Pelajar Harus Tahu! Ini Penjelasan Burnout dari Pakar Unpad

ADVERTISEMENT

Pelajar Harus Tahu! Ini Penjelasan Burnout dari Pakar Unpad

Fahri Zulfikar - detikEdu
Selasa, 10 Agu 2021 17:00 WIB
Closeup of sad young Asian woman at cafe leaning head on clasped hands and staring into vacancy. Tired freelancer feeling burnout. Stress and bad news concept
Foto: Getty Images/iStockphoto/MangoStar_Studio
Jakarta -

Situasi pandemi yang tidak menentu kerap membuat seseorang rentan mengalami burnout. Jika tidak dicegah, burnout dapat mengganggu kesehatan mental hingga menurunkan produktivitas kerja.

Dilansir Healthline, Burnout merupakan keadaan kelelahan vital atau kondisi stres kronis atas pekerjaan yang belum berhasil dikelola. Kondisi ini bisa disebabkan berbagai faktor mulai dari suasana di rumah yang tak mendukung untuk bekerja, kebosanan, hingga jadwal pekerjaan yang tidak teratur.

Menurut Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran (Unpad), Iceu Amira DA, S.Sos., S.Kep., Ners., M.Kes., kondisi kelelahan emosional pada 'Burnout' berbeda dengan kelelahan fisik biasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kelelahan secara fisik saja dengan istirahat bisa selesai. Kalau kelelahan emosional, dengan istirahat saja belum tentu selesai. Maka harus ada intervensinya," katanya saat pada Webinar dan Talkshow "Say No to Burnout: Be More Productive" di Unpad beberapa waktu lalu dan dikutip dari situs Unpad, Selasa (10/8/2021).

Dampak pada Kehidupan Sosial

Iceu Amira menjelaskan, burnout merupakan sindrom psikologis yang disebabkan adanya rasa kelelahan yang luar biasa, baik secara fisik, mental, maupun emosional. Dampaknya, seseorang dapat kehilangan minat dan motivasi.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, 'burnout' dapat mengurangi produktivitas dan menguras energi sehingga membuat seseorang merasa tidak berdaya, putus asa, lemah, dan cepat marah.

"Jika mengalami dalam waktu yang lama, akan berdampak pada kehidupan sosial terutama pekerjaannya," jelas Iceu.

Bisa Terjadi pada Siapa Saja

Pembicara lain, dosen Fkep Unpad Indra Maulana S.Kp., Ners., M.M., menuturkan, burnout biasanya terjadi akibat pekerjaan yang menumpuk dan terlalu berat. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, bukan hanya dari kalangan pekerja.

Ibu rumah tangga misalnya, rentan mengalami burnout di masa pandemi ini karena menghadapi banyak pekerjaan rumah, ditambah dengan tugas menemani anak sekolah daring. Siswa atau pelajar juga bisa mengalaminya karena begitu banyak tugas yang belum dipahaminya.

Tenaga medis pun rentan mengalami burnout karena harus menghadapi banyaknya pasien akibat pandemi. Begitu juga dengan pekerja lainnya yang harus menghadapi banyak pekerjaan terlebih dengan situasi keterbatasan di tengah pandemi.

"Kita harus kelola waktu supaya tidak terjadinya stres yang berkepanjangan karena pekerjaan yang menumpuk," ungkap Indra.

Selain terjadi gangguan psikologis, Indra mengatakan bahwa burnout juga dapat mengakibatkan gangguan fisik, seperti sakit pada lambung dan imunitas menurun.

Selain dari pekerjaan yang banyak dan terlalu berat, Penyebab burnout sendiri bisa berasal dari gaya hidup yang penuh tekanan, serta kemampuan adaptasi seseorang dalam menghadapi masalah.

Cara mencegah burnout klik halaman selanjutnya

Cara Mencegah Burnout

Untuk mencegahnya, para pakar Unpad menekankan pentingnya menjaga keseimbangan hidup. Butuh pengelolaan waktu yang baik serta kemampuan mengelola stres.

Mulai dari mengubah gaya hidup, mengatur olahraga, pola makan, dan mengelola stres. Jika terjadi kondisi secara berlebihan, seseorang akan sulit mengembalikan ke awal sebelum 'Burnout'.

Sementara itu, dosen Fkep Unpad lainnya Titin Suntini, S.Kep., Ners., M.Kep mengatakan pentingnya meluangkan waktu (me time) dengan berbagai aktivitas untuk menyegarkan otak. Hal ini untuk menghindari kejenuhan yang dapat berujung pada kondisi burnout.

"Kalau sudah jenuh, me time. Ambil waktu me time kita yang kayak gimana. Setiap orang berbeda-beda," ujar Titin.

Selain itu, dosen Fkep Unpad tersebut juga memberi pesan pentingnya mencari dukungan dari orang lain agar bisa terus berpikir positif serta didukung oleh aktivitas spiritual.



Simak Video "Video Polisi Tetapkan Mahasiswa Unpad Pengemudi Sedan Maut Jadi Tersangka"
[Gambas:Video 20detik]

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads