Kucing adalah hewan yang dikenal sangat menjaga kebersihan tubuhnya. Salah satu kebiasaan paling sering dilakukan kucing adalah menjilati tubuhnya sendiri.
Kamu mungkin pernah memperhatikan bagaimana seekor kucing bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menjilati bulunya dari kepala hingga ekor. Aktivitas ini terlihat seolah-olah sederhana dan naluriah, namun ternyata memiliki berbagai alasan biologis dan psikologis yang menarik untuk dikupas.
Kebiasaan kucing menjilati tubuhnya, yang dalam istilah ilmiahnya disebut self-grooming, bukan sekadar rutinitas membersihkan diri. Di baliknya, ada berbagai fungsi penting yang berkaitan dengan kesehatan, kenyamanan, hingga komunikasi antar kucing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, menurut para ahli hewan, perilaku ini mencerminkan insting alami yang sudah terbentuk sejak kucing lahir. Maka, tak heran jika perilaku ini tidak hanya dilakukan kucing rumahan, tapi juga kucing liar maupun spesies besar seperti harimau dan singa.
Alasan Kucing Menjilati Tubuhnya
Lantas, apa sebenarnya alasan kucing suka menjilati tubuhnya? Apakah perilaku ini selalu normal, atau bisa jadi pertanda adanya masalah kesehatan? Yuk, simak penjelasan lengkapnya seperti dilansir dari berbagai sumber di bawah ini.
1. Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Kulit
Alasan paling utama mengapa kucing menjilati tubuhnya adalah untuk membersihkan bulu dan kulitnya dari kotoran, debu, serta sisa makanan. Lidah kucing memiliki permukaan yang kasar seperti amplas.
Hal ini dikarenakan dipenuhi papila, struktur kecil berbentuk kait yang membantu mengangkat kotoran dan rambut mati. Aktivitas grooming ini membuat bulu kucing tetap bersih, rapi, dan bebas dari parasit seperti kutu.
2. Mengatur Suhu Tubuh
Selain untuk kebersihan, kucing juga menjilati tubuhnya untuk membantu mengatur suhu tubuh. Saat cuaca panas, air liur yang tersebar di bulunya akan menguap dan menciptakan efek pendinginan.
Kondisi ini mirip seperti manusia ketika berkeringat. Ini adalah salah satu cara alami yang dimiliki kucing untuk menjaga kenyamanan tubuhnya dalam berbagai kondisi cuaca.
3. Meredakan Stres dan Kecemasan
Bukan cuma untuk fisik, menjilati tubuh juga membantu menenangkan pikiran kucing. Grooming juga berfungsi sebagai mekanisme penenang diri bagi kucing.
Ketika merasa cemas, gugup, atau setelah mengalami pengalaman tidak menyenangkan, kucing akan menjilati tubuhnya untuk menenangkan diri. Ini semacam "ritual" yang membuat mereka merasa lebih aman dan nyaman secara emosional.
4. Menandai Wilayah dengan Bau Tubuh
Kucing memiliki kelenjar bau di berbagai bagian tubuhnya, termasuk di sekitar wajah dan mulut. Saat menjilati tubuhnya, kucing menyebarkan bau khasnya ke seluruh permukaan tubuh.
Ini berfungsi sebagai cara untuk menandai wilayah atau memberikan sinyal kepada kucing lain bahwa tubuh tersebut "miliknya".
5. Bentuk Interaksi Sosial
Menjilati bukan hanya dilakukan untuk diri sendiri, tapi juga bisa menjadi bentuk kasih sayang antar kucing. Grooming sosial (allogrooming) biasanya terjadi antara induk dan anaknya, atau antar kucing yang sudah saling dekat. Aktivitas ini memperkuat ikatan dan membantu menciptakan rasa aman dalam kelompok.
6. Bisa Menjadi Tanda Masalah Kesehatan
Meski menjilati tubuh adalah perilaku normal, jika dilakukan secara berlebihan bisa menjadi tanda adanya masalah. Misalnya, kucing yang terus menjilati satu area tertentu hingga bulunya rontok bisa jadi sedang mengalami alergi, infeksi kulit, atau stres berat. Dalam kondisi seperti ini, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter hewan.
Kebiasaan kucing menjilati tubuhnya bukan sekadar kebiasaan membersihkan diri, melainkan bagian penting dari kehidupan mereka. Aktivitas ini mencerminkan kesehatan, kenyamanan, hingga cara berkomunikasi kucing dengan lingkungannya.
Namun, pemilik kucing juga perlu waspada apabila perilaku ini berubah menjadi obsesif atau disertai tanda-tanda fisik yang tidak biasa. Memahami perilaku alami kucing bisa membantu kita merawat mereka dengan lebih baik dan memberikan kehidupan yang sehat dan bahagia bagi hewan kesayangan.
(auh/irb)