Tiga Nama Bandar Udara Tersibuk di Indonesia, Ini Profil Lengkapnya

ADVERTISEMENT

Tiga Nama Bandar Udara Tersibuk di Indonesia, Ini Profil Lengkapnya

Lusiana Mustinda - detikEdu
Kamis, 09 Sep 2021 19:00 WIB
Mulai 1-14 Januari 2021, warga negara asing (WNA) dilarang masuk Indonesia. Begini kondisi di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (1/1/2021).
Foto: Grandyos Zafna

2. Bandar Udara Internasional Juanda

Bandara Internasional Juanda dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I. Namanya diambil dari Djuanda Kartawidjaja, Perdana Menteri terakhir Indonesia yang telah menyarankan pembangunan bandara ini.

Bandara Juanda dibangun sejak tahun 1959 dan diresmikan penggunanya oleh Presiden Pertama Republik Indonesia pada 12 Agustus 1964 dengan sebutan pangkalan udara TNI-AL (Lanudal Juanda).

Dan pada tahun 2006, di bawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, diresmikan Terminal Penumpang Internasional. Bandara Juanda terus mengalami perkembangan, bahkan yang terbaru, bandara Juanda melayani penerbangan internasional menuju Kuala Lumpur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

3. Bandar Udara Internasional Ngurah Rai

Bandar udara di Indonesia yang tersibuk lainnya adalah Bandara Internasional Ngurah Rai. Bandara ini terletak di Pulau Dewata dan di tahun 2019 bandara ini dinobatkan sebagai bandara terbaik di Indonesia oleh Skytrx dengan bintang tiga.

ADVERTISEMENT

Lokasi bandara ini ada di daerah Tuban, Bali Selatan. Masuk ke dalam kategori bandara tersibuk ketiga di Indonesia setelah Bandara Internasional Juanda di Surabaya.

Menurut sejarahnya, bandar udara ini dibangun pada tahun 1930 oleh Departement voor Verkeer en Waterstaats (semacam Departemen Pekerjaan Umum). Sebelum bernama bandara Ngurah Rai. Bandara ini sebelumnya bernama Pelabuhan Udara Tuban, atau South Bali Airstrip.

Landas pacu berupa airstrip memiliki panjang 700 m dari rumput tengah ladang dan perkebunan di desa Tuban. Pada tahun 1942 South Bali Airstrip dibom oleh tentara Jepang, kemudian dikuasai untuk tempat mendaratkan pesawat tempur dan pesawat angkut mereka. Kerusakan yang terjadi karena pengeboman kemudian diperbaiki oleh tentara Jepang dengan menggunakan Pear Still Plate (sistem plat baja). Panjang landas pacu menjadi 1,2 km dari semula 700 m.

Untuk meningkatkan pariwisata ke Bali, Pemerintah Indonesia Kembali membangun gedung terminal internasional dan perpanjangan landasan pacu ke arah barat semula 1,2 km menjadi 2,7 km dengan overrun 2 x 100 meter.

Penyelesaian Pembangunan Pelabuhan Udara Tuban ditandai dengan peresmian oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1 Agustus 1969, sekaligus menjadi perubahan nama bandar udara yang awalnya Pelabuhan Udara Tuban menjadi Pelabuhan Udara Internasional Ngurah Rai.



Simak Video "Video: Frank van Kempen Puji Kualitas Permainan Vietnam"
[Gambas:Video 20detik]

(lus/pay)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads