Lubang Sumur Neraka di Yaman yang resmi dikenal sebagai Sumur Barhut memang mempunyai penampakan yang menakutkan. Seperti dilansir dari Live Science, sumur ini mempunyai lubang masuk ke dalamnya dengan diameter 30 meter atau 98 kaki.
Sumur Barhut ada di tengah gurun provinsi al-Mahra di Yaman timur, dekat perbatasan dengan Oman.
Pada minggu lalu, tim penjelajah dari Omani Caves Exploration team (OCET) yang terdiri dari 10 orang, berhasil menjelajahi Sumur Neraka Yaman dengan katrol. Delapan anggota mereka masuk ke bawah, sedangkan dua sisanya tetap di atas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebetulnya, sebelumnya sudah ada penjelajah gua amatir yang masuk ke Sumur Barhut. Tetapi, belum ada dari mereka yang bisa sampai ke dasar.
Gua yang dikenal sebagai Sumur Neraka Yaman ini punya kedalaman 367 kaki atau 112 meter.
Mitos Sumur Neraka Yaman
Menurut kantor berita internasional AFP, seperti dikutip dari Live Science, diperkirakan Sumur Barhut berusia jutaan tahun. Meski begitu, usia pastinya masih belum diketahui.
Oleh penduduk setempat, dasar Sumur Neraka diyakini dipenuhi jin dan merupakan pintu gerbang ke alam baka. Banyak mitos lokal lain juga yang beredar, tapi sebagian besar menggambarkannya sebagai penjara jin yang menyebabkan ketidakberuntungan.
Sebagian orang di sana percaya, jika terlalu dekat dengan lubang, maka Sumur Neraka bisa menarik orang masuk ke dalamnya. AFP juga mengatakan bahwa sejumlah orang menyebut lubang besar menganga ini adalah gunung berapi super yang dapat menghancurkan Bumi, tetapi tidak ada basis saintifik mendukung pernyataan ini.
Di masa lalu, orang-orang lokal melaporkan bau busuk yang menguar sehingga memicu cerita sebagai pintu gerbang menuju neraka.
Fakta Sumur Neraka Yaman
Pada kenyataannya, Sumur Barhut adalah lubang yang khas. Dalam surat kabar Oman Muscat Daily dikutip dari Live Science, ketika tim penjelajah OCET turun ke dalam gua, mereka mendarat di lantai gua yang tidak rata dan bergerigi karena tertutup stalagmit. Sebagian di antara stalagmit mencapai tinggi 9 meter.
Ada sejumlah bagian lantai yang juga tertutup mutiara gua yang merupakan jenis speleothems. Sementara, struktur di gua, seperti stalagmit dan stalaktitnya terbentuk dari penumpukan mineral, contohnya kalsium karbonat dan tetesan air.
Leslie Melim, ahli geologi Western Illinois University mengatakan, pembentukan mutiara gua jarang terjadi dan hanya bisa ada di bagian dasar gua yang benar-benar datar sehingga intinya tidak bergerak.
Pada faktanya, menurut Muscat Daily, tim OCET menemukan banyak hal menarik di dalamnya. Ada air yang muncul dari beberapa lubang di dinding gua yang berada sekitar 65 meter di bawah permukaan dan menciptakan air terjun mini. Melim menuturkan air terjun mini ini memberikan tetesan air untuk membentuk stalagmit, speleothem, dan mutiara gua.
Penjelajah juga menemukan katak, ular, kumbang, dan sejumlah hewan mati, terutama burung yang sepertinya jatuh ke dalamnya.
Bangkai-bangkai yang membusuk itu bisa menyebabkan bau busuk seperti yang dilaporkan penduduk lokal, namun profesor geologi yang menjadi bagian dari tim OCET, Mohammed al-Kindi menyampaikan tidak ada bau yang menyengat di dalam Sumur Neraka.
Tim penjelajah mengatakan pada AFP bahwa mereka mengambil sampel air, batuan, tanah, dan beberapa bangkai hewan dari dasar Sumur Neraka Yaman ini untuk diteliti lebih lanjut.
(nah/pay)