Pemiliknya?

Tim peneliti tersebut menempatkan setiap kucing sendirian di ruang uji dengan dua pintu dan jendela. Kemudian, mereka meletakkan pengeras suara di luar ruangan, dekat salah satu pintu. Pengeras suara yang lain juga diletakkan dekat pintu lainnya atau dekat jendela. Dua pengeras suara tersebut setidaknya berjarak 4 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua speaker kemudian memainkan suara pemilik kucing, anggota keluarga, pemilik kafe kucing, atau suara orang asing yang memanggil nama kucing-kucing tersebut. Masing-masing diperdengarkan dari speaker yang sama atau berbeda, sebanyak dua kali dengan jarak 2,5 detik.

Hasil penelitian mereka menunjukkan, kucing menggerakkan telinga atau mengubah arah kepala saat suara pemiliknya atau suara orang asing dimunculkan.

ADVERTISEMENT

Namun, reaksi berbeda tampak ketika kucing diperdengarkan suara pemiliknya. Kucing akan menunjukkan reaksi terkejut karena seakan pemiliknya melakukan teleportasi.

Ini menunjukkan kesadaran sosio-spasial pada kucing yang sebelumnya belum pernah diketahui. "Kucing mungkin saja memiliki pikiran yang lebih mendalam daripada yang kita pikirkan," ujar Takagi.

Sementara itu, Angelo Quaranta dari Universitas Bari Aldo Moro Italia mengungkapkan, memahami kemampuan sosio-kognitif kucing untuk mengetahui perasaan mereka akan meningkatkan kualitas hubungan manusia dengan kucing atau kucing dan kucing serta kualitas hidup kucing di lingkungan domestik.




(nah/pay)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads