Pemborosan Nih! Kenapa Sih Jalan di Gunung Berkelak-kelok?

Dixon Thomas

Dixon Thomas pendiri akun Physible, seorang lulusan fisika yang cukup berbahagia. Physibles adalah akun edukasi populer yang mempunyai misi untuk mengobati alergi orang – orang terhadap fisika.

Jembatan Kelok 9 — Kelok Sembilan di Sumatra Barat Foto: (Okta Marfianto/detikTravel)

Jakarta -

Teman-teman detikers yang tinggal atau pernah lewat di daerah pegunungan pasti tahu banget nih kalo jalan di gunung itu berkelak-kelok. Benar kan?
Dan teman-teman pasti pernah mikir buat apa sih jalannya dibelok-belokin? Kenapa engga dibuat lurus aja kayak rambut bintang iklan sampo di TV?

Ternyata itu semua mudah banget dijawab. Bayangin aja nih, kalo misalnya jalan gunung itu dibuat lurus. Untuk tempat yang curam, jalannya juga bakalan curam banget kan?

Dan karena dia curam banget, mobil itu jadi ngelawan gravitasi. Makanya untuk naik, dia butuh tenaga yang gede banget! Terus kalo ada mobil yang tidak bisa ngeluarin tenaga cukup gimana? Bakal mundur deh itu mobil! Jadi bahaya nih untuk mobil atau motor di belakangnya. Ngeri kan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah makanya jalan di gunung itu sengaja dibuat berbelok-belok sambil naik sedikit-sedikit: supaya jalannya tidak securam jalan yang lurus.

Karena tidak terlalu curam, tenaga yang harus dikeluarkan sama mobil untuk naik juga engga gede-gede banget. Jadi walaupun jalannya jadi lebih lama, jalan berbelok ini mastiin tidak ada mobil yang gagal menanjak.

Analoginya itu mirip kaya beli rumah pake cicilan. Kalo beli langsung tunai, sakit banget kan buat dompet? Tapi kalo dicicil, bakalan makin ringan walaupun jadi lebih lama dan mahal.

Ngomongin soal jalan gunung, ada satu hal lagi nih, detikers sadar juga enggak nih kalo kebanyakan mobil yang lewat di pegunungan itu pakai mesin yang jenisnya diesel?

Mesin apa tuh? Mudahnya diesel ini mesin yang bahan bakarnya solar, bukan bensin. Contohnya truk dan bus. Tapi kenapa pada pakai mesin diesel ya?

Semua itu karena mesin diesel ternyata punya gaya dorong ban yang lebih besar daripada mesin yang pakai bensin. Ini disebabkan susunan mesin diesel yang berbeda dengan mesin pakai bensin.

Terus, bahan bakar diesel itu juga punya simpanan energi yang lebih besar daripada bensin. Jadinya waktu dibakar, energi panas yang keluar dari bahan bakar diesel lebih banyak sehingga dorongannya juga lebih besar.

Tapi ya efeknya mesin diesel ini enggak bisa sengebut mobil yang pake bensin. Makanya cowok yang bawa mobil diesel tetep bisa 'ditikung' sama cowok yang bawa mobil bensin kaya sportscar! Hehe..