Sahabat yang Menemani Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah Adalah...

ADVERTISEMENT

Sahabat yang Menemani Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah Adalah...

Kholida Qothrunnada - detikEdu
Senin, 27 Sep 2021 11:32 WIB
Infografis doa syaban
Foto: Zaki A/detikcom
Jakarta -

Ada satu sahabat yang sangat ingin sekali menemani perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Sahabat yang menemani Nabi Muhammad hijrah ke Madinah itu adalah Abu Bakar As Shiddiq.

Dikutip dari buku, "Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1" yang ditulis oleh Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisyam Al-Muafiri, Ibu Ishaq mengatakan bahwa Abu Bakar seringkali meminta izin kepada Rasulullah untuk pergi berhijrah ke Madinah. Abu Bakar pun bahkan telah membeli dua ekor unta, sebagai kendaraan untuk persiapan berhijrah. Dua ekor unta itu kemudian ia pelihara di rumahnya, sembari menunggu waktunya tiba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Namun, Rasulullah bersabda "Janganlah engkau terlalu terburu-buru, mudah-mudahan Allah akan memberimu teman."

Kabar dan Persiapan Abu Bakar r.a untuk Hijrah Bersama Rasulullah ke Madinah

Urwah bin Az-Zubair dari Aisyah Ummul Mukminin berkata, "Rasulullah biasanya datang ke rumah Abu Bakar di waktu sore atau pagi. Pada hari Allah mengizinkan dan memerintahkan beliau untuk berhijrah, beliau datang pada tengah hari."

Abu Bakar yang melihat kedatangan Rasulullah ke rumahnya terkejut dan berkata, "Ya Rasulullah, engkau tidak datang di waktu seperti ini melainkan untuk sesuatu yang penting."

Kala itu di dalam rumah Abu Bakar hanya ada kedua anaknya, yaitu Aisyah dan saudarinya Asma' binti Abu Bakar.

Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah telah mengizinkanku keluar dari Mekkah untuk berhijrah."

Aisyah berkata, "Demi Allah, aku belum pernah melihat orang menangis karena gembira, saat itu aku melihat pada Abu Bakar."

Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah, "Apa aku boleh menemanimu ya Rasulullah?
Rasulullah pun menjawab, "Engkau boleh menemaniku."

Abu Bakar langsung berkata, "Ya Nabi Allah, sesungguhnya aku telah mempersiapkan dua ekor unta untuk berhijrah, silakan engkau ambil."

Rasulullah lalu mengambilnya, namun tidak secara cuma-cuma melainkan membelinya dari Abu Bakar.

Rasulullah dan Abu Bakar kemudian menyewa Abdullah bin Uraiqith seorang dari Bani Ad-Dail bin Bakr dan ibunya yang berasal dari Bani Sahm bin Amr seorang musyrik, yang akan menjadi petunjuk jalan bagi mereka.

ADVERTISEMENT

Akhirnya, Rasulullah dan Abu Bakar menyerahkan unta tersebut kepadanya sampai hari yang telah ditentukan oleh keduanya.

Kisah Perjalanan Abu Bakar dan Rasulullah ke Madinah

Tidak ada orang yang mengetahui perginya Rasulullah dan Abu Bakar untuk berhijrah, kecuali Ali bin Abu Thalib dan Keluarganya Abu Bakar. Keduanya kemudian mulai pergi ke gua Tsur di gunung Mekkah bawah lalu masuk ke dalamnya.

Asma binti Abu Bakar dan mantan budak Abu Bakar bernama Amir bin Fuhairah datang ketempat ke gua, membawakan bekal serta kambing-kambing untuk diperah susunya sebagai makanan Abu Bakar dan Rasulullah selama tiga hari mereka berada di dalam gua.

Kaum Quraisy telah mendengar kabar tentang banyaknya orang-orang kaum Anshar dan Muhajirin yang telah memeluk agama Islam. Atas dasar tersebut, mereka sangat mewaspadai keluarnya Rasulullah dari Mekkah ke Madinah. Kemudian, kaum Quraisy bersepakat membuat rencana untuk menyerang, bahkan berencana membunuh Rasulullah saw.

Ketika orang-orang kafir dari kaum Quraisy mengetahui bahwa Nabi dan Abu Bakar sudah pergi dari Mekkah, mereka langsung mencari dan menyiapkan hadiah seratus unta bagi orang yang berhasil menangkap Rasulullah untuk diserahkan kepada mereka.

Abu Bakar merasa khawatir dan bersedih, setiap kali ada orang yang akan memburu mereka dalam perjalanan. Kemudian Rasulullah bersabda, "Janganlah engkau bersedih, karena sesungguhnya Allah bersama kita" lalu beliau melanjutkan membaca doa " Ya Allah, lindungilah kami dari mereka menurut kehendak-Mu."

Besarnya rasa cintanya ia kepada Rasullah, sepanjang perjalanan Abu Bakar terkadang berjalan di depan dan terkadang di belakang Rasulullah. Hal dimaksudkan jika ada yang mengejar Rasulullah maka ia akan menjaganya dari belakang, dan apabila ada yang menjebak Rasulullah maka ia adalah orang yang menjaga dari depan.

Bagaimana sambutan penduduk Madinah atas kedatangan Nabi Muhammad dan Abu Bakar?

Klik Halaman Selanjutnya >>>>

Kedatangan Rasulullah dan Abu Bakar disambut baik oleh Penduduk Madinah

Kaum muslimin di Madinah yang telah mendengar keberangkatan Abu Bakar dan Rasulullah dari Mekkah ke Madinah merasa sangat gembira. Setiap hari mereka menunggu kedatangan Nabi Muhammad dan Abu Bakar.

Dikutip dari buku bertajuk "Kisah Teladan Sepanjang Zaman: Rasullullah dan Para Sahabat" karya Syaikh Muhammad Yusuf Rah.a.,orang yang pertama kali melihat kedatangan Rasulullah adalah seorang Yahudi. Pada saat itu orang Yahudi tersebut melihat kedatangan mereka dari atap rumahnya, setelah itu ia langsung berteriak keras memanggil penduduk Madinah untuk memberitahukan mengenai kedatangan Rasulullah dan Abu Bakar.

Penduduk Madinah pun segera keluar dan pergi ke batas kota untuk menyambut kedatangan mereka. Namun,orang-orang belum pernah melihat wujud dari Rasulullah. Pada saat itu kaum Anshar langsung mendatangi dan menyalami Abu Bakar, karena mereka mengira Abu bakar adalah Rasulullah. Rasulullah ketika itu sedang duduk berteduh.

Suatu ketika tempat yang diteduhi Rasulullah terkena terik matahari, kemudian Abu Bakar pun langsung berdiri dan menaungi Rasulullah dengan kain sorbanya. Di saat itulah orang-orang kaum Anshar tersebut, baru mengetahui dan menyadari bahwa ternyata orang yang sedang duduk itu adalah Rasulullah.

Al Baihaqi telah meriwayatkan dalam Al-Bidayah: 3/197, dari Ibu Aisyah mengatakan, "Ketika Rasulullah dan Abu Bakar tiba di kota Madinah, saking bahagianya penduduk di sana banyak kaum wanita dan anak-anak membacakan syair:

"Telah muncul bulan purnama ke atas kami yang datang dari bukit, Tsaniyatil Wada', wajib bersyukur atas kami dan atas ajakanya kepada Allah."

Setibanya di Madinah, bertepatan dengan hari Senin bulan Rabi'ul Wal Rasulullah tinggal di kediaman Bani Amir bin Auf. Selama di sana, beliau membangun masjid di Quba. Beliau menjadi orang yang meletakan batu pertama untuk pembangunan masjid Quba, yang dibangun atas dasar ketakwaan kepada Allah.


Demikian kisah tentang sahabat yang menemani perjalan Rasulullah hijrah ke Madinah. Setelah baca artikel di atas, sekarang detikers sudah tahu kan siapa sahabat yang menemani Nabi berhijrah dari Mekkah ke Madinah?



Simak Video "Sejarah Isra Mikraj Nabi Muhammad, Perjalanan Spiritual Sang Insan Kamil"
[Gambas:Video 20detik]

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads