Tiga Nama Bandar Udara Tersibuk di Indonesia, Ini Profil Lengkapnya

ADVERTISEMENT

Tiga Nama Bandar Udara Tersibuk di Indonesia, Ini Profil Lengkapnya

Lusiana Mustinda - detikEdu
Kamis, 09 Sep 2021 19:00 WIB
Mulai 1-14 Januari 2021, warga negara asing (WNA) dilarang masuk Indonesia. Begini kondisi di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (1/1/2021).
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Menjadi tempat tersibuk di dunia, bandar udara setiap waktu harus mengangkut serta menurunkan penumpang. Di Indonesia ada tiga nama bandar udara besar yang juga dikategorikan sebagai tempat tersibuk. Siswa perlu tahu nih profil dari bandar udara tersebut.

Indonesia memiliki 30 bandar udara internasional yang tersebar di setiap daerah. Mulai dari Bandara Soekarno Hatta di Banten, Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali, Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, Bandara Internasional Yogyakarta di Yogyakarta hingga Bandara Sultan Hasanuddin di Sulawesi Selatan.

Namun kali ini detikEdu tidak membahas satu per satu dari bandara tersebut ya. Untuk siswa yang ingin mengetahui apa saja tiga bandar udara tersibuk di Indonesia, simak penjelasannya ya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebutkan tiga nama bandar udara di Indonesia:

1. Bandar Udara Soekarno-Hatta


Bandar udara atau bandara tersibuk di Indonesia yang pertama adalah Bandara Soekarno-Hatta. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta atau Soekarno Hatta International Airport (SHIA) merupakan bandara terbesar dan utama Indonesia. Secara Administratif bandara ini terletak di kota Tangerang, Banten. Bandara ini sebenarnya hanya berjarak sekitar 20 kilometer mil) barat dari ibukota, DKI jakarta.

ADVERTISEMENT

Bandar udara ini pertama kali beroperasi tahun 1985, mengganti fungsi dari Bandara lama di Kemayoran, Jakarta Pusat yang kini sudah tidak difungsikan dan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur.

Pada tahun 1991, Bandara Soekarno Hatta membuka terminal 2, kemudian Terminal 3 menyusul dibangun pada tahun 2009. Perkembangan dunia penerbangan komersial di Indonesia sangatlah pesat, terbukti dengan jumlah penumpang di SHIA yang mencapai 43,7 juta penumpang pada tahun 2010, melampaui kapasitas ke-3 terminal di SHIA yang hanya mampu menampung 38 juta penumpang.

Kemudian di 2012, Bandara Soekarno-Hatta menjadi 1 dari 9 bandara tersibuk di dunia dengan total penumpang 57,8 juta, 12,1% lebih besar dibandingkan pada tahun 2011.

Puncak terbarunya adalah pada Mei 2014, SHIA menampung jumlah penumpang sebanyak 62,1 juta penumpang yang menjadikannya sebagai Bandara tersibuk di belahan bumi selatan. Walaupun menampung penumpang yang melebihi kapasitas, namun pada tahun 2012 Bandara Soekarno-hatta telah dinyatakan beroperasi dengan aman oleh Airport Council Internasional (ACI).

Apa saja fasilitas di Bandara Soekarno-Hatta?

Bandara Soekarno-hatta memiliki fasilitas diantaranya fasilitas perawatan pesawat, dengan didukung oleh GMF AeroAsia (Garuda Maintenance Facility) yang berada pada lahan seluas 480.000 meter persegi, terdiri dari struktur built-up, yang termasuk tiga hangar, gudang suku cadang, bengkel, utilitas bangunan, gerai kimia, sel uji mesin, dan kantor manajemen.

GMF AeroAsia memiliki apron yang mampu menampung hingga 50 pesawat, taxiway, sebuah teluk run-up dan area pengolahan limbah yang berdiri di lahan seluas 1,15 hektar.

Selain itu, Bandara Soekarno-Hatta memiliki fasilitas pelengkap seperti Lapangan golf, Hotel Bandara, Lounge, Shopping area, reading corner, Free Wifi, Area khusus merokok.

Dua bandar udara di Indonesia lainnya >>>

2. Bandar Udara Internasional Juanda

Bandara Internasional Juanda dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I. Namanya diambil dari Djuanda Kartawidjaja, Perdana Menteri terakhir Indonesia yang telah menyarankan pembangunan bandara ini.

Bandara Juanda dibangun sejak tahun 1959 dan diresmikan penggunanya oleh Presiden Pertama Republik Indonesia pada 12 Agustus 1964 dengan sebutan pangkalan udara TNI-AL (Lanudal Juanda).

Dan pada tahun 2006, di bawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, diresmikan Terminal Penumpang Internasional. Bandara Juanda terus mengalami perkembangan, bahkan yang terbaru, bandara Juanda melayani penerbangan internasional menuju Kuala Lumpur.

3. Bandar Udara Internasional Ngurah Rai

Bandar udara di Indonesia yang tersibuk lainnya adalah Bandara Internasional Ngurah Rai. Bandara ini terletak di Pulau Dewata dan di tahun 2019 bandara ini dinobatkan sebagai bandara terbaik di Indonesia oleh Skytrx dengan bintang tiga.

Lokasi bandara ini ada di daerah Tuban, Bali Selatan. Masuk ke dalam kategori bandara tersibuk ketiga di Indonesia setelah Bandara Internasional Juanda di Surabaya.

Menurut sejarahnya, bandar udara ini dibangun pada tahun 1930 oleh Departement voor Verkeer en Waterstaats (semacam Departemen Pekerjaan Umum). Sebelum bernama bandara Ngurah Rai. Bandara ini sebelumnya bernama Pelabuhan Udara Tuban, atau South Bali Airstrip.

Landas pacu berupa airstrip memiliki panjang 700 m dari rumput tengah ladang dan perkebunan di desa Tuban. Pada tahun 1942 South Bali Airstrip dibom oleh tentara Jepang, kemudian dikuasai untuk tempat mendaratkan pesawat tempur dan pesawat angkut mereka. Kerusakan yang terjadi karena pengeboman kemudian diperbaiki oleh tentara Jepang dengan menggunakan Pear Still Plate (sistem plat baja). Panjang landas pacu menjadi 1,2 km dari semula 700 m.

Untuk meningkatkan pariwisata ke Bali, Pemerintah Indonesia Kembali membangun gedung terminal internasional dan perpanjangan landasan pacu ke arah barat semula 1,2 km menjadi 2,7 km dengan overrun 2 x 100 meter.

Penyelesaian Pembangunan Pelabuhan Udara Tuban ditandai dengan peresmian oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1 Agustus 1969, sekaligus menjadi perubahan nama bandar udara yang awalnya Pelabuhan Udara Tuban menjadi Pelabuhan Udara Internasional Ngurah Rai.



Simak Video "Video Gerald Vanenburg: Biasanya Jens Raven Mudah Cetak Gol, Tapi..."
[Gambas:Video 20detik]

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads